Menyusui sepanjang malam, normalkah bagi ibu dan bayinya?
Tampaknya sangat sulit untuk melewati fase ini, tetapi Anda harus yakin ini akan berakhir
Menyusui sepanjang malam, apalagi dilakukan terus-menerus tentu saja sangat melelahkan. Ketika sinar matahari pagi menyilaukan wajah, sementara bunda telah menyusui sepanjang malam bahkan hingga larut pagi, mungkin saja bunda berfikir, ‘apakah dapat melakukan ini lebih lama lagi’.
Tentu saja bunda akan sangat terpukul, namun hal tersebut tidak membuat Anda menjadi ibu yang buruk. Sesi menyusui sepanjang malam yang terus-menerus memang membuat bunda bertanya-tanya, apakah hal ini normal bagi bayi.
Normalkah menyusui sepanjang malam?
Pertama-tama, santai dulu karena bunda tidak sendiri. Pada fase pertumbuhan tertentu, merupakan hal yang cukup normal bagi bayi untuk makan sepanjang malam. Tetapi yakinlah, itu akan berakhir, kami akan menemani Bunda menghadapi fenomena ini.
Sebagai permulaan, bayi tidak akan menuntut untuk disusui semalam suntuk, kecuali karena mereka lapar dan tidak mendapat cukup ASI. Ada tanda-tanda dimana Anda dapat memastikannya.
Sebagai orangtua, Bunda tahu bahwa bayi melewati fase-fase menjadi sangat mudah tersinggung, yang dapat menyebabkan mereka ingin terus menempel ke payudara Anda sepanjang waktu. Periode ini dikenal sebagai ‘Minggu Ajaib’.
Artikel terkait: Ibu menyusui mau diet? Ikuti aturannya agar produksi ASI tetap lancar
Meskipun sains belum dapat menemukan mengapa bayi melalui fase ‘Wonder Weeks’ ini, ada satu penjelasan yang mungkin yakni setiap minggu menandai perubahan dalam perkembangan mental bayi Anda. Ini yang membuat mereka gelisah dan aktif mencari keamanan dan kenyamanan.
Sejak mejadi ibu, Bunda adalah pengasuh utama mereka, mereka berpaling kepada bunda dan ingin mendapatkan semua perlindungan dan kenyamanan melalui menyusui. Jadi, misalnya, ketika bayi Anda belajar bagaimana membuat koneksi baru secepat kilat, ia ingin disusui, karena pemberian makan yang dekat membantunya memahami segalanya lebih baik.
Bagaimana durasi rata-rata dari ‘Wonder Weeks’ ?
Umumnya, ‘Wonder Weeks’ bisa terjadi dengan singkat, beberapa hari sampai beberapa minggu, setiap bayi bervariasi. Tampaknya sangat sulit untuk melewati fase ini, tetapi Anda harus yakin ini akan berakhir, bahkan terlalu cepat.
Ada alasan lain bagi bayi Anda untuk menuntut sesi menyusui sepanjang malam. Selain ‘Wonder Week’ yang menjadi alasan utama, juga termasuk cuaca panas, dan hari yang penuh aktivitas. Hal ini yang memungkinkan bayi Anda bisa makan dengan baik hanya pada malam hari.
‘Wonder Weeks’ bisa sangat melelahkan, itulah mengapa Anda harus mempersiapkan diri, sehingga bayi Anda lebih mudah untuk ditangani. Kembangkan strategi untuk mengatasi diri Anda sendiri, dan pastikan bisa meluangkan waktu untuk diri sendiri.
Selain itu, ingatlah bahwa hal ini bukan kesalahan Bunda, dan ini hanyalah fase kelulusan. Jika Anda memiliki lebih banyak pertanyaan, keraguan, atau hal-hal yang tampak tidak normal, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.
Bayi ingin menyusu sepanjang malam karena kekurangan ASI?
Bunda juga tidak perlu takut bayi ingin menyusu sepanjang malam karena kekurangan ASI. Berikut tanda bayi cukup dan kurang minum ASI agar Bunda bisa menilai kondisi bayi.
Tanda bayi mendapatkan cukup ASI:
- Bayi tampak santai dan puas setelah menyusui.
- Bayi terus bertambah berat setelah mendapatkan kembali berat badan yang awalnya hilang setelah lahir (Sebagian besar bayi kehilangan hingga 7 persen dari berat lahir mereka dan kemudian memperoleh kembali berat badan mereka pada saat berusia sekitar 2 minggu). Pedoman kasarnya yaitu, bayi Anda harus mendapatkan sekitar 6 hingga 8 ons seminggu selama empat bulan pertama, kemudian sekitar 4 hingga 6 ons per minggu saat berusia 4 hingga 7 bulan.
- Bayi mengompol setidaknya enam kali sehari. Dalam beberapa hari pertama, ketika bayi hanya mendapatkan kolostrum yang pekat dan kaya nutrisi, ia mungkin hanya akan buang air kecil sebanyak 2-3 kali sehari. Tetapi setelah bayi mulai mendapatkan ASI secara teratur, ia akan lebih sering buang air kecil.
- Pada bulan pertama, bayi akan buang air besar sebanyak 3 kali sehari. Dia juga mungkin akan jarang buang air besar ketika dia berusia 1 bulan. Begitu dia mengonsumsi makanan padat, pada usia 4 hingga 6 bulan, dia mungkin akan kembali buang air besar sebanyak satu kali sehari.
Tanda bayi kekurangan ASI:
- Bayi terus mengalami penurunan berat badan.
- Air seni bayi sangat gelap, seperti warna jus apel. (Jika urinnya pucat atau bening, dia mendapatkan cukup cairan. Jika lebih pekat, itu mungkin pertanda bahwa dia kekurangan cairan.)
- Bayi sering rewel atau lesu. Dia mungkin tertidur segera setelah Bunda meletakkannya di payudara tetapi kemudian rewel ketika Bunda melepasnya dari payudara.
- Bayi tampaknya memiliki mulut atau mata yang kering.
- Bayi sepertinya tidak puas, meskipun Bunda telah menyusui secara konsisten.
- Bunda jarang mendengar bayi menelan saat menyusui.
Jadi, jika bayi ingin menyusu sepanjang malam tapi tidak menunjukan tanda kekurangan ASI di atas, Bunda baiknya tidak perlu terlalu khawatir ya! Semoga informasi di atas bermanfaat!
Sumber: Mom Junction
Baca juga:
Ketahui Bahaya Tidur Bersama Bayi, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?