Ingin anak tumbuh bahagia? Ini kiat yang bisa Parents lakukan
Kebahagiaan menjadi salah satu kunci penting bagi tumbuh kembang anak. Bagaimana bisa mewujudkannya?
Kebahagiaan menjadi dambaan setiap orang, termasuk orangtua dan anak. Selaku orangtua, Parents perlu memerhatikan kebahagian buah hati, karena saat anak bahagia, ia dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan mandiri.
Sayangnya, hingga saat ini masih banyak orangtua yang belum memprioritaskan kebahagiaan anak. Hal ini dibuktikan oleh survei yang dilakukan kepada lebih dari 1.400 responden orangtua yang tersebar di beberapa kota Indonesia.
Survey ini dilakukan oleh psikolog anak Ayoe P. Sutomo, M.Psi., dari Tiga Generasi. Hasilnya menunjukkan bahwa 93% responden belum menjadikan kebahagiaan sebagai prioritas dalam pola asuh, guna mendukung tumbuh kembang anak.
“Hasil survey menyatakan 75% bahagia adalah tersenyum. Sedangkan 65% sumber kebahagiaan anak adalah orangtuanya,” ujar Ayoe dalam live conference bersama Nestle Lactagrow Grow Happy.
Artikel terkait : 5 Tanda anak merasa bahagia, apakah si kecil termasuk diantaranya?
Cara membuat bahagia dengan interaksi yang berkualitas antara orangtua dan anak
Padahal, kebahagiaan anak yang sudah dipupuk sejak kecil dapat bermanfaat untuk tumbuh kembangnya yang lebih baik. Beragam kepribadian positif akan anak miliki ketika ia dewasa, mulai dari mudah bersosialisasi, empati, kooperatif, dan lainnya.
“Rasa dan kondisi bahagia memiliki korelasi positif. Ketika anak merasa bahagia di masa kecilnya, maka saat dewasa ia juga akan bahagia, karena sudah terbiasa sejak kecil,” jelas Ayoe.
Lagi pula, sebenarnya tidak sulit kok membuat anak bahagia. Contoh sederhana yang bisa Parents lakukan yaitu dengan melakukan interaksi yang berkualitas antara orangtua dan anak.
Lantas, bagaimana melakukan interaksi yang berkualitas? Menurut Ayoe, interaksi yang berkualitas yaitu ketika orangtua dan anak bisa ngobrol dengan fokus, tanpa adanya gangguan.
“Ngobrol yang berkualitas, yang fokus, nggak boleh sambil ada distraksinya. Kalau ngobrol berarti ngobrol dengan penuh,” kata Ayoe, beberapa waktu lalu.
Bermain dan ajarkan anak mengendalikan emosi
Selain itu, agar membuat anak bahagia, orangtua juga bisa mengajak anak bermain bersama. Serta, jangan lupa untuk lebih sering memeluk anak.
“Sering-sering dipeluk anaknya, ada hormon-hormon baik yang keluar saat memeluk anak, itu mudah nggak susah. Lalu, berlatih juga atau ajak anak untuk melatih bagaimana cara mengelola mengendalikan emosi dengan baik,” saran Ayoe.
“Pertama, orangtua jangan kebawa emosi dengan anak, kemudian latih pengendalian emosi, lalu bantu anak untuk mengenali emosi dan tenangkan anak-anak,” imbuhnya.
Membuat rutinitas bersama anak-anak
Ayoe melanjutkan, momen di rumah saja seperti saat ini sebenarnya bisa juga dimanfaatkan orangtua untuk menerapkan pola asuh bahagia kepada anak. Sebab, orangtua bisa 24 jam selalu bersama anak.
Caranya, yaitu dengan membuat kegiatan rutin yang dilakukan orangtua bersama anak. Namun, buat juga aturan yang bisa disepakati bersama.
“Yang nggak kalah penting yaitu bikin rutinitas untuk anak dengan orangtua, sepakati aturannya, buat konsekuensinya. Sebab, anak-anak, khususnya di sekitar usia 5 tahun, mereka membutuhkan hal yang rutin, mereka butuh jadwal yang rutin dan terstruktur, serta komitmen. Itu penting,” ungkap Ayoe.
Artikel terkait : Psikolog : “Anak tumbuh bahagia menjadi fondasi agar ia sukses”
Jangan lupa membiasakan anak bersyukur
Ada 5 cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan kebiasaan bersyukur dan berbuat baik, yaitu:
- Hari ini aku senang karena…
- Tanyakan perasaan anak
- Kebaikan sederhana apa yang sudah anak buat
- Highlight hal positif
- Libatkan keluarga
“Ajak juga anak bersyukur dan berbuat baik, ini erat banget kaitannya dengan latihan bahagia. Di akhir hari, anak ditanya ‘Hari ini apa yang bikin kamu happy? Bagaimana perasaannya hari ini? Hari ini sudah bikin kebaikan sederhana apa saja?‘,” tutur Ayoe.
“Hal yang bisa dilakukan orangtua yaitu melatih atau memupuk anak agar menjadi bahagia. Sehingga pada akhirnya anak tumbuh menjadi dewasa yang lebih sehat mental,” lanjut Ayoe.
Nah, jadi Parents sudah paham, kan, kalau kebahagiaan itu penting banget untuk anak, sebagai fondasi dari setiap langkah tumbuh kembang anak. Sementara itu, yang menjadi sumber utama kebahagiaan anak adalah orangtuanya sendiri.
Maka dari itu, mulai dari sekarang, yuk terapkan pola asuh bahagia kepada anak-anak kita.