Saat mengidam adalah masa-masa ajaib si ibu. Bagaimana tidak, terkadang apa yang disukai saat sebelum hamil akan menjadi makanan paling menakutkan untuk ditelan di saat hamil. Begitu pula yang aku alami tahun lalu. Saat hamil Omar aku mengalami hyperemesis yang membuat aku muntah berlebihan setiap hari hingga memasuki Trimester kedua dan kondisi kandungan yang lemah. Sungguh pengalaman yang membuat trauma. Namun, di saat kondisi yang lemah dan harus bedrest tersebut aku malah pengen sekali makan durian. Tentu saja hal tersebut dilarang mengingat usia kehamilan yang masih sangat muda. Beruntung, di saat itu musim durian di tempatku belum mulai. Selain durian, aku senang sekali makanan olahan Chinese berupa bakmie, dimsum, choipan, dan lain sebagainya, pastinya yang halal ya.
Masih lekat dalam ingatan saat itu aku kepengen sekali makan pangsit goreng yang diolah seperti mie goreng, aku dan temanku pergi ke sebuah foodcourt yang berasa tak jauh dari Mall di kota Pontianak. Saat itu ibu-ibu penjaganya bilang dia bisa mengolahnya sesuai keinginanku (berhubung tidak ada dalam menu dan hanya ada pangsit kuah saja). Sekitar 5 menit menunggu si ibu datang lagi dan bilang bahwa pangsitnya habis. Aku sangat kecewa sampai menangis di tempat seperti anak kecil. Karena saat itu pengen sekali makan pangsit goreng.
Selain ngidam-ngidam itu aku juga jadi menyukai makanan manis yang dulu aku benci sekali seperti roti-rotian. Namun yang paling berkesan adalah aku tidak bisa minum air isi ulang. Makanan seenak apapun akan aku muntahkan. Minuman favoriteku adalah air kelapa, selebihnya air mineral kemasan. Alhasil, di rumah banyak sekali botol-botol kemasan air mineral. Meski saat itu aku sadar sekali bahwa aku menumpuk banyak sampah di rumah akibat dari itu karena sebelumnya aku penganut aliran yang kemana-mana harus minum dari tumbler ku sendiri. Hal tersebut berlanjut hingga aku melahirkan, pantang minum air lain selain air mineral kemasan. Dan yang terakhir adalah makan durian sampai kenyang! Ya sampai kenyang dan tidak untuk ditiru! Beruntung memasuki musim durian di akhir Trimester dua kehamilanku. Aku bahagia sekali makan durian setiap hari hingga aku kenyang. Anggota keluarga yang lain melarangku untuk makan durian terlalu banyak, tapi aku masih saja mau makannya. Sampai akhirnya aku bosan sendiri dan berhenti saat stok durian di rumah tersisa sedikit. Alhamdulillah aku tidak mengalami kontraksi ataupun hal-hal buruk lainnya di saat itu. Semuanya aman-aman saja. Begitulah cerita ngidamku saat itu. Jangan lupa untuk selalu konsultasi ke dokter ya saat hamil minimal 1x di tiap trimesternya. Oh iya, saat ini anakku sudah hampir berusia 1 tahun dan sehat. Sungguh Allah baik sekali memberikan aku seorang putra yang cerdas dan mau menemaniku sampai sekarang.