Mengapa Wanita Sering Mengalami Migrain?

Siapa sih yang mau kena migrain? Cermatilah beberapa penyebab migrain berikut agar Anda bisa menghindarinya.

Suara nyaring bisa bikin migrain makin menjadi-jadi.

Suara nyaring bisa bikin migrain makin menjadi-jadi.

Gejala-gejala migrain

Anda mungkin pernah mendengar rekan atau kerabat mengeluh migrain kumat menjelang datangnya menstruasi. Mungkin mereka akan bilang kalau kepala mereka terasa pusing sebelah, atau merasa mual.

Jangan tersinggung jika mereka meminta Anda untuk menurunkan volume suara Anda, karena sebuah suara bahkan seberkas cahaya lampu kendaraan yang lewat bisa membuat pusing sebelah yang mereka rasakan makin menjadi-jadi.

Beberapa penderita migrain juga mengeluh kesemutan pada tangan dan kaki bersamaan dengan timbulnya rasa pusing separuh.

Ada juga yang mengatakan mereka mengalami gangguan penglihatan karena melihat ‘aura’, atau semacam cahaya yang seolah-olah muncul dari benda atau manusia di sekitar yang tidak dapat dilihat orang lain selain mereka.

Migrain menurunkan produktivitas penderitanya.

Migrain menurunkan produktivitas penderitanya.

Apa itu migrain?

Migrain atau migren terjadi karena komplikasi dari pembesaran pembuluh darah dan pelepasan zat kimia dari serat-serat saraf yang melingkar di sekitar pembuluh darah tersebut.

Proses ini mengakibatkan timbulnya rasa sakit yang disebut migrain, dan pembesaran arteri yang terletak di bawah tengkorak.

National Headache Foundation mengatakan, lebih dari 37 juta orang di Amerika Serikat menderita migrain. Usia para penderita berkisar antara 15 sampai 55 tahun, dan tiga perempatnya berasal dari keluarga dengan riwayat migrain.

Sedangkan menurut Migraine Research Foundation dalam situs resminya, kaum wanita tiga kali berpeluang menderita migrain dibandingkan kaum pria.

Sebanyak 92% kaum wanita penderita migrain juga mengalami gangguan kerja otak dan 25% dari mereka mengalami serangan ini setidaknya 4 kali dalam satu bulan.

Penyebab migrain

Penderita umumnya akan merasa tak berdaya jika inflamasi otak ini menyerang. Serangan ini bukan hanya mengakibatkan rasa tidak nyaman, namun juga menurunkan produktivitas kerja, mengganggu hubungan sosial dan kemampuan mengambil keputusan.

Lalu mengapa siksaan ini bisa terjadi? Berikut adalah beberapa penyebab yang kami sarikan dari berbagai sumber.

1. Makanan dan minuman

Makanan yang terlalu asin, makanan olahan, MSG (monosodium glutamat/penyedap rasa), pemanis buatan, minuman beralkohol dan minuman berkafein bisa memicu sakit kepala sebelah jika kondisi tubuh sedang tidak fit.

Tidak segera makan ketika perut sudah lapar atau sedang berpuasa juga bisa menjadi penyebab inflamasi otak ini.

2. Perubahan pola tidur

Kurang atau terlalu banyak tidur, berubahnya jam tidur karena bepergian ke tempat dengan zona waktu berbeda memaksa kinerja otak berubah dan memicu rasa sakit kepala sebelah.

3. Faktor hormonal

Migrain juga dialami sejumlah wanita 2 hari sebelum dan sesudah masa menstruasi. Migraine Research Foundation mengatakan, inilah jenis migrain yang paling sulit disembuhkan karena terjadi bersamaan dengan berkurangnya kadar hormon estrogen.

Pil kontrasepsi alias pil KB juga dilaporkan sebagai salah satu alat kontrasepsi yang dapat memicu serangan sakit kepala sebelah untuk pertama kalinya pada seorang wanita, apalagi jika ada anggota keluarga yang mengalaminya.

4. Depresi

Gugup karena dikejar tenggat waktu, bingung menghadapi harga sembako yang meroket, berpikir keras tentang cara memenuhi target adalah sebagian hal yang bisa mendatangkan depresi, sekaligus migrain.

5. Asap

Seorang perokok, atau tinggal di sekitar area dengan level asap yang tinggi (tepi jalan raya, area industri, hutan yang terbakar) juga berpeluang mengalami migrain lebih besar.
Lalu bagaimanakah cara mengurangi atau menyembuhkan migrain? Nantikanlah ulasan kami berikutnya.

Referensi : www.mayoclinic.org, www.medicalnewstoday.com, www.migraineresearchfoundation.org

Baca juga artikel menarik lainnya:

Cara Menghilangkan Stres

Tips Bagi Penderita Insomnia

 

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.