7 Alasan Mengapa Ada Pasangan yang Senang Merekam Aktivitas Hubungan Intim

Hal apa yang mendorong pasangan suami istri merekam aktivitas seksual mereka?

Warganet dihebohkan dengan munculnya video singkat yang memperlihatkan aktivitas seksual yang diduga dilakukan oleh seorang pesohor Tanah Air. Tak hanya sekali, rekaman video syur yang dilakukan oleh selebriti memang sebelumnya pun pernah terjadi. Pertanyaan yang kemudian muncul, mengapa ada individu yang senang membuat video atau merekam aktivitas seksual?

Artikel Terkait: Bikin Heboh Media Sosial, Ini 5 Fakta Tentang Video Syur Mirip Gisel

Mungkin tidak sedikit yang bertanya-tanya, atau penasaran ingin melihat bagaimana ekspresi ataupun gaya saat melakukan hubungan intim dengan pasangannya. Atau, sekadar ingin membuat dokumentasi sebagai kenang-kenangan. Pernah memikirkan hal ini?

Faktanya, memang tidak sedikit pasangan yang senang merekam atau membuat video saat melakukan kegiatan intim bersama pasangannya.

Mengapa Ada yang Senang Membuat atau Merekam Aktivitas Seksual?

Terkait dengan alasan mengapa ada pasangan suami istri yang senang membuat video atau merekam aktivitas seksual, ternyata kondisi ini bisa dipengaruhi oleh beragam faktor.

Setidaknya hal ini dibenarkan oleh dr. Made Oka Negara, FIAS., aktif sebagai dosen di Bagian Andrologi dan Seksologi dan Nadya Pramesrani, psikolog pernikahan dari Rumah Dandelion.

1. Merekam Aktivitas Seksual, Salah Satu Bentuk Ekspresi Seksual

Nadya Pramesrasi mengatakan bahwa memang ada orang-orang yang senang membuat video atau mengirimkan foto area tubuh yang privacy kepada pasangannya.

"Kenapa suka? Sederhananya, sebenarnya ini bisa menjadi salah satu ekspresi seksual mereka yang sebenarnya untuk konsumsi pribadi saja. Merekam aktivitas seksual sendiri dengan pasangan yang sah sebenarnya tidak salah, justru yang perlu diperhatikan dan jadi concern kita semua adalah menyebarkan konten ini tanpa sepengetahuan dan izin orang yang memilikinya."

2. Cara Foreplay yang Bisa Dipilih

Artikel Terkait: Video Seks Palsu Anya Geraldine Tersebar, Waspada Anak Perempuan Rentan Jadi Korban

Selain itu, menurut Nadya, alasan lain mengapa ada yang senang merekam aktivitas seksualnya bisa juga sebagai foreplay.  "Ataupun untuk 'menggoda' pasangannya," tambah Nadya.

Meski demikian, Nadya juga mengatakan, bahwa hal ini memang tidak berlaku untuk semua orang. "Soalnya ada juga yang merasa nggak nyaman."

3. Learning Experience 

"Ada juga yang membuat video sebagai learning experience mereka," kata Nadya

5. Variasi Seks Bisa Didapatkan Lewat Merekam Aktivitas Seksual

Nadya menambahkan, pada dasarnya merekam atau membuat video aktivitas seksual bisa dijadikan sebuah variasi seks.

Hal ini pula yang diutarakan dr. Oka, kepada theAsianparent ID. Ia mengatakan bahwa merekam dan membuat video saat melakukan hubungan intim memang dilakukan oleh beberapa pasangan. Salah satu alasannya karena dianggap sebagai salah satu variasi seks.

Bahkan, menurutnya, kegiatan ini juga sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Bahwa banyak yang telah mendokumentasikan keintiman dilakukan berabad-abad lamanya.

Namun, mendokumentasikan kegiatan seksual ini disesuaikan dengan kondisi pada zamannya. Bukan melalui video yang direkam lewat smartphone, tetapi seperti yang dikatakan dokter Oka, bahwa kegiatan ini umumnya akan didokumentasikan lewat lukisan atau gambar tangan, bahkan beberapa mendokumentasikannya lewat seni pahat, seni patung dan lainnya.

“Kenapa sekarang menjadi marak kemunculan video seks, karena sangat didukung oleh fasilitas. Membuat video pribadi, sekarang sangat mudah, semua orang bisa melakukannya. Intinya adalah pasangan suami istri ingin mendokumentasikan kemesraannya dengan berbagai alasan,” tegasnya.

6. Memompa Adrenalin

Selain bisa sebagai variasi seks, merekam atau membuat video porno nyatanya juga memberikan pengalaman yang berbeda. "Seseorang yang baru mendapatkan pengalaman yang dirasa seru tentu saja juga bisa memompa adrenalin," tambahnya.

Artikel Terkait: 9 Gaya Pelukan Ini Cerminkan Kualitas Hubungan, Nomor 7 Bikin Khawatir

7. Bisa Membuat Kehidupan Seks Lebih Fresh

"Ya, dari pengakuan beberapa klien aku, memang saat membuat video ini ada juga yang mengaku kalau bisa dijadikan variasi seks. Bisa menambah hot, tapi bukan yang literally jadi hot. Dianggap buat 'lucu-lucuan' dengan pasangan, tapi dari sana justru bisa membuat hubungan jadi fresh," jelas Nadya.

Sebuah penelitian juga seakan semakin menegaskan kalau membuat video atau memfilmkan aktivitas seksual mampu 'meningkatkan' dan membantukan kehidupan seks menjadi lebih fresh. 

Penelitian ini dilakukan oleh Illicit Encounters, situs kencan untuk orang-orang yang ingin berselingkuh. Mereka mengungkapkan bahwa sepertiga dari pasangan memfilmkan diri mereka saat melakukan hubungan seks.

Tiga perempat peserta menyatakan, mereka menggunakan ponselnya untuk 'meningkatkan' kehidupan seks mereka, baik dengan mengambil foto atau menonton video erotis.

Video erotis ini memang tidak sebatas video yang mereka buat sendiri. Namun, termasuk juga video porno atau blue film lainnya.

Hal yang Perlu Diingat Jika Ingin Merekam Aktivitas Seksual

Pengajar andrologi dan seksologi dari Universitas Udayana ini juga menambahkan dan mengingatkan kembali bahwa untuk mengetahui atau menilai apakah tindakan membuat video porno ini wajar atau tidak, tentu saja akan kembali dilihat tujuannya.

"Dikatakan wajar tentu saja apabila membuat video hanya sesekali dua kali saja, demi kepentingan untuk dinikmati pribadi, berdua dengan pasangan. Ini bisa dinilai sebagai salah satu variasi kehidupan seksual. Tentu saja bukan untuk diperjual belikan, atau justru baru merasa bergairah setelah membuat video tersebut,” tegas dr. Oka.

Sedangkan Nadya menyoroti hal lainnya. "Sebenarnya, yang tidak dibolehkan itu, kan, bukannya membuat video seks untuk koleksi pribadi, tapi yang tidak boleh tentu saja orang-orang yang menyebarkan. Terutama tanpa sepengetahuan orang yang memiliki konten tersebut. Ekspresi seksual itu personal choice, siapa kita yang boleh mengatur dan bilang tidak boleh? Hanya saat melakukannya pastikan saja melakukannya dengan aman."

Mengingat saat ini kejahatan seksual lebih mudah dilakukan di era teknologi seperti saat ini, Nadya menyarankan untuk lebih hati-hati.

"Kalau pun memang mau membuat video dengan merekam aktivitas seksual, lebih baik gunakan kamera analog saja. Bukan dengan smartphone. Kalau memang untuk koleksi pribadi, membuat dengan kamera biasa yang bukan dari ponsel, kan, juga bisa dinikmati sewaktu-waktu. Selain itu, pastikan juga kalau kedua belah pihak merasa nyaman, dibuat karena keinginan bersama," pungkas Nadya.

Baca Juga:

id.theasianparent.com/artis-yang-tersandung-kasus-video-porno