10 Panduan terbaru sukses menyusui dari WHO, Bunda perlu update!

undefined

Jika Bunda ingin sukses menyusui si kecil, berikut 10 panduan yang perlu dipahami dan pelajari.

Sukses menyusui tidak bisa datang begitu saja. Bunda perlu memahami ada proses pembelajaran yang perlu dilakukan. Di awal tahun 2018 ini, WHO  kembali mengeluarkan panduan menyusui bayi yang terbaru.

Menjadi seorang ibu memang bukan perkara yang mudah. Setelah mengandung dan melahirkan, pembelajaran selanjutnya yang perlu dipahami adalah bagaimana caranya memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya.

Meskipun proses ini tidak mudah, bukan berarti tidak bisa dilakukan. Apalagi jika mengingat bahwa mendapatkan ASI merupakan hak semua bayi. Setidaknya, Parents perlu mengusahakan agar bayi mendapatkan nutrisi terbaik.

Tahun 2018 ini, WHO mengeluarkan 10 panduan menyusui bayi yang bisa dilakukan Bunda untuk menyukseskan  pemberian ASI untuk si kecil.

panduan menyusui bayi

Seperti yang sudah dipublikasikan oleh www.who.int , WHO dan UNICEF belum lama ini meluncurkan Baby-friendly Hospital Initiative (BFHI) untuk membantu memotivasi fasilitas yang menyediakan layanan maternitas dan bayi baru lahir di seluruh dunia untuk menerapkan Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui.

10 langkah ini dapat merangkum kebijakan dan prosedur bahwa fasilitas yang menyediakan layanan kehamilan dan bayi baru lahir harus diterapkan untuk mendukung pemberian ASI. WHO telah meminta semua fasilitas yang menyediakan layanan maternitas di seluruh dunia untuk menerapkan 10 panduan menyusui bayi ini.

BFHI menekankan strategi untuk meningkatkan cakupan secara universal untuk memastikan pemberian ASI ini bisa berlanjut dan dilakukan sepanjang waktu. Panduan ini lebih fokus pada pengintegrasian program secara lengkap dalam sistem perawatan kesehatan, untuk memastikan bahwa semua fasilitas di suatu negara menerapkan 10 langakn ini.

Sepuluh panduan menyusui bayi yang perlu Bunda perhatikan:

1. Kebijakan Rumah Sakit

Rumah Sakit mendukung ibu untuk menyusui dengan 3 cara, yaitu dengan tidak mempromosikan formula bayi, botol, dot, atau empeng. Membuat panduan layanan dukungan menyusui serta menjaga kesinambungan dukungan menyusui.

2. Kompetensi Staf

Artinya, Rumah Sakit perlu mendukung ibu menyusui dengan melatih staf Rumah Sakit agar kompeten mendukung ibu menyusui. Selain itu, Rumah Sakit juga perlu menilai pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan.

3. Pemeriksaan kehamilan

panduan menyusui bayi

Rumah Sakit mendukung ibu untuk menyusui dengan cara mengajar berdiskusi tentang manfaat menyusui bagi ibu dan bayinya. Serta perlunya mempersiapkan calon ibu dengan cara menyusui bayi.

4. Perawatan setelah melahirkan

Rumah Sakit mendukung ibu untuk menyusui dengan memberikan fasilitas untuk ibu untuk melakukan kontak kulit ke kulit sesegera mungkin setelah melahirkan. Ditambah lagi, membantu ibu untuk meletakan bayi di dada ibu sesegera mungkin.

5. Mendukung ibu untuk menyusui

Rumah Sakit perlu membantu ibu, memeriksa posisi, pelekatan dan hisapan bayi, memberikan bantuan praktis untuk menyusui dan membantu ibu untuk mengatasi masalah umum yang sering terjadi saat ibu sedang menyusui.

6. Pemberian suplemen

Rumah Sakit mendukung ibu untuk menyusui dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, kecuali ada indikasi medis. Rumah Sakit juga harus memprioritaskan donor ASI jika pemberian suplemen dibutuhkan. Juga perlunya membantu Ibu yang bayinya membutuhkan formula agar diberikan dengan aman.

7. Rawat gabung

Rumah Sakit, mendukung ibu sukses menyusui bayinya dengan cara merawat ibu dan bayinya di ruangan yang sama sepanjang hari. Rumah Sakit juga perlu memastikan bayi sakit untuk bisa dekat dengan ibunya.

8. Pemberian makan yang responsif

Rumah Sakit mendukung ibu untuk menyusui dengan membantu Ibu mengenali dan menanggapi isyarat bayi untuk menyusui, dan tidak membatasi waktu menyusui.

9. Botol dot dan empeng

Rumah Sakit mendukung ibu untuk menyusui dengan memberikan konseling pada ibu tentang penggunaan dan risiko pemberian botol dot dan empeng.

10. Kepulangan dari Rumah Sakit

Rumah Sakit mendukung ibu untuk menyusui dengan merujuk ibu kepada komunitas pendukung menyusui, dan bekerja sama dengan komunitas yang meningkatkan dukungan untuk menyusui.

Bukti substansial bahwa menerapkan 10 langkah ini secara signifikan meningkatkan tingkat menyusui. Sebuah tinjauan sistematis dari 58 studi tentang perawatan ibu dan bayi baru lahir yang diterbitkan pada tahun 2016 menunjukkan dengan jelas bahwa kepatuhan terhadap 10 langkah ini akan berdampak pada inisiasi menyusui segera setelah bayi lahir, ASI eksklusif dan total durasi menyusui.

 

Jangan lupa juga untuk bergabung dengan komunitas ibu menyusui ya, Bun! Komunitas menyusui seperti Mama MengASIhi sangat membantu Bunda terutama jika ini adalah pengalaman pertama Bunda menyusui. Di sini, Bunda bisa saling berbagi cerita dan pengalaman serta tips selama perjalanan menyusui.

 

Baca juga:

5 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui agar Bayi Tidak Mencret atau Alergi

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.