Mengenal Lebih Dekat Empat Orang Muslim Pertama di Jepang, Sangat Inspiratif!

Jepang memiliki empat orang pertama yang memeluk Islam. Kehadiran mereka menambah referensi Islam di Jepang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perkenalan Jepang dengan Islam bukanlah hal baru. Negeri Sakura itu mulai mengenal Islam sejak tahun 1868 melalui hubungan tersembunyi orang Jepang dan Muslim dari negara lain.  

Agama Islam masuk ke Jepang melalui perdagangan, tepatnya bermula di Kobe yang menjadi titik kumpul.

Para pedagang memperkenalkan agama Islam dan Kobe menjadi awal mula penyebaran Islam di Asia Timur. Masjid Muslim Kobe di distrik Kitano, Kobe, menjadi masjid pertama di Jepang. Masjid ini dibangun pada tahun 1928 dan bisa digunakan publik sejak 1935.

Lalu, siapa saja empat orang Jepang pertama yang memeluk agama Islam? Berikut ulasan selengkapnya.

Empat Orang Muslim Pertama di Jepang

Mitsutaro Yamaoka

Sumber: Pexels

Mitsutaro Yamaoka masuk Islam di Bombay, India. Setelah resmi menganut Islam, Mitsutaro mengubah namanya menjadi Umar Yamaoka pada tahun 1909. Perkenalannya dengan Islam bermula ketika bertemu dengan ulama Rusia yang menetap di Jepang bernama Abdul Rashid Ibrahim.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lalu Umar Yamaoka dan Abdul Rashid Ibrahim melakukan perjalanan haji bersama ke Arab Saudi sekaligus memperdalam agama Islam.

Dalam perjalanannya, Yamaoka menuliskan kisah dan pengamatannya, lalu membagikan semuanya termasuk pengalaman tentang haji dalam buku-bukunya. Hasil karya Yamaoka menjadi bahan diskusi orang Jepang mengenai Islam dan Mekkah.

Umar Yamaoka ternyata adalah jamaah haji pertama asal Jepang. Kepergiannya itu menjadi pembuka bagi warga Jepang lainnya untuk beribadah haji.

Jamaah Jepang berikutnya yang berhasil berangkat ke Tanah Suci ialah Noor Muhammad Tanaka Ippei yang pergi pada tahun 1924 dan kembali di 1933. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bumpachiro Ariga

Sumber: Pexels

Perkenalan Bumpachiro Ariga terhadap Islam bermula ketika ia berdagang di India. Ia datang pada tahun 1900 sebagai pedagang Kristen. Bumpachiro awalnya terkesan dengan keindahan bangunan masjid setempat dan melihatnya lebih jauh.

Dengan pengaruh muslim di India, Bumpachiro akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengganti nama menjadi Ahmad Ariga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Torajiro Yamada

Sumber: Pexels

Orang Jepang lainnya yang memeluk agama Islam ialah Torajiro Yamada, seorang pebisnis dan tea master.

Awalnya Torajiro pergi ke Turki untuk menunjukkan sikap simpati atas tenggelamnya kapal "Ertugrul" yang menewaskan 540 penumpang dan hanya sekitar 69 orang selamat.  Saat di Turki, ia memeluk Islam dan mengganti nama menjadi Abdul Khalil Yamada.

Torajiro pergi ke Turki pada tahun 1892 dan kembali ke tanah kelahirannya Jepang di 1905. Selama di Turki, Torajiro menjadi penghubung kontak kedua negara serta bertindak sebagai Konsul Kehormatan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sekembalinya dari Jepang, Torajiro menuliskan pengalamannya selama di Turki dan dibukukan. Tulisannya menjadi dasar fundamental hubungan Jepang-Turki.

Artikel terkait: Kisah Marcell Darwin Jadi Mualaf, Tak Setengah-setengah dalam Beribadah

Shotaro Noda

Sumber: Pexels

Shotaro Noda bekerja sebagai wartawan di Jiji Shinpo ketika era kekaisaran Meiji pada tahun 1868. Saat musibah kapal "Ertugrul" tenggal, Noda mendapatkan tugas untuk mengantarkan uang hasil sumbangan warga Jepang untuk 69 korban selamat ke Istanbul, Turki.

Noda lalu tinggal di Turki atas permintaan pemerintah setempat untuk menjadi pengajar bahasa Jepang di akademi militer kekaisaran Ottoman. Ia juga menjadi penerjemah bagi orang penting Jepang yang datang ke Turki, temasuk pengusaha Torajiro Yamada.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selama di Turki, Noda banyak belajar mengenai Islam dari buku-buku. Perlakuan baik orang muslim setempat kepadanya membuat Noda jatuh cinta pada Islam hingga akhirnya resmi mengucapkan dua kalimat syahadat pada tahun 1981.

Noda pun mengganti namanya menjadi Abdulhalim. Kabar Noda menjadi mu'alaf mendapatkan sambutan hangat warga Turki hingga masuk koran Utsmaniyah.

Artikel terkait: Mantap Mualaf, Ini 5 Artis Indonesia yang Memeluk Agama Islam demi Menikah

Itu dia kisah empat orang Islam Jepang pertama yang memeluk Islam dan menjalani keseharian sebagai muslim.

Banyak kontribusi yang mereka berikan kepada negaranya serta kepentingan umat dalam jumlah lebih besar. Islam selalu ada di mana saja dan bertahan sebagai minoritas. Meski minoritas, tidak menjadi halangan bagi muslim manapun untuk tetap beribadah dan bertawakal pada Allah SWT. 

Baca juga: