Kisah ngidam makan laksa berikut ini sungguh unik.
Saat itu, aku bersama suami sedang jalan-jalan sore di sekitaran rumah, tak sengaja ada sesuatu yang menarik perhatianku.
Ya, aku baru saja melihat ada tenda biru di jalan yang aku lalui. Benar, tenda biru, identik dengan adanya acara pernikahan.
Gara Gara Melihat Tenda Biru, jadi Ngidam Makan Laksa di Nikahan Orang
Sepanjang jalan tidak terjadi sesuatu yang aneh. Namun, ketika sampai di rumah, aku terdiam dan berkata, “Bunda ko pengen makan di nikahan orang deh Pah,” kataku sambil bersikap seperti anak kecil yang ingin sesuatu.
Lantas suami ku kaget dan bingung, karena hari itu kami tidak ada undangan pernikahan dari siapapun dan hanya ada satu tenda yang kita lewati tadi.
Alhasil suami ku menjawab, “Bunda, jangan yang aneh-aneh yah Bunda”.
Aku yang mendengarnya sontak berkata, “Hmm, ngga tau pah, seperti kebayang aja makan menu nikahan dan ada iringan musiknya.”
Suamiku hanya tersenyum dan mengelus rambutku sambil mengajak istirahat.
Ngidam Makan Laksa Terpenuhi dengan Cara Unik Tak Terduga
Keesokan harinya, aku berkunjung ke rumah orangtuaku, betapa terkejutnya aku melihat menu masakan seperti yang ada di acara nikahan, ada “Laksa” diatas meja yang terlihat sangat menggugah selera.
Namun, yang aku pikirkan hanya ingin makan di nikahan orang, tapi karena faktor yang tidak memungkinkan, maka itu tak mungkin terpenuhi.
Aku urungkan dan akhirnya mengambil mangkok untuk aku makan bersama bayi dalam kandunganku sambil berkata dalam hati, “Tidak apa-apa ya de, yang penting makanannya sama dengan yang ada di acara pernikahan.”
Dan tak kusangka, suamiku menyalakan video saat kami menikah agar terasa suasananya seperti dalam acara pernikahan.
Aku menyantap Laksa dengan sangat lahap dan tak terasa aku habis 2 mangkok dengan tambahan nasi, entah benar ngidam bawaan bayi atau lapar yang kurasa pokoknya sangat bahagia saat itu.
Memang benar seperti kata orang, ikatan batin antara ibu dan anaknya sangat kuat, apalagi dengan anak perempuannya. Padahal, sebelumnya aku tidak menceritakan apapun kepada ibuku tapi entah bisa berkesinambungan dengan apa yang aku alami dan yang aku inginkan.
Terimakasih wahai Laksa sang penyelamat ngidamku. Dan Ibu yang membuatkan laksa, juga suami yang memenuhi ngidam makan laksa istrinya dengan cara yang sangat unik.
Disclaimer:
Pandangan dan informasi yang diceritakan di dalam artikel ini merupakan pendapat penulis dan belum tentu didukung oleh theAsianparent atau afiliasinya. TheAsianparent dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas konten di dalam artikel atau tidak bisa diminta pertanggungjawaban untuk kerusakan langsung atau tidak langsung yang mungkin diakibatkan oleh konten ini.