Bolehkah ibu hamil minum obat? Ini penjelasan dokter
Sering ragu boleh atau tidak minum obat saat hamil? Dokter menjelaskan dampak obat bagi janin dan bagaimana konsumsi obat yang aman saat hamil.
Boleh tidaknya minum obat saat hamil tentu sering menjadi pertanyaan dalam benak Bunda. Apalagi jika Bunda mengalami beberapa kondisi kesehatan yang mengharuskan Bunda minum obat.
Sebelum minum obat saat hamil sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter. Dan bila sakit yang Bunda alami hanya sakit ringan, sebaiknya hindari minum obat. Lakukan jenis penanganan lain yang tidak melibatkan konsumsi obat, seperti memakai balsem atau minyak angin untuk mengatasi pusing kepala.
Beberapa jenis obat pereda sakit seperti paracetamol bisa berdampak buruk pada janin jika dikonsumsi saat hamil. Di antaranya menyebabkan ADHD dan maskulinitas pada anak laki-laki berkurang. Bahkan, ada jenis obat yang bisa menyebabkan kecacatan pada janin.
Artikel terkait: Penelitian: Konsumsi Paracetamol Saat Hamil Berisiko Mengurangi Maskulinitas JaniMinum
Jangan sembarangan minum obat saat hamil
Sebelum minum obat hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. dr. M. Nurhadi Rahman, SpOG dari RS Dr Sardjito Yogyakarta mengatakan, obat-obatan untuk diabetes dan kanker sebaiknya tidak dikonsumsi saat hamil.
Obat-obatan jenis antibiotik juga tidak bisa dikonsumsi secara sembarangan karena bisa mengakibatkan gangguan pada tumbuh kembang janin.
Bagi ibu hamil yang sedang sakit, misal sakit gigi atau flu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai obat yang akan dikonsumsi. Tidak dianjurkan untuk membeli obat sendiri tanpa anjuran atau resep dokter.
Bila ibu hamil mengalami sakit karena infeksi, maka harus segera menghubungi dokter. Salah satunya infeksi yang menyebabkan ibu hamil alami batuk dalam waktu lama.
“Infeksi dari batuk ini lama-lama kumannya bisa masuk ke plasenta dan memengaruhi janin,” kata dr. Nurhadi seperti dikutip dari Detik.
Selain jenis obat, cara konsumsinya pun harus benar-benar diperhatikan agar tidak berdampak buruk pada janin. Misalnya, untuk mengatasi keputihan, sebaiknya ibu menggunakan obat luar yang digunakan langsung ke vagina, dan bukan obat yang dikonsumsi secara oral.
Untuk obat-obatan tradisional seperti jamu, dr. Nurhadi menyarankan agar hanya mengonsumsi jamu yang sudah mendapat sertifikasi aman bagi ibu hamil dari BPOM. Hindari beli obat di warung atau di jalan. Meskipun mencantumkan label herbal, namun komposisinya bisa berbahaya.
Aktivitas yang sebaiknya dihindari ibu hamil
Sebagian besar ibu hamil bisa melanjutkan aktivitas sehari-hari mereka selama kehamilan dan hanya perlu melakukan beberapa perubahan kecil. Namun, Bunda perlu ingat, kesehatan dan kesejahteraan Bunda dan janin harus menjadi prioritas selama kehamilan. Oleh karena itu, Bunda sebaiknya menghindari beberapa kegiatan berikut ini yang bisa berisiko untuk ibu dan janin, dilansir Medical News Today:
1. Hot tub dan sauna
Menurut American Pregnancy Association, bak air panas dapat menyebabkan hipertermia, atau suhu tubuh yang tidak normal, yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi.
2. Olahraga yang melibatkan kontak fisik dengan orang lain
American College of Obstetricians dan Gynecologists merekomendasikan wanita hamil menghindari olahraga yang melibatkan orang lain, seperti sepak bola atau tinju.
Olahraga dengan kontak ini meningkatkan risiko solusio plasenta, yang merupakan pemisahan plasenta dari dinding rahim. Solusio plasenta adalah kondisi parah yang dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, atau lahir mati.
3. Aktivitas dengan risiko jatuh
Setelah trimester pertama, wanita hamil harus menghindari aktivitas apa pun yang berisiko jatuh, termasuk bermain ski, seluncur es, dan panjat tebing. Selama kehamilan, pusat gravitasi bergeser saat perut membesar, sehingga jalan turun yang pendek pun dapat mengakibatkan cedera.
4. Wahana di taman hiburan
Banyak taman hiburan tidak mengizinkan wanita hamil naik wahana tertentu, termasuk roller coaster atau wahana apa pun yang dapat dimulai dan berhenti tiba-tiba. Gerakan naik wahana ini dapat menyebabkan solusio plasenta.
5. Angkat beban berat
Menurut American Pregnancy Association, Bunda yang sedang hamil harus menghindari angkat berat. Bagi sebagian wanita, mengangkat benda berat dapat meningkatkan risiko hernia, berat badan lahir rendah, dan persalinan prematur.
Semoga bermanfaat.