Tidak ada kesuksesan yang mudah diraih. Semua membutuhkan perjuangan, kerja keras, dan doa. Begitulah kira-kira kalimat yang tepat untuk menggambarkan perjalanan karir Adyla Rafa Naura Ayu, putri sulung Nola AB Three dan Baldy Mulya Putra.
Awal karir Naura anak Nola B3
Meskipun berasal dari keluarga musisi, tak menjamin perjalanan karir Naura semulus yang dibayangkan. Ia tetap harus merasakan pahit manisnya jatuh bangun merintis karir di usia yang terbilang cukup belia.
Melalui akun Instagramnya, Nola AB Three mengaku tidak pernah memaksakan Naura untuk ikut terjun ke dalam dunia musik yang telah membesarkan namanya. Namun Nola melihat bahwa Naura mulai menunjukan rasa sukanya pada musik sejak ia berusia 3 tahun. Dimana saat itu, Naura lebih senang melihat video kartun musik dibandingkan video kartun lainnya.
Walaupun telah melihat hal itu, Nola belum mau menanggapi rasa suka Naura tersebut dengan serius. Nola sadar bahwa anak-anak seusia Naura biasanya akan mudah jenuh dan bosan.
Selain itu, sebagai seorang penyanyi ia juga sadar bahwa tampil di atas panggung bukanlah suatu hal yang mudah. Sebab tidak hanya membutuhkan bakat tetapi juga profesionalitas.
“Jadi aku harus tau dan turun langsung apakah dia (Naura) ini memang hanya sekedar suka atau memang jadi bagian dari bakatnya dia? Apakah dia konsisten mendalami apa yang dia suka dan mencari terus apa yang dia mau. Karena kan jadi penyanyi tidak mudah,” ujar Nola saat ditemui dalam Bincang Shopee di Kedai Kopi 89, Jakarta Selatan, Jumat (15/3).
Seiring berjalannya waktu, pemilik nama asli Riafinola Ifani Sari ini pun mulai melihat keseriusan Naura dalam bermusik.
Ia mengaku bahwa Naura tidak hanya tertarik tetapi juga mencari tahu dan mencoba belajar banyak cara menstimulasi semua kemampuannya melalui musik. Dari situlah Nola mulai berani membimbing Naura untuk menjadi seorang penyanyi profesional.
Nola AB Three mengaku bingung saat ingin mengorbitkan Naura
Meskipun telah bertahun-tahun mendalami dunia musik, Nola AB Three mengaku tetap merasa bingung ketika hendak membawa Naura ke dalam dunia musik yang sesungguhnya. Ia hanya bisa mencoba berusaha dengan meminta lagu untuk Naura pada beberapa rekan kerjanya.
“Aku tahu anakku suka nyanyi, tapi aku nggak tahu harus gimana, karena aku kan selama ini cuma penyanyi bukan orang yang buat di belakangnya. Jadi aku cuma coba usaha ‘eh aku minta lagu dong anak aku mau nyanyi’,” ungkap Nola.
Nola hanya berpesan untuk membuatkan Naura musik musikal yang aman, bisa dinikmati semua umur, dan menyampaikan pesan yang dapat diterima oleh anak maupun orangtua. Sebab saat itu, Nola melihat bahwa musik anak di Indonesia sedang ‘tidur’.
“Saat itu, musik anak di Indonesia ibaratnya sedang tidur. Oleh karena itu, aku mau Naura membawa kembali musik-musik anak yang aman di dengarkan siapa saja dan memiliki pesan untuk anak maupun orangtuanya. Jadi pola itu dulu yang kita pegang,” tegasnya.
Rekaman Naura sempat ditolak beberapa dapur rekaman
Sayangnya, rekaman Naura sempat ditolak oleh beberapa dapur rekaman. Nola dan Naura pun tak mau putus asa dan memilih untuk mendistribusikannya lewat media sosial.
“Kita coba tawarin ke beberapa label, di tolak, di tolak, di tolak, di tolak terus. Sampai akhirnya kita usaha sendiri taruh di Youtube, taruh di Instagram, jualan CD di Instagram. Alhamdulillah berjalan dengan baik karena kayaknya banyak temen-temen yang butuh lagu anak dan sosial media juga lagi bagus itu.
Akhirnya aku coba kembangin lalu banyak yang menyebarkan hingga dalam waktu satu tahun Naura bisa diminta untuk bikin konser sendiri. Sampai sekarang kayak gitu,” kenang Nola dengan bangga.
Kini segala perjuangan, kerja keras, dan usaha Nola maupun Naura pun terbayar lunas.
Naura melahirkan debut albumnya bertajuk ‘Dongeng’ pada tahun 2013 lalu. Dari album tersebut, nama Naura semakin berkembang dan dikenal banyak orang. Ia menjadi salah satu penyanyi favorit di kalangan anak-anak Indonesia.
Karir musik Naura pun tidak hanya berkembang di Indonesia tetapi juga di luar negeri. Hal tersebut dibuktikan dengan terpilihnya Naura sebagai salah satu peserta Indonesia Menuju Broadway yang berkesempatan melakukan pelatihan di New York pada awal tahun 2019 ini.