Setiap daerah atau wilayah memiliki pakaian adat atau pakaian tradisionalnya tersendiri, termasuk provinsi Kalimantan Barat. Pakaian adat dari Provinsi Kalimantan Barat sendiri memiliki ciri khas yang kental dengan budaya 2 suku yang menghuni wilayah tersebut yaitu suku Dayak dan suku Melayu.
Seperti pakaian adat Indonesia lainnya, pakaian adat Kalimantan Barat menggunakan material dari alam, salah satunya yaitu kayu ampuro. Selain itu, penggunaan aksesoris seperti bulu burung enggang dan motif-motif khas Dayak juga menjadi ciri khasnya
Apa saja jenis pakaian adat yang berasal dari Kalimantan Barat? Berikut adalah daftarnya.
Artikel Terkait: Elegan, Ini Makna Mendalam Pakaian Adat Suku Dayak Kalimantan
6 Pakaian Adat Kalimantan Barat
1. King Baba
Sumber: Tak Terlihat
Dalam bahasa Dayak, ‘king’ artinya ‘pakaian, sementara ‘baba’ artinya ‘laki-laki’. Baju adat laki-laki untuk suku tersebut disebut King Baba. King Baba terbuat dari kayu ampuro, pohon asli Kalimantan yang diambil terlebih dahulu seratnya dengan cara dipukul menggunakan palu di dalam air.
Serat pohon tersebut kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga lentur dan dilukis dengan corak khas suku Dayak, misalnya burung enggang.
Suku Dayak sendiri menganggap burung enggang adalah hewan yang sakral dan merupakan simbol penguasa dari alam atas yaitu Matahala dan Pahotara. King baba merupakan baju atasan tanpa lengan yang dihiasi manik-manik.
Salah satu aksesoris dari king baba adalah ikat kepala yang terbuat dari bulu burung Enggang Gading dan senjata tradisional yang disebut dengan nama Mandau.
2. Pakaian Adat Kalimantan Barat, King Bibinge
Sumber: Selasar
Pakaian adat untuk kaum pria dan perempuan berbeda, termasuk di Kalimantan Barat. Jika kaum pria mengenakan king baba, maka pakaian adat perempuan Dayak diberi nama king bibinge.
Material dan corak dari king bibinge kurang lebih sama dengan king baba, namun ukurannya lebih panjang dan tertutup. Biasanya perempuan Dayak mengenakan kain untuk menutup bagian dada dan stagen, kemudian king bibinge dihias dengan bulu burung enggang dan manik-manik.
Untuk melengkapinya digunakan aksesoris berupa gelang dan kalung yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti tulang hewan dan akar pohon. Tak hanya untuk estetika, perhiasan berupa kalung ini juga dipercaya sebagai jimat atau penolak bala.
Perempuan suku Dayak juga mengenakan ikat kepala khas suku Dayak yang berbentuk segitiga.
Artikel Terkait: Dari Pulau Seribu Sungai, Inilah 17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan
3. King Kabo
Sumber: Imuijo
Pada dasarnya king kabo adalah modifikasi dari king baba dengan material yang berbeda. Jika king baba terbuat dari kulit pohon ampuro atau kapur, king kabo terbuat dari kain khas Brunei Darusallam yang bernama Sungkit.
Seperti dilansir dari Celebes, King kabo dihias dengan ukiran tradisional yang dilukis di sepanjang bajunya dan dikenakan bersama hiasan kepala dari bulu burung
4. Pakaian Adat Kalimantan Barat, Buang Kuureng
Sumber: Yuksinau
Buang Kuureng merupakan baju tradisional suku Melayu dan sering juga disebut baju kurung. Sekilas Buang Kuureng mirip dengan baju kurung khas Malaysia dan Brunei, namun yang membedakannya adalah corak, desain, dan bahannya.
Ada beberapa jenis Buang Kuureng, yaitu Kuurung Sapek Tangan yang berlengan pendek dan Kuurung Langke Tangan yang berlengan panjang.
Artikel Terkait: Kenalkan Ragam Budaya pada Anak, Yuk, Kenalkan 36 Gambar Rumah Adat di Indonesia
5. Teluk Belanga
Sumber: Good Minds
Diperuntukkan khusus laki-laki, Teluk Belanga adalah pakaian tradisional untuk pria suku Melayu yang umumnya digunakan pada acara formal. Teluk Belanga merupakan pakaian dalam yang terbuat dari kain satin dan memiliki warna kuning emas.
Pakaian dalam ini dipakai bersama celana panjang atau kain songket khas Kalimantan Barat yang dililitkan pada bagian pinggang hingga ke lutut, serta songkok berwarna hitam.
6. Indulu Manik
Sumber: Tambah Pinter
Indulu Manik adalah busana tradisional Kalimantan Barat yang berasal dari suku Dayak dan umumnya digunakan dalam upacara adat atau pertunjukkan kesenian tradisional.
Mengutip dari Good Minds, Baju tradisional ini dihiasi manik-manik yang memenuhi seluruh bagian pakaiannya, dan tidak menggunakan sembarang manik-manik yaitu hanya manik-manik dari Pulau Sarawak di Kalimantan Timur.
***
Pakaian adat Kalimantan Barat tak hanya indah namun juga kaya akan filosofi dan makna. Meski tak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari, jenis-jenis baju tradisional ini masih dikenakan ketika menyelenggarakan upacara adat atau acara penting seperti pernikahan.
Baca Juga:
11 Makanan Khas Kalimantan Bercita Rasa Gurih dan Manis yang Wajib Dicoba
Kaya Budaya! 123 Jenis Tarian Tradisional dari Berbagai Daerah di Indonesia
Pesona 5 Pulau Terbesar di Indonesia Beserta Destinasi Wisatanya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.