Kisah bocah yang tak punya tangan tapi tetap semangat belajar

Motivasi belajar anak bisa datang dari mana saja, termasuk dari kisah-kisah anak penyandang disabilitas yang tetap giat belajar berikut ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak malas belajar tentu membuat orangtua resah, apalagi jika sampai dia enggan mengerjakan PR dan lebih memilih bermain. Membangun motivasi belajar anak supaya ia giat menjadi tugas orangtua, salah satunya dengan menceritakan kisah inspiratif tentang semangat belajar.

Salah satu kisah keteguhan dan semangat belajar datang dari seorang anak asal Filipina bernama Marcielo C. Sailog. Usianya baru delapan tahun, tapi semangat belajarnya menginspirasi semua orang. Marcielo tidak memiliki tangan, sehingga dia harus menulis menggunakan kaki, namun itu tidak menurunkan semangat belajarnya sama sekali.

Berikut ini adalah videonya.

Sumber: Jo-em Inguin

Kisah Marcielo menjadi viral di internet setelah seorang pengguna Facebook mengunggah videonya sedang belajar dan menulis dengan kaki.

Marcielo adalah murid di Galicia Primary School, Provinsi Aklan. Marcielo duduk di bangku kelas satu. Dalam video tersebut ia terlihat sedang berada di dalam kelas, dan menulis namanya di sebuah di selembar kertas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Keberhasilannya mengatasi keterbatasan diri membuat orang sekitarnya kagum, termasuk mereka yang menonton video tersebut.

Artikel terkait: [Video] Terlahir tanpa tangan dan kaki, bocah 11 tahun ini jago matematika

Tips untuk membangun motivasi belajar anak yang patut diterapkan orangtua

Menceritakan kisah inspiratif seperti di atas, mungkin bisa membuat motivasi belajar anak jadi terbangun. Namun, kebiasaan sehari-hari dan cara orangtua mendidik juga sangat penting.

Melansir dari laman Understood, berikut ini adalah tips yang bisa Parents terapkan di rumah untuk membangkitkan motivasi belajar anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Motivasi belajar anak bisa dibangun sejak dini dengan dukungan dari orangtua.

  • Bangun kepercayaan diri anak, dengan membiarkannya melakukan sebuah tugas atau PR dengan hanya sedikit bantuan orangtua. Sehingga anak merasa sukses menghadapi tantangan mengerjakan PR dengan kemampuannya sendiri.
  • Fokus pada usaha dan bukan hasil. Mendapat nilai bagus memang membanggakan, namun jangan kecilkan hati anak bila dia hanya mendapat nilai rata-rata. Jika nilainya kurang bagus, tanya anak apakah dia butuh bantuan metode belajar yang lebih efektif dengan bantuan orangtua atau guru les. Jangan paksa anak mengikuti les bila dia tidak siap, karena justru akan semakin menurunkan prestasi belajarnya.

  • Memuji anak. Bila anak melakukan sesuatu yang baik, pujilah dia. Bila dia mengikuti sebuah lomba dan kalah, pujilah bahwa dia sudah menampilkan yang terbaik. Hal ini akan memacu anak untuk berjuang lebih keras lagi karena tahu bahwa Parents akan selalu mendukungnya apapun yang terjadi.

Semoga bermanfaat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Disadur dari artikel Jia Ling di theAsianparent Singapura

Baca juga:

Anak Tanpa Tangan ini Berhasil Meraih Nilai Tertinggi di Sekolahnya

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani