Seiring bertambahnya usia, umumnya akan banyak keluhan kesehatan yang akan dirasakan. Terlebih lagi jika pola gaya hidup tidak dijalani dengan baik. Salah satunya adalah Osteoarthritis (OA), penyakit degeneratif yang bersifat progresif pada berbagai sendi tubuh.
Perbedaan Osteoarthritis (OA) dengan Osteoporosis
Dalam hal ini dr. Jessica Fiolin, Sp.OT, Dokter Spesialis Bedah Ortopedi, RS Pondok Indah – Pondok Indah menjeleskan, Osteoarthritis (OA) atau perkapuran adalah penyakit degeneratif yang bersifat progresif pada berbagai sendi tubuh misalnya sendi lutut, panggul, pergelangan kaki, tulang belakang, bahu, sendi jari, dan lainnya.
OA lebih sering dirasakan pada sendi yang menopang berat misalnya sendi lutut dan panggul. OA dan osteoporosis merupakan penyakit yang berbeda. OA merupakan penyakit degeneratif pada sendi, sedangkan osteoporosis merupakan penurunan kepadatan tulang di seluruh tubuh.
Gejala Tidak Bisa Bisa Disepelekan
Pada awalnya akan ada beberapa keluhan yang akan muncul, di antaranya:
- Nyeri
- Bengkak
- Kaku dapat dirasakan pada saat beraktivitas, tetapi lama kelamaan keluhan dapat dirasakan juga saat beristirahat.
Beberapa keluhan ini pada akhienya dapat membuat aktivitas penderita menjadi terhambat dan mengganggu kegiatan penderita sehari-hari.
Faktor Penyebab Osteoarthritis, Tidak Hanya karena Usia
Pada dasarnya penyakit OA bersifat ini multifaktorial, salah satu faktor risikonya memang usia. Namun, tentu saja tidak hanya itu saja, sebab ada beberapa faktor lain yang berisiko. Apa saja?
- obesitas
- faktor genetik
- jenis kelamin
- aktivitas fisik
- jenis pekerjaan
- kekuatan otot
- adanya riwayat cedera.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi OA meningkat seiring dengan usia. Pada usia kurang dari 40 tahun prevalensi penderitanya 5 persen. Prevalensi tersebut meningkat menjadi 30 persen pada usia 40-60 tahun. Sedangkan pada usia di atas 61 tahun sebanyak 65 persen.
Salah satu faktor risiko yang dapat mempercepat pengapuran adalah faktor genetik. Pada beberapa penderita yang lebih “rentan” memiliki kesegarisan atau posisi tulang yang cenderung berbeda daripada normal sehingga kedua sendi lebih mudah bergesekan satu sama lain, memicu pengapuran yang lebih cepat.
Di bawah usia 60 tahun, OA lebih banyak ditemukan pada laki-laki sedangkan di atas usia tersebut OA lebih banyak ditemukan pada perempuan yang kemungkinan disebabkan oleh penurunan kadar estrogen atau menopause. Beberapa studi juga menunjukkan hubungan antara menopause dengan tingkat keparahan OA.
Upaya Pencegahan, Apa yang Bisa Dilakukan?
Pencegahan OA dapat dilakukan dengan menjaga gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan seimbang dengan indeks massa tubuh di bawah 23 untuk orang Asia, menghindari gaya hidup sedenter (kurang gerak), rutin berolahraga yang memperkuat otot sekitar kaki, dan menjaga pola makan sehat
Diagnosis Osteoarthritis
Osteoarthritis bisa didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan X-Ray pada sendi yang mengalami keluhan, sedangkan osteoporosis didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan bone mineral densitometry (BMD) pada daerah tulang yang biasa mengalami pengeroposan (pergelangan tangan, panggul, dan tulang belakang).
Hasil pemeriksaan BMD kemudian akan diplot pada kurva yang membandingkan kepadatan tulang pasien dengan kepadatan tulang populasi pada kelompok usia yang sama.
Tidak Diatasi, Ini Risiko yang Akan Dirasakan Penderita
Apabila OA tidak ditangani dengan tepat maka semakin lama pasien akan mengalami keluhan yang memberat hingga dapat mengganggu sendi di sisi seberang ataupun sendi lain di atas atau bawah sendi awal yang terkena.
Selain itu, karena sifatnya yang progresif, apabila tidak ditangani maka penderita OA dapat berakhir dengan gangguan mobilisasi sehingga membutuhkan alat bantu seperti kursi roda dan mengalami nyeri terus menerus.
Pengobatan atau Treetment yang Bisa Dilakukukan
Keluhan dan gejala dari pengapuran sebenarnya dapat diobati dan disembuhkan. Meski demiklan, pengapuran pada yang telah terjadi pada suatu sendi tidak dapat dikembalikan menjadi kondisi normal. Hingga saat ini, di seluruh dunia OA baru dapat dicegah sehingga derajatnya tidak memberat.
Penanganan OA dapat bersifat non-operatif seperti perubahan gaya. Di antara adalah:
- Perubahan pola gaya hidup
- Penurunan berat badan
- Pemberian obat anti inflamasi
- Penggunaan alat bantu
- Penguatan otot
- Injeksi lutut
- Hingga terapi operatif seperti penggantian sendi lutut parsial sampai total
Dengan menerapkan pola gaya hidup sehat sejak dini, harapannya Osteoarthritis bisa dicegah.