Film legendaris Korea Selatan Miracle in Cell No 7 sudah dibuat versi Indonesia. Kisah yang ditayangkan tahun 2013 ini digarap ulang oleh sutradara kondang Hanung Bramantyo.
Tidak hanya itu, artis peran papan atas seperti Vino G Bastian, Tora Sudiro, Mawar De Jongh, dan Indro Warkop didapuk untuk memerankan karakter utama dalam film ini.
Lalu, apa yang menjadi alasan Miracle in Cell No 7 begitu layak ditonton hingga kini berhasil dikeluarkan gubahan versi Indonesia?
Artikel terkait: Bikin tertawa tapi juga banjir airmata, 7 film Korea tentang keluarga yang wajib ditonton
5 Pesan Moral yang Jadi Alasan Film 'Miracle in Cell No 7' Layak Ditonton Bersama Keluarga
Melalui konferensi pers, Habung Bramantyo juga memaparkan alasan film yang akan digarap ulang olehnya ini layak dibuat versi Indonesia. Menurutnya, daya tarik film yang memiliki genre komedi dan keluarga ini adalah kemampuannya dalam mengguncang emosi penonton.
"Ada banyak unsur yang menjadi daya tarik, nggak cuma drama keluarga. Ada unsur anak, komedi, dan sedihnya," ungkap Hanung.
Hal tersebut juga selaras dengan pendapat Vino Bastian yang menjadi peran utama dalam film ini. Ia mengaku kagum dan berhasil dibuat menangis oleh film asal Korea Selatan tersebut saat menonton.
"Ketika gue nonton itu memang sampai kejer banget nangisnya, karena gue punya anak yang umurnya hampir sama di karakter film itu," ungkapnya seperti yang dikutip dari laman Kompas.
Sementara itu, Vino Bastian akan memerankan Dodo Rojak, nama pemeran utama dalam film Miracle in Cell No.7 versi Indonesia.
Tentang 'Miracle in Cell No 7' versi Korea
Film Miracle in Cell No 7 ini bercerita tentang Lee Yong Gu, seorang ayah yang memiliki keterbelakangan mental yang dipenjara atas kasus pembunuhan. Ia dituduh telah membunuh dan melakukan pelecehan seksual pada seorang anak Komisaris Polisi.
Yong Gu memiliki seorang anak perempuan pintar yang bernama Ye Seung. Suatu saat, teman sesama tawanannya itu jadi merasa empati. Mereka berusaha menyeludupkan Ye Seung ke dalam sel penjara No.7 agar ayah dan anak itu bertemu kembali.
Meski tidak bersalah, Yong Gu tetap dijatuhkan hukuman karena ia tidak melakukan pembelaan di persidangan. Hal ini menjadikan sang putri bertekad untuk mengajukan banding untuk membela ayahnya saat ia beranjak dewasa.
Artikel terkait: 11 Rekomendasi drama Korea untuk ditonton bersama keluarga di rumah
Film ini berhasil membuat para penontonnya terbahak dan menangis di waktu yang bersamaan. Selain premis cerita yang menarik, ada banyak sekali pelajaran hidup yang bisa didapat dari film ini.
Pesan Moral Film Miracle in Cell No.7
1. 'Miracle in Cell No 7' Memperlihatkan Besarnya Kasih Sayang Ayah kepada Anaknya
Di tengah segala keterbatasan diri, Yong Gu merupakan sosok ayah yang begitu sayang dengan sang anak. Kasih sayang ini terlihat ketika ia berusaha keras mengumpulkan uang dari pekerjaan seadanya yang ia lakukan untuk membelikan tas dambaan Ye Seung.
Tidak hanya itu, Yong Gu juga rela berkorban demi anaknya. Ketika sang Komisaris Polisi yang menggugatnya, mengancam bahwa Ye Seung akan dibunuh apabila ia tidak mengaku melakukan kesalahan. Maka, demi keselamatan putrinya, Yong Gu pun memilih untuk tidak membela diri di persidangan dan berakhir di penjara.
2. Saat Mendapat Kasih Sayang Tulus, Anak pun Akan Membalas Tanpa Meminta
Ye Seung baru berusia 6 tahun saat ayahnya mendapat hukuman. Yang ia tahu saat itu hanyalah ingin bertemu dan menjalani keseharian bersama sang ayah. Namun, seiring beranjak dewasa, anak perempuan tersebut perlahan paham dan berusaha untuk membersihkan nama baik ayahnya.
Hal ini dilakukan Ye Seung tanpa diminta sama sekali oleh Yong Gu. Ia telah dibesarkan dan menerima cinta yang begitu tulus dari sang ayah. Maka, ketika beranjak dewasa, ia berusaha untuk membalas semua kasih sayang yang diberikan ayahnya dengan mengajukan banding. Dan tentunya, dengan cara tetap setia berada di samping sang ayah ketika lelaki itu membutuhkannya.
3. Menghargai Sesama Itu Penting
Pesan moral lain yang bisa dipetik lewat film ini, jangan pernah memandang setiap orang sebelah mata. Termasuk pada mereka yang memiliki kebutuhan khusus seperti Yong Gu.
Para penyandang difabel juga merupakan makhluk sosial yang memiliki perasaan sehingga perlu dihargai dan diperlakukan sama.
4. Tetaplah Berbuat Baik
Tetaplah berbuat baik, karena sikap tersebut akan berbuah manis pada waktunya. Sekiranya hal ini juga berhasil disampaikan oleh film Miracle in Cell No 7 ini.
Meski telah difitnah, Yong Gu tetap menjadi pribadi yang tegar dan enggan membalas berbagai sikap jahat yang ditujukan padanya. Lelaki itu juga sempat mendapat kekerasan di sel penjara. Namun, karena Yong Gu adalah orang baik, para narapidana yang menyiksanya malah berbalik membantu dia untuk bertemu dengan sang anak. Mereka juga medukung Yong Gu secara moral ketika persidangan.
5. Lihat Permasalahan dari Berbagai Sudut Pandang
Yong Gu dituduh melakukan tindakan pembunuhan tanpa dasar. Banyak pihak yang langsung percaya hanya karena yang melaporkan adalah salah satu petinggi hukum. Sehingga dari film ini kita tahu fakta bahwa hukum yang berlaku saat ini masih belum menerapkan keadilan seutuhnya, terutama pada kalangan bawah.
Tidak hanya itu, film ini juga mengajarkan kita untuk selalu bersikap kritis pada suatu hal. Jangan menelan mentah-mentah suatu informasi yang belum diketahui kebenarannya. Serta, melihat dan menelisik permasalahan dari beragam sudut pandang itu sangat penting untuk mendapatkan kebenaran.
Artikel terkait: Selain The World of The Married, ini 6 drakor tentang pernikahan yang wajib ditonton!
Itulah beberapa pesan moral yang bisa diambil dari Miracle in Cell No 7. Tentunya, film ini sangat cocok untuk ditonton bersama keluarga tercinta karena banyak pelajaran kehidupan yang bisa diambil dari sana.
Jadi, apakah Parents sudah manyaksikan Miracle in Cell No 7 versi Indonesia?
***
Referensi: Kompas, Tirto, Hollywood Reporter
Baca juga: