Ahok. Siapa yang tak kenal Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok? Gubernur DKI Jakarta ini memang terkenal dengan kontroversi gaya kepemimpinanya, namun bagaimana sebenarnya parenting ala Ahok?
Di satu sisi Ahok dikenal galak, berbicara blak-blakan dan emosional. Di sisi lain banyak warga yang mengagumi kejujuran dan integritasnya memimpin.
Namun, tahukah Parents, kalau di rumah, ternyata Ahok tak segalak kelihatannya. Bahkan ia sering mengatakan bahwa dia termasuk suami yang takut istri.
Suami Veronica Tan ini juga termasuk orangtua yang percaya bahwa menghukum anak dengan pukulan atau kekerasan lain, bukanlah solusi.
Lantas, bagaimana cara Ahok mendidik anak di rumah?
Inilah gaya parenting ala Ahok, yang kami sarikan dari wawancaranya dengan Radio Sonora beberapa waktu lalu.
Parenting ala Ahok
1. Orangtua sebagai contoh
Bagi Ahok, orangtuanya adalah sumber inspirasi dan kekuatannya hingga kini. “Bapak saya pernah bilang, ‘kalau saya harus jual kepala saya untuk sekolah kamu, saya akan jual’,” kata Ahok menirukan ayahnya dalam wawancara dengan sebuah radio.
Sementara, bagi Ahok ibu adalah pemberi kekuatan. “Ibu saya selalu bilang kamu harus jujur dan tak perlu malu, mau berkebun untuk hidup kamu tak perlu malu asal jujur,” kata Ahok. Hal-hal ini pula yang kemudian diturunkan Ahok pada anak-anaknya.
2. Tuhan sebagai pegangan hidup
Mungkin tak banyak yang menyangka bahwa Ahok sangat religius dalam mendidik anak. Hal utama yang paling ditekankan Ahok pada anak-anaknya adalah pengenalan akan Tuhan, dan inilah salah satu hal yang mendasar dalam parenting ala Ahok.
“Kamu harus tahu siapa Tuhan kamu. Kalau kamu bisa intim dengan Tuhanmu, apapun masalah di dunia ini bisa kamu atasi,” begitu selalu pesan Ahok pada anak-anaknya.
Ayah tiga anak ini sadar, dia dan istrinya tak akan selalu berada di samping anak-anaknya. Karena itu dia juga selalu berpesan, jika kelak dia tiada, anak-anak harus menggantungkan hidupnya pada Tuhan.
3. Menghabiskan liburan di rumah
Jika kebanyakan orangtua selalu mengajak anak-anaknya jalan-jalan untuk habiskan liburan, Ahok dan istri lebih sering memilih menghabiskan liburan di rumah.
“Nonton film bareng, berenang bareng atau main tembakan di rumah,” kata Ahok.
Selain hemat, liburan di rumah bersama keluarga cenderung lebih berkualitas karena tidak lelah di perjalanan. Ibu bisa memasak makanan istimewa saat semua keluarga berkumpul di rumah.
4. Rekomendasi bacaan
Bekal lain yang bisa diberi orangtua pada anak adalah ilmu, salah satunya lewat bacaan. Bacaan wajib dari Ahok untuk anak-anaknya tentu saja kitab suci.
Penganut Kristen Protestan ini meyakini semua cara untuk memahami hakikat manusia sudah ada dalam kitab suci. Dia selalu menekankan pada anaknya, semua larangan maupun anjuran yang ada dalam kitab suci adalah untuk kebaikan manusia.
Selain kitab suci, jika diminta merekomendasikan buku, Ahok akan kasih rekomendasi buku-buku biografi pada anaknya, mulai dari Lee Kuan Yeuw hingga Soeharto.
Setelah itu dia akan mendiskusikan isi buku tersebut dengan mereka.
5. Pendidikan seksual
Suatu hari Ahok kaget ketika anak sulungnya sudah tahu arti kata “threesome” yang sempat heboh di media massa. “Saya kaget, saya aja baru tahu istilah itu saat jadi anggota DPR. Ini anak saya sudah tahu,” kata Ahok.
Segera Ahok, minta istrinya, sebagai pendukung utama dalam keluarga, untuk menjelaskan secara terbuka, jelas dan proporsional tentang seks kepada anak mereka.
“Mendidik anak sekarang memang lebih sulit. Orangtua harus berani ngomong terutama soal itu. Kalau tidak anak bisa salah kaprah,” kata dia. Begitulah parenting ala Ahok dalam hal pendidikan seksual.
6. Mengatasi anak berontak
“Kalau anak lagi berontak lalu kita marahi, makin konyol,” kata Ahok dengan gaya bicaranya yang khas.
Anak berontak atau marah karena tak dipenuhi maunya merupakan hal yang wajar bagi Ahok.
Namun yang penting bagi Ahok, orangtua harus tegas, tanya keinginan anak dan putuskan akan penuhi atau tidak.
“Saya akan bilang, saya kecewa jika kamu begitu (ngambek),” lanjut Ahok.
Biasanya tak lama, menurut Ahok, anak-anak akan merenung dan minta maaf. “Mungkin karena keintiman dengan Tuhan tadi,” katanya.
Sebaliknya, bagi Ahok terkadang orangtua juga harus berani minta maaf pada anak jika salah.
“Orangtua jangan malu say sorry,” katanya.
7. Jangan pukul anak
Ahok dan Vero, termasuk orangtua yang tidak percaya bahwa menghukum anak dengan memukul akan membuat anak lebih disiplin.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendidik tanpa kekerasan. Misalnya saat anak tak mau makan, alih-alih berbicara keras Ahok membiarkan anaknya tak makan seharian. “Ngga akan mati dia ngga makan seharian, tapi pasti laper. Malamnya minta susu, saya bilang ngga ada susu. Besoknya dia mau makan lagi, kapok dia,” katanya sambil tertawa.
Jadi, apakah Ahok juga galak di rumah seperti sering terlihat di media?
“Ngga lah. Di kantor saya juga tidak selalu galak kok. Keluarga saya justru kurang ketat. Anak saya juga jarang mandi,” katanya sambil tersenyum.
Menurut Ahok yang lebih disiplin di rumah mereka adalah istrinya. Namun sesekali jika anak berbuat salah mereka akan berbicara tegas kepada anak-anak.
8. Tak memanjakan anak
“Yang namanya orang kaya adalah mereka yang punya semua yang mereka butuhkan, bukan inginkan,” kata Ahok pada anak-anaknya untuk mengajarkan mereka hakikat kaya dan miskin.
Di rumah, orang nomor satu se-ibukota ini selalu terbuka tentang pekerjaan dan pendapatannya.
Bagi dia, anak-anak harus tahu apa yang dikerjakan orangtuanya dan dari mana uang didapatkan.
“Dari awal mereka harus tahu bagaimana kita cari uang supaya ngga mikir kalo uang datang dari langit begitu saja,” tegasnya.
9. Anak harus bahagia
Prinsip lainnya dalam parenting ala Ahok adalah anak harus bahagia. Ahok dan istri tak pernah menuntut anaknya untuk menjadi apapun.
“Yang penting jujur dan bahagia. Mereka mau jadi apapun asal mereka bahagia dan menghasilkan. Bapak saya bilang ga ada kerja yang sia-sia, semua pasti ada manfaatnya, mau jadi dokter, tentara, bintang film,” jelas dia.
Agar anak bahagia, lanjut Ahok, orangtua harus biarkan anak menjadi dirinya sendiri. Jangan sampai orangtua ‘balas dendam’ agar anak-anak meneruskan cita-citanya yang tidak terwujud.
10. Istri sebagai partner
“Ada istilah laki-laki adalah kepala (keluarga) sementara istri adalah lehernya. Suami ngak bisa ke mana-mana kalau tak ada istrinya,” kata Ahok.
Maksud Ahok, dalam keluarga mereka tak begitu memperhitungkan siapa kepalanya. Tanggung jawab yang sama dipikul suami dan istri.
Secara pribadi bagi Ahok juga tak masalah jika istri bekerja untuk memenuhi kebutuhan. “Namun kalau suami sudah bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari lebih baik istri hanya menjaga anak-anak,” kata dia.
Ini yang dia maksud sebagai partner. Ahok juga bangga dengan istri yang tidak terlalu suka ke salon atau melakukan perawatan tubuh setelah melahirkan.
“Dia kurus sendiri karena mengurusi anak sendiri sampai enam bulan. Kadang kalau sudah tertidur ngak bisa dipanggil saking capeknya,” kenang Ahok.
Baca juga: 9 Tanda Istri Kelelahan dan “Butuh Piknik”
Terakhir pesan Ahok untuk para orangtua, syukurilah apa yang sudah dimiliki dan jadilah apa adanya. “Jangan bikin standar yang kita tak mampu memenuhinya, karena kelak itu akan ditiru anak-anak di sekitar kita. ”
Parents, semoga ulasan parenting ala Ahok di atas bermanfaat.
Referensi: Radio Sonora
Sumber foto: Facebook Ahok