Sulawesi Selatan selain terkenal dengan pesona pegunungan dan keindahan lautnya, daerah ini juga terkenal dengan beragamnya pakaian adat yang biasa digunakan masyarakatnya. Apa saja pakaian adat Sulawesi Selatan?
Pakaian adat memang warisan budaya yang perlu selalu dijaga, begitu yang dilakukan masyarakat Sulawesi Selatan. Masing-masing pakaian adatnya pun memiliki keunikan warna dan ciri khas daerahnya masing-masing.
Pakaiannya pun sangat beragam, ada yang untuk kegiatan sehari-hari,acara resmi, dan ada baju khusus pengantin.
Baju adat tiap sukunya pun beragam karena ada dari adat Suku Makassar, Suku Bugis, Suku Mandar, dan Suku Toraja. Salah satunya baju Bodo yang merupakan pakaian asli suku bugis.
Untuk lebih mengenal pakaian adat Sulawesi Selatan, simak artikel berikut seperti dilansir dari berbagai sumber!
Daftar Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Baju Bodo Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Baju Bodo merupakan salah satu pakaian tertua di dunia lho! Masyarakat Sulawesi Selatan sudah mengenakan pakaian ini sejak abad ke-9.
Pakaian adat Sulawesi Selatan ini merupakan baju khas suku bugis yang bahan dasarnya dari kain muslin. Kain Muslin ini baru terkenal di Eropa pada abad ke 17 tapi masyarakat Sulawesi sudah lebih dahulu memakainya.
Uniknya baju bodo ini tersedia dalam varian warna yang memiliki arti tersendiri yang menunjukkan usia serta martabat pemakainya. Berikut makna dibalik varian warna baju Bodo, yaitu:
- Jingga, biasa dikenakan oleh anak perempuan usia 10 tahun
- Jingga dan merah biasa dikenakan oleh anak usia 10 – 14 tahun
- Merah dikenakan oleh anak gadis usia 17 – 25 tahun
- Putih biasa dikenakan dari kalangan pembantu/dukun
- Hijau biasa dikenakan kalangan bangsawan
- Ungu biasa dikenakan oleh Janda.
Baju Labbu Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Baju Labbu merupakan sebutan untuk baju Bodo dengan variasi model lengan panjang. Pakaian ini biasa dikenakan oleh perempuan bangsawan pada masa Kerajaan Luwu.
Baju ini memiliki bentuk baju kurung berlengan panjang dengan sikut yang ketat hingga ujung pergelangan tangan.
Biasanya masyarakat Sulawesi selatan memadukannya dengan bawahan Lipa yaitu sarung bermotif cerah dengan perhiasan yang bisa mempercantik penampilan dalam acara adat maupun formal.
Baju Tutu Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Baju Tutu adalah atasan yang biasa dikenakan oleh pria asal suku Bugis. Bentuknya berupa jas yang biasa dipadukan dengan celana yang namanya Paroci.
Selain itu, pria suku bugis ini pun biasa melengkapinya dengan sarung Lipa Garusuk berwarna mencolok seperti hijau dan merah, serta dilengkapi penutup kepala bernama songkok.
Baju Tutu biasanya memiliki lengan panjang dan juga berkerah dengan kancing berwarna emas atau perak. Baju ini dulunya diperuntukan untuk pernikahan, namun sekarang sudah lebih meluas penggunaannya.
Pattuqduq Towaine
Baju Pattuqduq biasa dikenakan oleh perempuan suku Mandar saat pernikahan maupun saat menari. Namun, ada yang membedakan potongan baju dari Pattuqduq yang digunakan saat menari dan saat pernikahan!
Saat menari baju pattuduq terdiri dari 18 potong, sedangkan saat pernikahan terdiri dari 24 potong. Baju ini terdiri dari baju pokok yang bernama Rawang Boko dengan sarung yang dilengkapi rantai disebut Lipaq Aqdi Diratter.
Sebagai pelengkap, perempuan Suku Mandar biasa mengenakan perhiasan dari kepala hingga tangan. Sedangkan untuk pria Suku Mandar, biasanya mengenakan jas tutup dari bahan sutra yang dipadukan dengan celana panjang dan sarung yang dililitkan di pinggang.
Baju Pokko
Pakaian adat ini biasa digunakan oleh wanita tanah Toraja. Baju adat ini biasa dipakai untuk acara resmi seperti pernikahan, kematian maupun tari ma’gallu. Baju ini memiliki model lengan pendek dengan warna atasan dan bawahan yang senada.
Biasanya menggunakan motif polos dan tenun Toraja. Kebanyakan warna yang biasa dipakai yaitu merah, hitam, kuning, oranye dan putih.
Para perempuan Toraja biasa menambahkan aksesoris pelengkap dari anyaman manik khas Tanah Toraja pada dada dan pinggang yang disebut kandaure.
Seppa Tallung
Baju Seppa Tallung biasa digunakan oleh Pria Tanah Toraja. Baju ini memiliki keunikan yaitu panjangnya mencapai lutut ditambahkan dengan kain batik atau songket.
Saat menggunakan baju Seppa Tallung, pria Toraja biasa menambahkan aksesori berupa gayang, lipa, kandaure. Selain itu, biasanya dilengkapi dengan selendang kain, ikat kepala dan kalung.
Baju Bella Dada
Pakaian ini biasa dipakai dengan para pria Makassar dengan model baju berlengan panjang dengan leher berkerah dan ditambah kancing berwarna emas dan perak. Dalam baju bella dada ini terdapat saku di bagian kiri dan kanan.
Saat mengenakan pakaian ini, biasanya Pria Makassar mengenakan hiasan penutup kepala bernama passapu dengan dilengkapi aksesoris gelang, badik dan hiasan lainnya.
Pakaian Pengantin
Bagi masyarakat Sulawesi Selatan, pernikahan adalah momen menggunakan baju adat. Umumnya pengantin pria akan mengenakan baju Tutu sedangkan pengantin wanita biasa menggunakan Baju Bodo
Baju Adat Anak-Anak
Pakaian adat untuk anak-anak biasanya dibedakan dengan warna. Seperti Baju bodo yang dipakai anak-anak sama saja dengan yang dipakai orang dewasa, namun yang membedakan adalah warnanya saja karena baju bodo yang dipakai anak-anak hanya berwarna jingga
Baju Bodo Bangsawan
Baju bodo memang banyak dipakai untuk acara pernikahan dan memiliki makna berbeda berdasarkan warna. Pakaian adat Baju bodo warna hijau melambangkan keluarga bangsawan karena melambangkan penghormatan keluarga kerajaan.
***
Itulah sederet pakaian adat Sulawesi Selatan yang beragam warna dan namanya. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
6 Pakaian Adat Sunda dan Aksesorisnya, Dulu Dibedakan Berdasarkan Status Sosial
3 Jenis Pakaian Adat Bali beserta Ciri Khas, dan Filosofis Baju Adat Bali