5 Hal yang Bisa Ibu Lakukan untuk Membantu Meningkatkan Sistem Imun Si Kecil

Penting sekali bagi Ibu untuk meningkatkan sistem imun anak dan menjaga daya tahan tubuh Si Kecil agar kesehatan serta pertumbuhannya tetap terjaga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sistem imun Si Kecil, terutama di usia 1-3 tahun, memang belum berkembang sempurna. Itu sebabnya, seringkali mereka sakit, entah sekadar demam, batuk, pilek, ataupun terkena penyakit infeksi lainnya. Sistem imun Si Kecil ini dipengaruhi oleh banyak hal, seperti pola makan, pola istirahat, serta paparan lingkungan sekitar. 

Nah, Ibu tentu tak ingin Si Kecil gampang sakit, kan? Itu sebabnya, penting sekali bagi Ibu untuk meningkatkan sistem imun anak dan menjaga daya tahan tubuh Si Kecil agar kesehatan serta pertumbuhannya tetap terjaga. Itu karena sistem imun merupakan pertahanan tubuh yang paling optimal dalam melawan virus, bakteri, parasit maupun jamur penyebab penyakit. 

Dan Ibu pasti tahu, jika Si Kecil sering sakit-sakitan, dikhawatirkan proses tumbuh kembang tidak akan berlangsung optimal. Jadi, yuk lakukan 5 hal berikut ini untuk membantu meningkatkan sistem imun anak. 

  1. Memberikan asupan nutrisi lengkap dan seimbang sesuai usia

Ibu bisa berpedoman pada konsep ‘Isi Piringku’, di mana satu piring makan terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk

Pedoman yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan ini dapat membatasi konsumsi karbohidrat serta lebih memperbanyak konsumsi serat dan vitamin, sehingga risiko masalah kesehatan bisa berkurang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain membatasi porsi makanan, konsep ‘Isi Piringku’ juga menekankan pentingnya membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. 

  1. Bersihkan lingkungan tempat Si Kecil beraktivitas

Kesehatan Si Kecil sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Ketika Si Kecil mulai tumbuh besar, ia akan berjalan, berlari, menjelajah, menyentuh, dan ingin tahu segala hal yang ditemuinya. Bayangkan jika lingkungannya kotor dan terkontaminasi bakteri penyebab penyakit. Tentu ini dapat menghambat tumbuh kembangnya. 

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara sanitasi dan kebersihan lingkungan dengan pertumbuhan Si Kecil. Sanitasi yang buruk jadi penyebab paling umum infeksi usus yang memengaruhi status gizi anak, yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan dan mengganggu penyerapan nutrisi2.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. Seimbangkan waktu tidur, bermain, dan belajar Si Kecil

Di masa pertumbuhan, energi Si Kecil bagai tak ada habisnya. Ia akan berlari, bermain, berbicara, dan melakukan hal-hal apapun yang menarik perhatiannya. Kalau tidak ‘direm’, Si Kecil mungkin akan sulit berhenti dan ia akan kelelahan. 

Itu sebabnya, Ibu perlu menyeimbangkan waktu untuk Si Kecil tidur, bermain, dan belajar. Di luar aktivitas bermain dan belajarnya, ia juga perlu mendapatkan istirahat yang cukup. . Terlebih, di masa pertumbuhan, waktu istirahat sangatlah penting karena merupakan saat di mana hormon-hormon pertumbuhannya bekerja paling maksimal3. Jadi, jangan sampai si kecil kelelahan karena aktivitasnya, ya, Bu!  

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. Fokus pada nutrisi yang dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh Si Kecil

Daya tahan tubuh Si Kecil dapat ditingkatkan dengan memberinya nutrisi yang mendukung kesehatan saluran pencernaannya. Hal itu karena ada hubungan antara sistem imun yang kuat dengan kesehatan pencernaan4

Pencernaan yang sehat akan memungkinkan penyerapan nutrisi berlangsung lebih optimal, dan memastikan tubuh mendapat perlindungan yang maksimal dari berbagai infeksi penyakit. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain serat yang diketahui dapat membantu kesehatan saluran pencernaan, Ibu juga bisa memberinya probiotik, seperti Bifidobacterium lactis (B. lactis) yang membantu mendukung daya tahan tubuh si kecil4. B. lactis ditemukan dalam jumlah besar di usus besar manusia, tapi juga bisa Ibu tingkatkan dan jaga jumlahnya dengan mengonsumsi makanan atau formula pertumbuhan yang mengandung probiotik B. lactis.

  1. Konsultasi ke dokter untuk melakukan deteksi dini risiko alergi dari kedua orangtua maupun saudara kandung

Sebanyak 10,5% batita di Indonesia mengalami alergi makanan, dan salah satunya adalah alergi susu sapi. Sebanyak 60% Si Kecil yang mengalami dermatitis atopik juga mengalami alergi susu sapi. Ibu bisa melakukan langkah-langkah pencegahan sebagai berikut6: 

  • Deteksi dini risiko alergi Si Kecil dari kedua orangtua maupun saudara kandungnya 
  • Memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan, dan teruskan pemberian ASI hingga anak berusia dua tahun atau lebih
  • Jika ASI tidak bisa diberikan karena indikasi medis, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan
  • Susu pertumbuhan dengan protein terhidrolisa parsial direkomendasikan untuk bantu pencegahan sensitivitas alergi pada anak
  • Tetap menjaga kebersihan lingkungan 

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk membantu mendukung sistem imun dan cegah sensitivitas Si Kecil, Ibu bisa memberinya NANKID pHPro 3, formula pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun yang diformulasikan oleh Nestlé Research Centre, Switzerland. NANKID pHPro 3 merupakan susu pertumbuhan dengan protein yang terhidrolisa parsial (partially Hydrolyzed Protein) yang lebih mudah dicerna, serta mengandung probiotik B. lactis.

NANKID pHPro 3 bisa Ibu dapatkan di toko resmi NANKID di ecommerce Lazada. Bantu cegah sensitivitas, dukung pertumbuhan Si Kecil!

Penulis

syalby