Periksa Kelainan Genetik Janin Lebih Mudah dengan Non-invasive Prenatal Test (NIPT)

Penasaran dengan jenis kelamin kondisi kesehatan janin? Anda bisa cek melalui non-invasive prenatal test (NIPT), Bunda. Hasilnya lebih akurat!  

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal yang normal bila seorang ibu merasa khawatir tentang kondisi janin di rahimnya. “Apakah bayi saya sehat, apakah ia mendapatkan nutrisi optimal dari yang saya makan?” “Apakah penyakit jantung suami saya menurun padanya?” dan masih banyak pertanyaan lain yang menggelayut di pikiran ibu. Jangan khawatir, Bunda. Sekarang Bunda sudah bisa mengecek kondisi janin melalui non-invasive prenatal test (NIPT).  

Apa Itu Non-invasive Prenatal Test?

Mengenal pemeriksaan NIPT untuk ibu hamil.

Sejak mengetahui sedang hamil, calon ibu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan prenatal, terutama bagi perempuan yang hamil di usia di atas 35 tahun. Pemeriksaan tidak hanya untuk mengecek kondisi kesehatan ibu, tetapi juga janinnya. Salah satu pemeriksaan yang disarankan adalah NIPT atau Non-Invasive Prenatal Test.

Pada janin, pemeriksaan prenatal bulanan umumnya hanya untuk mengecek detak jantung, serta perkiraan berat dan panjang bayi. Sementara pada ibu, ada pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan anemia, preeklampsia, dan infeksi saluran kantung kemih (ISK) yang dilakukan melalui pemeriksaan urine dan darah.

Berbeda dengan pemeriksaan prenatal yang rutin dilakukan oleh dokter kandungan atau bidan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. NIPT dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya masalah kromosom atau genetik pada bayi dan penyakit yang diturunkan dari keluarganya.

Caranya adalah dengan pemeriksaan yang dilakukan melalui skrining kromosom janin di dalam kandungan melalui sampel darah ibu. Kromosom pada darah kemudian diteliti di laboratorium untuk mencari tahu masalah kesehatan janin secara lebih terperinci.

Dari pemeriksaan ini, orang tua bisa mengetahui kelainan kromosom dan penyakit yang diturunkan kepada bayi dari keluarganya. Seperti misalnya, down syndrome, trisomi 21, trisomi 18, dan trisomi 13, atau juga jantung, diabetes, dan lainnya.

Dengan NIPT juga, Bunda sudah bisa mengetahui jenis kelamin janin di usia kandungan yang masih sangat dini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Bunda, Inilah 10 Tanda Bayi Sehat dan Mengalami Tumbuh Kembang yang Baik

Bedanya NIPT dengan Fetomaternal

Seperti apa prosedur NIPT?

Prosedur NIPT beda dengan fetomaternal yang dilakukan di rumah sakit. Fetomaternal dilakukan dengan cara yang invansif, yakni dengan mengambil sampel cairan ketuban, sedikit plasenta, atau darah dari tali pusat janin.

Cara tersebut berisiko pada kehamilan dan bisa mengakibatkan keguguran. Akurasi hasilnya juga 5 persen tidak akurat. Berbeda sekali dengan pemeriksaan non-invasif pada NIPT yang keakuratannya jauh lebih tinggi, yaitu 99%.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“NIPT ini untuk menganalisis kromosom pada janin. Kromosom itu, kan, struktur dalam tubuh manusia yang isinya kode genetik, cetak birunya manusia. Jadi, pemeriksaan ini bisa mengidentifikasi kromosom X dan Y,” terang spesialias Kebidanan atau Obgyn dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG-KFER, M.Sc., di acara TanyaDNA, Tribute to Worry-Free Warrior Mom, Selasa (31/5/2022).

Itulah alasannya, pemeriksaan Non-invasive Prenatal Test ini penting dilakukan sedini mungkin agar orang tua dapat mempersiapkan mental dan finansial mereka dalam memberikan perawatan lanjutan kepada buah hatinya.

Artikel terkait: Jadi Momentum Ketahui Jenis Kelamin Bayi, Kapan Waktu Terbaik Lakukan USG?

Proses dan Hasil Cepat, Orang Tua Juga Lebih Siap

Pemeriksaan NIPT dilakukan dalam waktu singat, hasilnya pun cepat didapat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ariel Pradipta, MRes, Ph.D., Senior Research Fellow TanyaDNA, menjelaskan, NIPT sudah bisa dilakukan setelah usia kandungan ibu 10 minggu. Proses pemeriksaannya juga sangat singkat, dan hasilnya sudah bisa Bunda dapatkan dalam beberapa hari saja.

Dalam rilisnya, TanyaDNA menulis data dari Badan Kesehatan Dunia yang menyebutkan kelainan kongenital atau cacat lahir dialami 1 dari 33 bayi di dunia. Katanya juga, 3,2 juta bayi lahir dalam kondisi tak sempurna di seluruh dunia setiap tahunnya. Kondisi tidak sempurna ini salah satunya berkaitan dengan perkembangan sistem saraf atau masalah pada otak bayi, seperti yang ditemukan pada penyandang Down syndrome.

Tentu ini bukan jumlah yang sedikit. Harapannya, dengan non-invasive prenatal test atau NIPT, orang tua bisa lebih cepat mengetahui kondisi kesehatan bayinya di dalam kandungan. Kemudian mempersiapkan diri menghadapi situasi setelah bayinya lahir nanti, baik secara fisik, psikis dan keuangan.

Baca juga:

9 Cara Unik Prediksi Jenis Kelamin Bayi yang Sering Dipercaya Masyarakat

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

USG Fetomaternal, kapan ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan ini?

Pemeriksaan Kehamilan Pertama Kali yang Wajib Dijalani Ibu Hamil

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan