Banyak ibu percaya bahwa berat badan akan turun setelah melahirkan karena banyaknya kalori yang terbakar saat menyusui. Namun, tubuh ibu tidak bisa serta merta kembali seperti sebelum hamil hanya dengan menyusui.
Seorang ibu empat anak bernama Deanna Schober, membuka sebuah program pelatihan agar tubuh kembali fit setelah melahirkan. Program yang ia berinama Fit After Pregnancy ini, ditujukan bagi para ibu yang ingin kembali langsing setelah melahirkan.
Dari semua keluhan klien yang ia dapatkan, Deanna menyimpulkan bahwa rata-rata memiliki masalah yang sama dalam menguruskan badan setelah melahirkan. Ia pun menjelaskan 4 alasan utama mengapa menyusui tidak membuat kurus para klien yang datang padanya.
1. Cara diet yang salah
Mengurangi makan saat menyusui tidak membuat kurus ibu yang melakukannya, justru membuat produksi ASI turun. Tubuh ibu membutuhkan lemak dan kalori untuk produksi ASI. Jika kalori sebagai bahan bakar tidak ada, tubuh ibu tidak akan mengambil cadangan lemak.
Deanna menyatakan bahwa ibu butuh asupan kalori yang cukup agar tubuh bisa rileks, dan melepaskan tambahan cadangan lemak. Ibu juga disarankan untuk menjaga kisaran berat badan ideal yang ia miliki, dengan asupan makanan secukupnya, tidak berlebihan.
Bahkan beberapa klien Deanna, malah harus menambah jumlah asupan kalori mereka, sebelum berhasil menurunkan berat badan.
2. Terlalu membatasi diri
Membatasi diri dengan hanya makan sayuran atau makan makanan hambar tidak akan membuat Anda kurus lebih cepat. Begitu kata Deanna. Memaksa diri hanya mengonsumsi makanan membosankan juga tidak membantu.
Deanna sendiri menganjurkan kliennya untuk makan apapun yang mereka suka, selama tidak lebih dari 200-300 kalori per hari. Metode yang terlalu membatasi malah akan berdampak sebaliknya. Memicu orang untuk melanggar diet mereka sendiri.
Namun dengan cara ini, klien Deanna berhasil menurunkan berat badannya. 80-90% asupan harian mereka adalah makanan sehat. Mereka juga diijinkan makan makanan enak sehingga tidak ada alasan untuk curang dalam diet harian. Mereka tak perlu makan cokelat terlalu banyak, karena besok masih ada kesempatan untuk itu.
Deanna memberi tips agar ibu menemukan keseimbangan dalam metode dietnya. Tidak terlalu membatasi, namun juga tidak berlebihan. Agar keinginan untuk kurus bisa terlaksana.
3. Berolahraga terlalu keras dan ingin hasil cepat
Melakukan olahraga terlalu keras tidak akan membuat Anda kurus lebih cepat. Apalagi dengan tugas mengurus anak, tentunya waktu olahraga sangat terbatas.
Deanna menyarankan para kliennya untuk melakukan latihan workout 20-30 menit yang lebih efisien. Metode ini akan membuat tubuh bisa membakar lemak dengan lebih efektif. Juga lebih mudah dilakukan bagi ibu baru yang penuh kesibukan.
Menurut Deanna, kesabaran adalah kuncinya. Karena jika tujuan ibu berolahraga adalah kurus, maka mereka akan kehilangan minat untuk olahraga sebelum melihat hasil yang diinginkan.
Nyatanya, semua butuh proses yang tidak singkat. Dan butuh ketekunan agar program ini bisa berhasil. Berolahraga dengan tujuan bersenang-senang, melepaskan penat dan melatih energi, jauh lebih baik. Berlatih setiap hari dengan cara ini, akan membuat Anda tetap melakukannya.
Dan tanpa sadar, Anda lebih kurus dari beberapa bulan sebelumnya. Bonus, kan?
4. Tidak berpikir positif
Tidak mencintai diri sendiri adalah kunci kegagalan program diet Anda. Jika Anda mengurangi makan, dan juga berolahraga karena tidak bisa menerima kondisi tubuh sendiri, maka program menurunkan berat badan tidak akan berhasil.
Karena itulah, Deanna mengajari semua kliennya untuk makan demi kesehatan dan kesenangan. Berolahraga untuk menghilangkan stres, dan belajar menghargai tubuh mereka sendiri. Dengan begini, bukan hanya tubuh kurus yang didapatkan, namun juga kedamaian pikiran.
***
Jadi Bunda, menyusui tidak membuat kurus jika Anda tidak menerapkan apa yang disarankan oleh Deanna pada kliennya tadi. Berolahraga dan mengurangi makan akan sia-sia jika tidak bisa melihat tujuan sebenarnya; kesehatan tubuh Anda, dan si kecil yang masih membutuhkan ASI.
Semoga bermanfaat.