Indonesia dikenal dengan budaya yang beragam dan tersebar di seluruh daerah, salah satunya wastra atau kain nusantara.
Wastra sendiri merupakan kain khas Indonesia yang diwariskan secara turun temurun, contohnya kain tenun. Kerajinan tenun cukup banyak menyebar. Baru-baru ini pemerintah kota Palu, Sulawesi Tengah, meluncurkan kain tenun motif daun kelor yang menambah daftar budaya khas kota Palu.
Mengenal Lebih Dekat Kain Tenun Motif Daun Kelor Khas Kota Palu
Filosofi Motif Daun Kelor
Kain tenun motif daun kelor resmi diluncurkan oleh walikota kota Palu. Pemilihan daun kelor didasarkan pada tumbuhan kelor sebagai variabel yang memiliki nilai personal bagi masyarakat Palu serta nilai budaya serta sisi flora. Kain tenun motif kelor ini akan menjadi kerajinan andalan kota Palu.
Setelah melalui berbagai proses panjang dari pihak pemerintah, motif kain hasil kajian yang dikombinasikan dengan motif daun kelor atau tava kelo divisualisasikan dalam 16 motif.
Motif utamanya antara lain bentuk geometris, garis atau titik flora, fauna, dan bentuk alam lainnya. Sedangkan warnanya menggunakan warna primer (merah, kuning, biru), monokrom (hitam dan putih), sekunder (hijau, jingga, ungu), serta kecoklatan dan kemerahan.
Artikel terkait: Sejarah dan Ragam Tenun Ikat Nusantara yang Indah Memikat
Motif Tava Kelo
Motif kain tenun tava kelo ditetapkan dalam 16 motif. Setiap motif memiliki makna masing-masing dan merepresentasikan wilayah kota Palu. Salah satunya ialah Sasio Tava Kelo atau sembilan daun kelor. Motif ini melambangkan delapan kecamatan dalam satu kota Palu yang menjadi pusat koordinasi dan pengembangan wilayah.
Ada juga Alima Tava Kelo atau lima daun kelor. Alima Tava Kelo melambangkan empat kecamatan di satu kota Palu sebelum adanya pemekaran wilayah.
Motif lainnya yang dibuat yaitu wastra Tonda Talusi, wastra Vanta, wastra Kavali Kelo, wastra Katupa Ngapa, wastra Nolili, wastra Lalavo, wastra Balengga, wastra Risi, wastra Reme, wastra Kutuvua, wastra Nonju, wastra Sintuvu, dan wastra Patampasu.
Peringatan Hari Tenun
Dengan diluncurkannya kain tenun motif daun kelor ini, pemerintah kota Palu menetapkan setiap tanggal 10 Juli diperingati sebagai Hari Tenun Kota Palu. Nantinya seluruh jajaran pemerintahan, BUMN, dan BUMD di kota Palu akan mengenakan pakaian bermotif tenun tava kelo.
Artikel terkait: 20 Makanan Khas Palu yang Wajib Dicoba, Es Palu Butung hingga Kerak Sagu!
Hak Karya Cipta Dipatenkan
Kain tenun motif daun kelor ini sudah dipastikan akan menjadi milik masyrakat kota Palu. Wali Kota Palu menyampaikan bahwa motif daun kelor telah didaftarkan hak ciptanya.
Kain tenun motif kelor diakui sebagai kekayaan intelektual dalam Surat Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM sesuai surat nomor 000302565 tanggal 16 Desember 2021.
Keanekaragaman budaya Indonesia menjadi semakin banyak setelah adanya kain tenun motif daun kelor dari Palu, Sulawesi Tengah. Buat pelaku dunia fashion, bisa menjadikan kain tenun ini sebagai fashion item baru untuk dieksplorasi.
Yuk, makin cintai kain-kain tradisional Indonesia.
Baca juga:
Genap Berusia 2 Tahun, Intip Momen Ulang Tahun Gala Sky yang Dihadiri Para Artis
YG Entertainment Pastikan Treasure akan Comeback dengan 10 Member
Potret Rumah Nuri Maulida di Lampung: Luas, Asri, dan Penuh Tanaman