Panduan Mempersiapkan Proses MengASIhi Sejak Masa Kehamilan

Persiapan untuk mengASIhi dapat dilakukan sejak dari kehamilan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

ASI merupakan nutrisi utama yang penting untuk dikonsumsi bayi sejak ia lahir dan akan jadi nutrisi terbaik MPASI hingga si Kecil berusia 2 tahun. Namun perjalanan menyusui si Kecil memang tidaklah mudah, ada banyak tantangan dan suka duka yang akan Bunda jalani. Agar perjalanan menyusui lebih lancar, Bunda perlu menyiapkan diri sejak dari masa kehamilan. 

Dalam membantu para Bunda yang sedang berada di masa kehamilan untuk mempersiapkan proses menyusui dengan lebih baik, theAsianparent Indonesia dan Philips Avent menghadirkan webinar bertajuk “Persiapan MengASIhi Sejak dari Kehamilan”. Webinar yang digelar pada tanggal 17 April 2023 lalu ini dipandu oleh Vega Karina sebagai MC dan menghadirkan Dr. Dini Adityarini, dokter spesialis anak sekaligus konselor laktasi, serta Dion Purna Satwika Amudra, Country Consumer Marketing Manager dari Philips Avent, sebagai narasumber. 

Karena ASI merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh si Kecil sejak hari pertama ia lahir, maka nutrisi Bunda sebagai Ibu juga harus terpenuhi bahkan sejak masa kehamilan. “Di dalam tubuh ibu hamil, pada usia 24 minggu kehamilan, sudah memproduksi ASI” ujar Dr.Dini. Inilah salah satu alasan mengapa proses menyusui harus dipersiapkan sejak Bunda masih hamil. Selain itu, Dr. Dini juga menjelaskan bahwa di lima hari pertama ASI diproduksi terkandung kolostrum yang mengandung nutrisi lengkap untuk bayi sehingga penting bagi para Ibu tidak melewatkan proses menyusui di awal-awal kelahiran si Kecil.

Menurut Dr. Dini Adityarini, ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan ibu hamil agar proses menyusui berjalan lancar. Salah satunya adalah mengonsumsi makanan bernutrisi dan vitamin seperti DHA, zat besi, asam folat, vitamin B dan vitamin A, D, E, K dalam jumlah yang cukup. “Jadi selain untuk memenuhi nutrisi bayi sejak masa kehamilan, nutrisi Ibu hamil juga penting agar ASI yang dihasilkan nantinya berkualitas.”, ujar Dr. Dini. 

Selain makanan bernutrisi dan vitamin, Dr. Dini juga menyampaikan pentingnya persiapan mental saat proses menyusui. “Ibu hamil sebaiknya ikut 1 atau 2 kali kelas laktasi sehingga tau bagaimana ASI diproduksi… bagaimana laktasi yang perlu dilakukan untuk si Kecil nanti”, ujar Dr. Dini.

Melakukan persiapan tadi, menurut Dr. Dini, juga dapat membantu meminimalisir risiko ASI seret. Namun jika kenyataannya setelah mempersiapkan dengan baik Bunda mengalami berbagai tantangan misalnya seperti si Kecil yang sering tidur saat jam-jam menyusui, sebaiknya jangan panik. Dr. Dini menyarankan, jika si Kecil tidur pada jam menyusui, ASI Bunda perlu tetap dikeluarkan dengan pompa ASI untuk menghindari penurunan hormon prolaktin yang menyebabkan ASI seret.  Jadi saat menghadapi tantangan saat menyusui, Bunda perlu mengatasi tantangan ini dengan tenang dan benar agar kuantitas dan kualitas ASI tidak semakin terpengaruh. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat menjalani proses menyusui, tentu tak sedikit Bunda yang harus kembali bekerja sehingga perlu menyediakan stok ASI untuk si Kecil di rumah. Agar kuantitas dan kualitas stok ASI yang dipersiapkan untuk si Kecil terjaga baik, Bunda perlu memilih dan menggunakan pompa ASI yang tepat. 

Menurut Dion Purna Satwika Amudra, Country Consumer Marketing Manager dari Philips Avent, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan saat memilih pompa asi adalah Comfort atau kenyamanan. Pompa ASI yang tepat haruslah nyaman saat digunakan oleh Bunda. Seperti pompa Philips Avent yang bisa Bunda gunakan dalam posisi bersandar. Karena saat Bunda rileks, produksi ASI pun jadi lebih lancar. Pompanya pun hening sehingga mengoptimalkan kenyamanan saat memompa, bahkan saat bayi tidur di sebelah Bunda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Hal kedua yang perlu diperhatikan dalam memilih pompa ASI adalah Clinically Tested, teruji secara klinis. Pilihlah pompa ASI kelas medis yang sudah Closed System untuk menjaga higienitas ASI dan memiliki tingkat isapan yang sesuai standar dari FDA. Serta yang paling penting adalah teknologi yang dimiliki pompa ASI, misalnya teknologi yang bisa meniru isapan bayi saat melakukan DBF (Direct Breastfeeding) sehingga nyaman dan mampu menghasilkan ASI lebih banyak dalam waktu singkat. Contohnya pompa ASI dari Philips Avent yang dikembangkan bersama dengan Health Care Professional “, lanjut Dion.

“Faktor penting lainnya saat memilih pompa ASI adalah Convenient, jadi mudah dibersihkan dan dipasang kembali”, ujar Dion. Dion juga menyampaikan bahwa pompa ASI dari Philips Avent memiliki 8 level stimulasi dan 16 suction level yang bisa dipersonalisasi dan direkam sehingga memberikan kenyamanan & kemudahan saat Bunda memompa ASI.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk berbagai kebutuhan Bunda yang berbeda, Philips Avent menghadirkan dua tipe pompa ASI yaitu manual dan elektrik. Menurut Dion, untuk Bunda yang lebih sering memompa ASI dan butuh kepraktisan, direkomendasikan memilih pompa ASI Philips Avent elektrik, sedangkan untuk Bunda yang lebih jarang memompa ASI tapi ingin tetap nyaman, direkomendasikan memilih Philips Avent manual. 

Secara keseluruhan, mempersiapkan proses menyusui sejak ibu masih hamil sangatlah penting bagi Bunda dan si Kecil. Dr. Dini menyampaikan pentingnya para Bunda yang berada di masa kehamilan memiliki ilmu seputar laktasi agar si Kecil bisa tumbuh baik dengan ASI eksklusif dan MPASI hingga usia 2 tahun. Dion juga menambahkan pentingnya pemilihan produk terbaik yang mendukung proses menyusui agar si Kecil mendapatkan nutrisi lengkap dan seimbang. 

Dengan memahami dan mempersiapkan proses mengASIhi sejak masih hamil, Bunda bisa jadi lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi perjalanan menyusui si Kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

meidisa