Pada awal mulanya, operasi caesar atau operasi sesar dilakukan karena alasan medis. Misalnya, bila terdapat resiko keselamatan terhadap ibu atau janin bila persalinan dilakukan secara normal melalui vagina.
Namun, kecenderungan yang terjadi beberapa tahun terakhir di Indonesia tidaklah demikian. Sekarang ibu hamil bisa memilih apakah ia mau melahirkan secara normal atau caesar. Banyak ibu hamil yang ingin melahirkan secara caesar karena takut mengalami rasa sakit atau ingin memilih hari yang diinginkan untuk melahirkan bayi.
Kaitan operasi caesar dengan obesitas
Penelitian yang dilakukan Harvard Medical School dan Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir melalui operasi caesar memiliki resiko kegemukan pada usia 3 tahun.
Penelitian ini dilakukan terhadap 1255 anak yang lahir di Boston tahun 1999 hingga2002. Dari anak-anak tersebut, 23% diantaranya lahir melalui caesar dan sisanya dilahirkan secara normal.
Dari 23% tersebut, sebanyak 16% mengalami kegemukan. Di lain sisi, hanya 7,5% anak yang dilahirkan secara normal mengalami kegemukan di usia 3 tahun.
Penyebab obesitas (kegemukan)
Penyebab obesitas ini diduga berkaitan dengan bakteri yang terdapat pada sistem pencernaan anak. Pada anak yang lahir melalui caesar, ditemukan lebih banyak bakteri Firmicutes. Bakteri ini banyak ditemukan pada orang dewasa yang kegemukan.
Penelitian terhadap sejumlah tikus menunjukkan bahwa pengurangan firmicutes berpengaruh pada berkurangnya resiko kenaikan berat badan. Selain itu, antibiotika yang digunakan selama operasi caesar juga diduga mempengaruhi jumlah populasi bakteri pada sistem pencernaan anak.
Penelitian selanjutnya
Penelitian lain juga dilakukan terhadap 10.000 anak berusia 11 tahun di England. Sebanyak 83% anak yang lahir melalui caesar cenderung mengalami kegemukan dibandingkan dengan anak yang lahir secara normal. Saat ini 1 dari 4 bayi di England lahir secara caesar.
Risiko lain operasi caesar
Berikut risiko lain melahirkan caesar bagi seorang perempuan:
- Infeksi. Infeksi dapat terjadi di sepanjang luka sayatan, di dalam rahim, dan di organ panggul lainnya (seperti kandung kemih).
- Risiko perdarahan atau kehilangan darah meningkat. Anda akan kehilangan lebih banyak darah saat menjalani persalinan sesar, dibandingkan dengan persalinan pervaginam(normal). Hal ini dapat menyebabkan anemia atau transfusi darah.
- Cedera pada organ. Persalinan caesar memungkinkan seseorang mengalami cedera pada organ lain, seperti usus atau kandung kemih (2 kejadian per 1002 persalinan caesar).
- Adhesi. Jaringan parut dapat terbentuk di dalam daerah panggul, menyebabkan penyumbatan dan rasa sakit. Adhesi juga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan di masa depan, seperti plasenta previa atau solusio plasenta.
- Lebih lama dirawat di rumah sakit. Setelah sesar, Anda mungkin akan dirawat di rumah sakit antara 3-5 hari setelah kelahiran (lebih lama dari persalinan normal). Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan setelah sesar juga cukup lama dibandingkan dengan persalinan pervaginam.
- Reaksi terhadap obat-obatan. Mungkin ada reaksi negatif terhadap anestesi yang diberikan selama sesar.
- Risiko operasi tambahan. Jika terjadi masalah setelah operasi sesar, Anda bisa saja menjalani histerektomi(pengangkatan rahim), perbaikan kandung kemih atau operasi sesar lainnya.
- Kematian ibu. Angka kematian ibu untuk sesar lebih tinggi dibandingkan dengan kelahiran pervaginam.
- Reaksi emosional. Beberapa wanita yang pernah menjalani operasi sesar melaporkan perasaan negatif tentang pengalaman melahirkan mereka.
Resiko persalinan caesar untuk bayi:
- Kelahiran prematur. Jika usia kehamilan tidak dihitung dengan benar, bayi yang dilahirkan secara sesar dapat lahir terlalu dini, dan memiliki berat badan lahir rendah.
- Masalah pernapasan. Bayi yang dilahirkan melalui operasi sesar lebih cenderung mengalami masalah pernapasan.
- Skor APGAR yang rendah. Bayi yang dilahirkan dengan sesar 50% lebih cenderung memiliki skor APGAR yang lebih rendah daripada bayi yang dilahirkan secara normal.
- Cidera janin. Bayi bisa saja terluka selama operasi sesar, namun kejadian ini sangat jarang terjadi (rata-rata 1-2 bayi per 100 persalinan).
Pertimbangkan sebelum memutuskan operasi sesar
Hasil penelitian di atas belum tuntas membuktikan hubungan sebab-akibat antara caesar dan kegemukan. Walaupun demikian, sebaiknya Bunda mempertimbangkan dengan baik apakah ingin melahirkan secara normal atau caesar.
Jangan memilih operasi caesar bila tidak dibutuhkan, karena operasi sesar memiliki banyak resiko. Tubuh Bunda sudah diciptakan untuk melahirkan secara alami dan tentunya lebih baik daripada melahirkan dengan cara yang diciptakan oleh manusia.
Baca juga: