Lampung merupakan provinsi yang kaya budaya baik itu dari rumah adat, senjata tradisional serta pakaian adat. Adanya percampuran budaya dari berbagai provinsi yang menjadi penduduk pendatang dan penduduk asli di Lampung membuat budaya dan tradisi mereka semakin kaya. Lantas, seperti apa pakaian adat Lampung?
Mayoritas sekitar 62% penduduk Lampung saat ini berasal dari Suku Jawa, sedangkan warga asli berjumlah sekitar 25%. Sisanya merupakan penduduk yang berasal dari Suku Sunda, Bali, Minangkabau dan Melayu.
Selain itu, pakaian adat Lampung pun memiliki banyak nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Pakaian adat ini pun terbagi sesuai kawasan lokasi suku seperti suku Saibatin yang merupakan masyarakat pesisir, dan suku Pepadun yang merupakan suku dataran tinggi.
Jika diperhatikan pakaian kedua suku ini terbilang cukup mirip, karena sama-sama menggunakan kain tapis. Untuk mengenal lebih lanjut pakaian adat Lampung, simak artikel berikut ini!
Pakaian Adat Lampung
Baju Tulang Bawang
Merupakan pakaian khas Lampung yang biasa dipakai dan terus dilestarikan oleh masyarakat lampung yang tergolong heterogen.
Baju adat pakaian tulang bawang sangat kental dengan tradisi timur dengan model yang tertutup dan menjunjung tinggi nilai kesopanan.
Artikel terkait: 15 Pakaian Adat Indonesia dari Beberapa Provinsi
Tulang Bawang Pria
Ketika menggunakan pakaian Tulang Bawang, para pria akan menggunakan baju putih berlengan panjang dengan celana atau bawahan warna yang senada. Selain itu, para pria juga akan menggunakan lilitan sarung pada pinggang hingga lutut dengan dominasi merah dan emas.
Artikel terkait: Pakaian Adat Sunda, Dahulu Dibedakan Berdasarkan Status Sosial
Tulang Bawang Perempuan
Kaum perempuan yang menggunakan pakaian adat tulang bawang akan menggunakan kebaya warna putih yang terbuat dari bahan brokat. Lengan baju yang dipakai juga bervariasi ada yang lengan panjang maupun pendek.
Sedangkan bagian bawah akan menggunakan sarung dengan model rok panjang dengan corak yang sama dengan yang dipakai pria.
Artikel terkait: 8 Pakaian Adat Sumatra Utara Beserta Filosofinya yang Unik, Apa Saja?
Pakaian Adat Lampung Pesisir Saibatin
Suku pesisir Saibatin merupakan kelompok masyarakat yang berada di pesisir Lampung Timur, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus dan Lampung Barat.
Pakaian yang dipakai pun memiliki jenis pakaian yang berbeda yang dipakai oleh bangsawan dengan masyarakat biasa. Pakaian ini didominasi warna merah.
Perempuan yang menggunakan pakaian ini menggunakan mahkota yang dinamakan Siger, di mana mahkotanya terdiri dari 7 pucuk yang bernama Lekuk Pitu. Pucuk ini menggambarkan posisi kepemimpinan, yaitu sultan, raja jukuan atau depati, radin, batin, minak, mas, dan kimas.
Pakaian Adat Lampung Pesisir Pepadun
Jika suku saibatin didominasi warna merah, maka suku pepadun memiliki baju adat yang didominasi warna putih. Suku ini memiliki suku yang berada di wilayah Kotabumi, Tulang Bawang, Way Kanan dan juga Way Seputih.
Jika baju tradisional suku Saibatin didominasi warna merah, maka pakaian adat Suku Pepadun didominasi oleh warna putih. Pengantin perempuan dari Suku Pepadun tidak mengenakan mahkota Siger.
Selain kedua perbedaan itu, selebihnya pakaian adat kedua suku ini hampir sama. Pakaian untuk pria lebih sederhana dibandingkan dengan pakaian perempuan.
Pakaian Pengantin Pria
Pada baju pengantin pria diidentikan dengan baju lengan panjang dengan warna putih dan bawahan berwarna hitam. Selain itu terdapat sarung tumpal dan sesapuran.
Pengantin pria memiliki 8 jenis perhiasan yang biasa digunakan yaitu:
Kalung Papan Jajar
Merupakan 3 lempengan siger yang kecil dan disusun dengan ukuran yang berbeda. Kalung tersebut memiliki arti sebuah kehidupan baru yang akan pengantin jalani dan dilanjutkan dengan turun temurun hingga ke anak cucu.
Kopiah Emas Berujim
Kopiah emas merupakan penutup kepala berbentuk segi empat. Namun di atasnya terdapat hiasan memanjang ke atas
Kalung Buah Jukum
Kalung dengan liontin berbentuk rangkaian buah jukum. Perhiasan ini memiliki makna semua doa agar pengantin bisa segera dikaruniai keturunan.
Kalung Papan Jajar
Kalung dengan liontin yang memiliki 3 lempeng berbentuk siger atau perahu kecil. Hiasan pengantin pria ini memiliki makna pengantin yang memasuki kehidupan baru yang akan dilanjutkan dengan keturunan hingga ke anak cucu.
Selempang Pinang
Selempang pinang merupakan kalung panjang dengan liontin yang menyerupai buah atau bunga.
Bulu Serti
Bulu serti merupakan ikat pinggang yang dilengkapi dengan senjata khas Lampung yang dinamakan Terapang. Kurang lebih bentuknya hampir sama dengan keris
Gelang Burung
Gelang ini terdapat sepasang yang dikenakan di pergelangan tangan kanan dan kiri. Bentuknya pipih dan berbentuk burung garuda yang terbang. Gelang ini memiliki makna bahwa kehidupan pernikahan yang panjang dan kekerabatan yang terjalin setelah menikah.
Gelang Kano
Berbentuk menyerupai ban. Jumlahnya juga sepasang dan dikenakan dibawah Gelang Burung. Makna Gelang Kano adalah menghindari semua perbuatan buruk setelah menikah.
Gelang Bibit
Gelang ini dipakai dibawah Gelang Kano. Memiliki makna semua doa agar pasangan pengantin baru bisa segera dikaruniai keturunan.
Pakaian Adat Lampung untuk Pengantin Perempuan
Pada pakaian pengantin perempuan, sarung tapis, sesapuran hingga khikhat juga menjadi satu kesatuan yang tak boleh ketinggalan. Namun, pengantin perempuan lebih lengkap karena terdapat selappai, katu tapi, sewa sano dan bebe.
Selappai merupakan baju tidak berlengan dan memiliki hiasan rumbai ringgit pada bagian tepi bawahnya. Bebe merupakan sulaman benang dari satin yang menyerupai bunga teratai yang mengambang. Sedangkan kati tapis dewa sano merupakan rumpai ringgit yang terbuat dari kain tapis jung jarat.
Namun, ada yang tak boleh ketinggalan dari pakaian ini yaitu perlengkapan pakaian pengantin wanita seperti :
Siger
Merupakan sebutan untuk mahkota yang terbuat dari emas yang biasa digunakan pengantin wanita. Siger merupakan perhiasan yang melambangkan keagungan budaya Lampung.
Seraja bulan
Seraja bulan merupakan mahkota kecil yang beruji 3 yang terletak diatas siger, jumlahnya ada 5
Subang
Subang merupakan jenis perhiasan yang digantungkan di ujung daun telinga. Biasanya berbentuk buah kenari yang terbuat dari emas.
Perhiasan dada dan leher
Para pengantin perempuan biasanya mengenakan perhiasan di bagian dada dan leher berupa kalung ringgit, kalung jukum dan kalung papan jajar. Kalung ringgir berbentuk sembilan buah uang ringgit.
Kalung jukum berbentuk buah jukum yang merupakan simbol doa mendapatkan keturunan. Sedangkan kalung papan jajar merupakan kalung gantungan 3 lempeng siger yang berbentuk perahu dengan ukuran yang berbeda-beda.
Perhiasan pinggang dan lengan
Selain itu juga terdapat perhiasan yang ditaruh di pinggang yaitu selempang pinang yang digantungkan dari bahu ke pinggang. Selain itu juga terdapat ikat pinggang dari kain beludru berwarna merah dengan hiasan kelopak bunga dari kuningan.
Sedangkan perhiasan lengan berupa gelang kano, gelang burung, gelang duri dan gelang bibit yang memiliki makna sama dengan aksesori laki-laki.
***
Itulah informasi mengenai pakaian adat Lampung. Indonesia benar-benar kaya akan budaya yang indah ya, Parents!
Baca juga:
7 Adat Pernikahan Termahal di Indonesia, Salah Satunya Suku Bugis