Mudah Lupa saat Hamil atau Momnesia, Fakta atau Mitos Ya?
Benarkah ibu hamil cenderung pelupa atau istilahnya biasa disebut momnesia? Sebenarnya, hal ini hanya mitos atau fakta, ya?
Anda pernah mendengar tentang momnesia, Bun? Momnesia adalah istilah yang digunakan untuk sindrom mudah lupa selama kehamilan.
Ya, Anda mungkin pernah mendengar bahwa para ibu hamil akan mengalami sedikit penurunan daya ingat. Namun hal ini masih banyak diragukan, apakah kondisi ini hanya mitos atau benar-benar fakta?
Apakah momnesia itu benar adanya?
Sebenarnya, kehamilan tidak mengubah otak manusia. Namun, memang beberapa wanita merasa ingatan mereka tidak setajam biasanya, seperti sebelum mereka hamil.
Helen Christensen, PhD, dari Australian National University mengatakan, “Jika Anda membaca buku panduan kehamilan atau banyak mendengar dari ibu hami, memang betul ada istilah momnesia.
Selain itu, ada juga bukti dari beberapa penelitian yang menunjukkan berkurangnya ingatan. Namun, beberapa bukti dari penelitian yang kami lakukan menunjukkan bahwa kapasitas otak wanita tidak berubah selama kehamilan.”
Apa sebenarnya yang menyebabkan ibu hamil mudah lupa?
Menurut Helen, sangat normal jika Anda mengalami penurunan memori atau cenderung mudah lupa ketika Anda dalam keadaan sibuk, stres, atau kurang tidur. Begitu juga dengan ibu hamil.
Jane Martin, MD, direktur Pusat Pengujian dan Evaluasi Neuropsikologi di Mount Sinai Medical Center New York, juga setuju dengan pernyataan tersebut.
“Ketika Anda tidak cukup tidur dan melakukan berbagai hal dalam waktu bersamaan atau multitasking, memori Anda akan sedikit mengalami penurunan. Kemampuan kognitif Anda tidak akan tajam ketika Anda belum tidur nyenyak,” ungkapnya.
Meningkatnya kadar hormon kehamilan dan bertambahnya prioritas baru inilah yang bisa menjadi pemicu mengapa momnesia terjadi.
Artikel terkait: Bunda sering lupa saat hamil? Penelitian berikut mengungkap faktanya
“Ada 15 hingga 40 kali lebih banyak lonjakan hormon progesteron dan estrogen yang memengaruhi otak selama kehamilan,” ungkap Louann Brizendine, MD, direktur dari Women’s Mood and Hormone Clinic di University of California, San Francisco.
“Hormon-hormon ini ikut memengaruhi semua jenis neuron di dalam otak. Pada saat wanita melahirkan, ada lonjakan besar hormon oksitosin yang menyebabkan rahim berkontraksi dan tubuh memproduksi air susu. Kondisi tersebut juga ikut memengaruhi sirkuit otak,” tambahnya.
Kehamilan juga mengalihkan fokus perhatian Anda. IQ Anda tidak berubah, tetapi prioritas Andalah yang berubah.
“Istilahnya, Anda memiliki begitu banyak sirkuit di otak Anda, dan sebagian besarnya terisi dengan keperluan dan barang-barang bayi,” ungkap Brizendine.
Selain itu, sebuah penelitian dari Inggris menunjukkan bahwa lonjakan hormon pada wanita hamil dan ibu baru juga dapat memengaruhi memori spasial, bagian otak yang bertugas untuk mengingat segala sesuatu.
Jadi, bisa dikatakan bahwa sindrom pelupa selama kehamilan adalah karena fokus dan prioritas Anda yang cenderung berubah. Namun, bukan berarti kapasitas otak Anda menurun ya, Bun!
Artikel terkait: 5 Jenis imunisasi bagi ibu hamil beserta kisaran harganya, wajib tahu!
4 Cara mengatasi momnesia
1. Fokuskan perhatian
Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan daya ingat dan otak. Salah satunya dengan fokuskan perhatian.
“Perhatian adalah teman baik dari ingatan. Tanpa memperhatikan dengan baik, kamu tidak dapat mengharapkan ingatan yang baik tentang suatu perbuatan, tugas, atau peristiwa,” ujar Michelle M. Anlacan, M.D., petugas pelatihan di program pelatihan residensi Neurologi Dewasa di The Medical City.
2. Jaga tubuh Anda
Apa yang bekerja untuk seluruh tubuh Anda juga bekerja untuk otak Anda. Untuk itu, mulailah dengan diet makanan yang tepat.
“Sebenarnya tidak ada makanan atau nutrisi tertentu yang telah terbukti secara khusus menguntungkan memori atau kekuatan otak. Namun, untuk berfungsinya sistem saraf secara optimal diperlukan nutrisi yang dapat mendukung fungsi seluler secara keseluruhan,” kata Dr. Trinidad.
Adapun makanan yang dimaksud ialah makanan kaya vitamin B, antioksidan, dan asam lemak omega-3.
“Makan buah dan sayuran dapat memastikan Anda tidak kekurangan vitamin dan mineral penting yang diperlukan untuk menjaga kesehatan otak dan tubuh,” tambah Dr. Anlacan.
Selain itu, tambahkan juga olahraga ke rutinitas harian Anda. Dr. Anlacan menyarankan untuk mencoba kelas dansa, karena “Anda tidak hanya menikmati menari, tetapi juga membuat otak lebih waspada untuk langkah dan langkah selanjutnya.”
3. Latih otak Anda
Dr. Anlacan menyarankan menggabungkan latihan fisik dengan membangun lebih banyak koneksi di otak. Salah satu caranya dengan memecahkan teka-teki sudoku atau teka-teki silang, membaca, terlibat dalam percakapan cerdas dengan keluarga dan teman, dan terus-menerus mempelajari hal-hal baru.
“Juga disarankan untuk menuliskan semuanya,” Dr. Trinidad menambahkan. “Otakmu menciptakan koneksi yang lebih kuat ke sebuah ide atau pemikiran ketika itu ditulis dibandingkan dengan diketik.”
4. Tidur yang cukup
Tidur mungkin tampak seperti kemewahan terutama bagi ibu baru, tetapi ini sebenarnya adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kekuatan otak.
“Selama tidur, koneksi saraf terbentuk dan diperkuat, dan neuron mendapat kesempatan untuk beristirahat dan membuang sampah. Istirahat yang tidak memadai hanya akan memperburuk fungsi memori,” kata Harold Louis E. Trinidad, M.D.,
“Tidur yang cukup juga penting untuk perhatian, pembelajaran, dan memori yang baik,” tambah Dr. Anlacan.
Pada akhirnya, tidak ada pil ajaib untuk meningkatkan daya ingat dan otak Anda. Satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan ialah dengan menjaga seluruh tubuh, hati, dan pikiran Anda.
Referensi: WebMD, Smart Parenting
Baca juga
https://id.theasianparent.com/penelitian-otak-wanita-berubah-saat-hamil