Mengasuh anak tanpa teriak bukanlah omong kosong belaka. Lihatlah video singkat ini. Anda akan setuju bahwa cara menghentikan tangisan anak, bahkan teriakan dan tantrum, bisa dilakukan tanpa berteriak.
Baca juga:
14 Hal yang Dibutuhkan Anak Perempuan dari Ayahnya, Para Ayah Wajib Tahu
Kemampuan berkomunikasi yang masih terbatas, si kecil menggunakan tangisan sebagai cara terbaik ketika ingin mengungkapkan apa yang diinginkannya. Sebagai orang tua, hendaknya memahami makna dari artian tangisan mereka agar tidak menangis berlarut larut. Berbagai cara digunakan, dimana di dalam video ini sang ayah mencoba menenangkan putrinya dengan cara sederhana namun cukup efektif.
Cara Sederhana Menenangkan Si Kecil
Tangisan merupakan salah satu bahasa bayi yang meninggalkan seribu makna bagi yang mendengarkannya. Ada kalanya, tangisan yang berlarut larut menghadirkan rasa jengkel dan rasa ingin memarahinya semakin memuncak. Ketika orang tua melampiaskan rasa amarahnya, justru si kecil semakin ketakutan dan mengeraskan suara tangisannya. Tidak terbawa emosi, parents bisa mengalihkan perhatiannya untuk meredakan tangisannya.
Seperti yang dicontohkan di dalam video, dimana sang ayah hanya menggunakan satu kalimat namun sudah cukup efektif menghentikan tangisannya. Hal tersebut dilakukan sang ayah berulang kali saat si kecil mulai menangis. Sebagai bukti, sang ayah merekam saat dirinya memberikan pertanyaan setiap kali sang buah hatinya menangis. Beberapa detik saat video diputar, Anda akan melihat putri mungil berambut pendek nan tebal tengah asyik bermain.
Alihkan Perhatiannya
Dalam video tersebut, terlihat seorang putri mungil tengah bermain dengan remote tv di tangan kirinya dan sebuah sisir bergerigi banyak di tangan kanannya. Nampaknya gerigi sisir tersebut menyentuh tangannya dan membuatnya menangis. Sebelum menangis lebih keras, sang ayah bertanya kepada putrinya “ bagaimana suara sapi ? “. Mendengar pertanyaan ayahnya, putri mungil ini spontan menjawab “moo” dan sang ayah berhasil menghentikan tangisan anak.
Nampaknya sang ayah memberikan jeda antara tangisan pertama dengan tangisan selanjutnya. Dimana pada tangisan kedua, hanya terlihat wajah sang putri yang tengah menangis dengan pengambilan gambar close up. Rekaman ini memperlihatkan secara detail bagaimana ekspresi sang anak yang menangis namun juga menggemaskan. Hanya saja pada tangisan kedua ini, penonton tidak memahami alasan kenapa putri cantik tersebut menangis.
Saat menangis dirinya terus memandangi kamera hingga sang ayah kembali mengajukan pertanyaan kembali. Masih dengan pertanyaan yang sama, dimana sang ayah bertanya kepada putrinya “bagaimana suara sapi ?”. Sungguh menakjubkan, yang mana pada awalnya sang putri mungil ini menangis justru menanggapi pertanyaan ayahnya dan menjawab “moo” dan melupakan bahwa dirinya sedang bersedih.
Terlihat jeda kembali, yang mana video menjadi gelap gulita dan menandakan ada tangisan selanjutnya. Berbeda dengan tangisan sebelumnya, pada cuplikan video yang ketiga ini terlihat sang putri menangis sambil memasukkan jempolnya ke dalam mulutnya. Melihat sang anaknya menangis, sang ayah kembali mengajukan pertanyaan. Kali ini pun pertanyaan yang diberikan berbeda, dimana sang ayah bertanya “bagaimana suara anjing ?”.
Dalam detik selanjutnya sang putri terlihat menolehkan pandangannya ke arah kamera sambil mengatakan “aung aung”. Saat berusaha menirukan suara anjing, matanya melebar sedikit dan secara otomatis melupakan tangisannya kembali. Saat menjawab pertanyaan tersebut, tampaknya jempol yang dimasukkan ke dalam mulutnya masih belum dilepaskannya. Ekspresi yang dibuatnya ini berhasil menyita perhatian karena keimutan yang dimilikinya.
Sedangkan pada cuplikan selanjutnya, terlihat sang anak pada awalnya menghadap arah berlawanan dari kamera sambil menangis cukup keras dan mengusap air matanya menggunakan tangan kirinya. Saat memalingkan pandangan menuju kamera, sang ayah langsung memberikan pertanyaan “ dimana letak lidahmu ?”. Lucunya sang putri justru menjulurkan lidahnya sambil menangis. Meski tidak menghentikan tangisan anak, namun cukup mengalihkan perhatiannya.
Sedangkan pada tangisan selanjutnya, sang anak terlihat menangis sambil melompat lompat kecil dan membawa telur mainan berwarna merah muda dan orange. Melihat si kecil menangis, sang ayah langsung mengucapkan “cium telurnya” dan langsung ditanggapi oleh si kecil dengan mencium dua telur yang dibawanya. Ajaibnya, si kecil berhenti menangis lalu melanjutkan aktifitasnya kembali.
Berbeda dengan kondisi sebelumnya, sang putri mungil kali ini terlihat menangis cukup keras daripada biasanya dan mulai sesenggukan. Nampaknya kali ini sang ayah berusaha menggoda putrinya dengan mengatakan “jadilah boneka”. Mendengarkan ucapan ayahnya, si kecil menoleh ke arah kamera dan langsung menghentikan tangisannya. Selagi sang ayah melanjutkan perkataannya “aku suka tangisan pura pura”, si putri mungil sembari menirukan gerakan mulut boneka.
Tidak ada orang tua yang tega ketika anaknya tidak berhenti menangis akibat tidak mendapatkan apa yang diinginkannya ataupun ketakutan. Berbagai cara akan dilakukan agar tangisan tersebut berhenti dan digantikan oleh senyumnya yang menggemaskan. Tak perlu terbawa emosi, sebenarnya Anda cukup mengalihkan perhatiannya serta mengajaknya berbicara hal lain.