Menjadi seorang ustadz yang menjadi panutan dan tempat bertanya soal agama, tentu membuat Habib Husein Ja’far Al Hadar harus berhati-hati dalam menjelaskan agar tidak disalahpahami. Demikian pula mengenai poligami yang selalu menuai pro kontra di sana sini. Pandangan Habib Husein Ja’far tentang hal ini tidak memihak satu sisi, namun menjelaskan dengan hati-hati agar tidak salah kaprah bagi yang mendengarnya.
Pandangan Habib Husein Ja’far Al Hadar soal Poligami dan Pernikahan
Melalui Podcast di channel Youtube HAS Creative berjudul “PWK – TERNYATA CERITA MASA KECIL HABIB JA’FAR KOCAK BANGET”, pria yang mendapat julukan ustad gaul ini menjawab soal poligami yang ditanyakan oleh Praz Teguh, sang pembawa acara Podcast.
“Pandangan lu poligami gimana?” tanya praz teguh
“Pertama poligami itu satu doktrin yang lu harus punya ilmunya dengan baik. Jadi jangan percaya ujaran-ujaran poligami dari orang yang ilmu agamanya tipis. Apalagi tidak ada (ilmu agamanya), berarti dia berbicara atas nama nafsu doang,” tutur Habib Ja’far mengawali penjelasannya.
Menikah adalah Perjanjian dengan Tuhan yang sangat Sakral
Bahkan, menurut pria yang viral karena interaksinya dengan penganut agama lain ini, menikah dengan landasan nafsu saja pasti akan hancur.
“Jangankan poligami, lu menikah aja, kalau modal lu cuma nafsu, ancur rumah tangga lu,” ujar sang Habib.
“Kalau modal lu cuma cinta, kalau suatu saat cinta itu kenapa kenapa misalnya lu lagi konflik atau suatu hari cinta itu sudah hilang apa lu akan ceraikan dia? kan enggak.”
Lebih lanjut, pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur ini mengatakan bahwa menikah bukanlah kesepakatan antara dua keluarga saja. Namun juga perjanjian antara manusia dengan Tuhannya.
“Motif utamanya itu ialah tanggung jawab, yang (tanggung jawab) itu bukan diberikan oleh orangtua si cewek atau oleh siapapun bahkan oleh negara, tapi oleh Tuhan. Makanya pernikahan itu disebut mitsaqan gholidza oleh quran. perjanjian agung antara kita yang menikah dengan Tuhan. Bukan diantara kita perjanjian itu,” tegasnya.
Pandangan Habib Husein Ja’far tentang Poligami Merujuk pada Penjelasan Quraish Shihab
Masalah poligami yang seringkali jadi polemik di kalangan umat Islam, dipahami oleh Habib Ja’far sebagai sebuah pintu darurat. Seperti yang ia dengar dari ulama kenamaan, Quraish Shihab, ayah dari Najwa Shihab.
“Nah poligami itu dalam Islam, gue suka penjelasannya Quraish Shihab, seperti pintu darurat di pesawat. Nggak boleh ditutup banget, karena ada dasarnya dalam agama dan Nabi juga melakukan itu. Tapi nggak boleh juga lu main keluar masuk aja di sana,” papar Habib Ja’far.
Lebih lanjut, Habib Ja’far juga menjelaskan bahwa poligami yang dilakukan oleh Rasulullah bukan atas dasar nafsu. Bahkan Nabi tidak melakukan poligami selama berumahtangga dengan Siti Khadijah.
“(Poligami) itu hanya boleh digunakan dalam kondisi darurat. Makanya Nabi itu sebagian besar umurnya tidak poligami. Setelah Sayyidah Khadijah meninggal, baru Nabi poligami. Dan poligaminya Nabi itu tidak dasar nafsu. Yang dipoligami oleh Nabi, (perempuan) yang secara ekonomi jatuh, secara sosial jatuh. (Mereka) dinikahi oleh Nabi agar ngangkat namanya, agar secara sosial ekonomi kedongkrak. Makanya bukan atas dasar nafsu.” Habib Ja’far menjelaskan panjang lebar.
Ayat tentang Poligami sebenarnya adalah perintah untuk Membatasi Jumlah Istri
Pembahasan mengenai poligami memang tak ada habisnya, para oknum yang melakukan poligami biasanya memberi argumen bahwa ini perintah agama karena tercantum jelas dalam ayat di kitab suci AlQur’an. Akan tetapi, menurut Habib Ja’far, justru sebenarnya ayat poligami tersebut hadir untuk membatasi jumlah istri, bukannya menyuruh memperbanyak istri.
“Ayat poligami pada dasarnya itu ayat pembatasan sebenarnya. Dulu, orang nikah dengan banyak orang, banyak cewek. Dan ayat poligami semangatnya itu membatasi jumlah orang yang dinikahi. Kalau bisa satu, kalau lebih tantangannya besar karena lu harus adil. Dan adil itu berat,” kata Habib Ja’far.
Bahkan pria yang menikah dengan perempuan Betawi keturunan Arab ini juga mencontohkan, kepada anak-anak yang merupakan darah daging saja kita sulit bersikap adil, apalagi kepada pasangan yang nggak sedarah.
“Jangankan kepada istri yang nggak satu darah ama kita, anak kita aja, (misal) kita punya anak dua untuk adil kepada anak kita aja itu susah.”
Pria berusia 35 tahun ini juga mengaku, ia enggan poligami karena mengurus satu orang istri saja dia sudah kesulitan.
“Kalau gua sebagai orang yang sudah nikah, satu aja ribet.” Ucapan Habib Ja’far ini langsung diamini oleh Praz Teguh.
Baca juga:
Habib Usman Bin Yahya Positif COVID-19 Usai Pulang dari Yaman
Menilik Arti Gelar Habib dan Sejarahnya di Indonesia, Ini Faktanya