Sebuah video viral aplikasi TikTok menunjukkan ibu-ibu di Sumedang sedang menggunting bendera Merah Putih menjadi potongan-potongan kecil. Tak hanya itu, ibu tersebut juga menyebarkan guntingan bendera merah putih ke atas seolah menggambarkan kegembiraan. Sebenarnya apa motif ibu-ibu itu gunting bendera merah putih?
Video tersebut awalnya viral di TikTok dan kemudian tersebar di YouTube dan Facebook. Sontak warganet pun terkejut dibuatnya. Pasalnya, bendera merah putih merupakan lambang negara Indonesia yang harus dijaga dan tidak boleh dirusak. Aturan tersebut termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Salah satu isinya adalah setiap orang dilarang merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara.
Lalu apa jadinya dengan bendera merah putih yang digunting oleh ibu-ibu di Sumedang itu? Apa motif di balik perbuatan tersebut? Berikut faktanya.
Artikel terkait: Bangkitkan Nasionalisme, Ini 9 Fakta Sejarah Bendera Merah Putih yang Perlu Anak Ketahui
Polisi Memeriksa 4 Orang yang Terlibat dalam Video Menggunting Bendera Merah Putih
Mengutip Kompas, empat orang ibu yang terkait video tersebut kemudian ditangkap petugas Polres Sumedang. Ada yang menggunting bendera, ada pula yang merekam video.
Mereka adalah ISR (36), warga Perum Bumi Mekar Jaya Indah RT 02 RW 09, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Kemudian, DYH (30), warga Dusun Gawiru RT 03 RW 06, Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
Selanjutnya, PO (40), warga Dusun Cikondang RT 02 RW 02, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Tanjungmedar. Terakhir ialah AN (51), warga Dusun Tarajumas RT 04 RW 05, Desa Sukamukti, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang.
Motif Ibu-ibu Gunting Bendera Merah Putih Akhirnya Terkuak
Melansir Warta Ekonomi, pihak kepolisian akhirnya berhasil menguak motif dari ibu-ibu yang menggunting bendera merah putih. Seorang ibu berinisial PO yang berperan memotong bendera mengaku ia melakukan itu dengan maksud ingin memberi efek jera pada anaknya.
Diketahui, anak PO merupakan penyandang disabilitas atau autism. Ia memiliki kebiasaan memegangi bendera dalam kesehariannya.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Erdi A. Chaniago mengatakan hasil pemeriksaan menunjukkan emak-emak tersebut memotong bendera dengan gunting untuk mengingatkan anaknya agar tidak selalu memegangi bendera merah putih. Menurutnya, motivasinya tak lain ingin memberikan efek jera kepada anaknya.
Artikel terkait: Aneh, 15 Benda Ini Sangat Digemari Balita
“Dalam penyelidikan pemeriksaannya ini bahwa seorang ibu yang menyobek (menggunting) bendera tersebut adalah untuk mengingatkan atau memberi efek jera kepada anaknya. Kebetulan anaknya itu mengalami gangguan mental atau disabilitas, dimana setiap harinya anak tersebut itu kemana-mana, baik tidur, atau bermain, dan sebagainya selalu memegang bendera merah putih,” ujarnya, Rabu (16/9).
Menurutnya, karena anaknya sudah sering memegangi bendera merah putih membuat ibunya marah. Sehingga katanya melakukan aksi memotong bendera merah putih tersebut dengan gunting.
“Karena mungkin sudah terlalu lama melakukan hal tersebut, ibunya marah, maka diguntinglah bendera tersebut di depan anaknya,” katanya.
Ibu-ibu Gunting Bendera Merah Putih, Tidak Ada Motif Kebencian terhadap NKRI
Terkait adanya dugaan motif kebencian terhadap negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) karena ibu-ibu gunting bendera merah putih, Erdi mengatakan tidak ada. Menurutnya, ibu berinisial P yang memotong bendera itu tidak memiliki motif melakukannya atas dasar rasa benci.
“Ibu ini tidak memiliki motif kebencian terhadap NKRI, tapi tindakan ini suatu kejengkelan kepada anaknya yang mempunyai gangguan mental yang kemanapun anak itu selalu membawa bendera merah putih itu,” katanya.
Ia pun menyayangkan video aksi gunting bendera itu viral karena tak ada maksud untuk Ibu PO melakukan subversi terhadap negara. Meski demikian, pihak kepolisian masih mendalami peran perekam video tersebut guna pemeriksaan lebih lanjut.
Jika saja para ibu yang terlibat dalam video tersebut mengetahui dan menyadari bahwa perusakan bendera merah putih itu dapat berujung hukuman, mungkin insiden itu tidak akan pernah terjadi.
Semoga peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih mengenal dan mencintai lambang negara kita.
Baca juga: