Panduan Seks saat Hamil: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

undefined

Panduan seks saat hamil ini berguna bagi Anda yang masih ingin menikmati kemesraan bersama suami.

Berhubungan seks saat hamil bukanlah hal yang dilarang, selama dokter menyatakan kehamilan Bunda bukan kehamilan berisiko. Panduan seks saat hamil yang terpenting adalah pada kenyamanan Bunda. Jadi, tidak ada alasan untuk melewatkan aktivitas ini, jika Bunda memang menginginkannya.

Lauren Streicher, seorang dokter kandungan di Chicago juga menyatakan. Pada kehamilan normal, Bunda tidak perlu menarik diri dari hubungan seksual, selama ingin melakukannya, dan merasa nyaman dengan hal itu.

Seks Saat Hamil di Trimester Pertama

panduan seks saat hamil

Panduan seks saat hamil di trimester pertama, Bunda bisa melakukan posisi apapun tanpa terhalang perut buncit. Dan orgasme yang Bunda capai juga akan lebih dahsyat dari sebelumnya.

Trimester pertama bisa jadi melelahkan bagi Bunda. Mual di pagi hari, perasaan lemas dan cepat lelah. Hal ini mungkin membuat Bunda kurang tertarik untuk bermesraan dengan suami. Tetapi, jika Bunda ingin melakukan hubungan seks di trimester pertama ini, ada keuntungan tersendiri yang bisa Anda rasakan.

Hormon yang timbul selama kehamilan membuat aliran darah meningkat ke area pelvis dan genital. Kondisi ini dapat meningkatkan jumlah pelumas alami yang dibutuhkan saat penetrasi. Selain itu, di trimester pertama perut Bunda belum terlalu besar. Jadi posisi apapun masih nyaman dilakukan.

Panduan Seks saat Hamil: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

Di tambah lagi pengaruh hormon yang membuat area vagina membesar, menjadikannya super sensitif. Bunda pun bisa mencapai orgasme yang jauh lebih memuaskan dari sebelumnya

Dr. Laura mengatakan, posisi seks apapun bisa dilakukan di trimester pertama. Jika Bunda merasa kelelahan, posisi misionaris bisa dilakukan. Posisi spooning juga bisa dilakukan saat sedang malas bergerak banyak.

Artikel terkait: 16 Posisi seks favorit suami, Bunda wajib tahu!

Panduan Seks saat Hamil: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

Dalam masa awal kehamilan, posisi seks yang harus dihindari hampir tidak ada. Dan bila Bunda takut risiko keguguran, kemungkinannya kecil. Dr. Laura menyatakan, tidak ada kaitan antara berhubungan intim dengan risiko keguguran saat hamil muda.

Bila masih belum yakin, berkonsultasilah dengan dokter. Apabila Bunda tidak memiliki kondisi medis yang mengkhawatirkan, hubungan seksual dengan suami aman-aman saja dilakukan.

Seks Saat Hamil di Trimester Kedua

panduan seks saat hamil

Di trimester kedua, Bunda akan memiliki lebih banyak energi. Kebiasaan mual di pagi hari hilang, dan badan juga tidak terasa lemas. Selain itu, hormon yang terus meningkat membuat Bunda selalu ingin bermesraan dengan suami.

Cobalah menjadi lebih kreatif mencari posisi yang asyik untuk berhubungan. Seperti duduk berhadapan, doggy style, atau duduk bersampingan.

Apapun bisa Anda coba, sebelum perut Bunda semakin membesar dan posisi bercinta semakin terbatas.

Artikel terkait: 6 Posisi seks saat hamil yang aman dan menyenangkan

Panduan Seks saat Hamil: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

Jika Bunda sudah mencapai usia kehamilan 20 minggu, hindari posisi yang membuat Bunda harus telentang.

Dr. Laura mengatakan,”Ketika ibu hamil tidur telentang, rahim yang membesar menekan urat nadi. Yang membuat aliran darah ke ari-ari terhambat.”

Namun, Parents masih tetap bisa melakukan posisi ini. Cara amannya dengan menempatkan bantal di bawah pinggul Bunda, yang menggeser posisi bayi agar tidak menekan urat nadi.

Seks Saat Hamil di Trimester Ketiga

panduan seks saat hamil

Perut buncit tidak perlu menghalangi Bunda menikmati aktivitas menyenangkan di atas ranjang. Cobalah posisi yang tidak memberi tekanan pada perut dan punggung Bunda.

Posisi yang bisa Bunda coba adalah spooning, woman on top, atau posisi lainnya yang aman untuk dilakukan dengan kondisi perut besar.

Hindari posisi misionaris, yang bisa menekan punggung atau perut Bunda. Beberapa bumil juga merasa tidak nyaman dengan penetrasi yang terlalu dalam. Dan jika Bunda mengalami perdarahan dalam kehamilan berisiko, sebaiknya hindari berhubungan intim untuk sementara. Karena bisa memperparah kondisi tersebut.

Panduan Seks saat Hamil: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

Agar lebih aman, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai bagaimana baiknya tentang hubungan seksual di trimester ketiga. Mana yang aman dilakukan dan mana yang tidak.

Namun selama Bunda merasa nyaman, dan kehamilannya tidak berisiko. Tidak ada alasan untuk berhenti melakukan seks, meskipun HPL sudah dekat.

Semoga bermanfaat.

 

Referensi: Parents

Baca juga:

4 Alasan Mengapa Berhubungan Seks Saat Hamil itu Menyenangkan Menurut Dokter

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.