Pasangan yang terlihat mirip wajahnya atau perilakunya sering dijadikan standar bahwa mereka berjodoh. Bahkan kita juga sering melihat pasangan yang sudah menikah bertahun-tahun, wajahnya semakin terlihat mirip satu sama lain. Seperti pasangan artis Alyssa Soebandono dan Dude Herlino, misalnya.
Anda juga mungkin mengalami, semakin lama kita menghabiskan waktu bersama pasangan setelah menikah, maka akan lebih banyak orang yang mengatakan bahwa kita dan pasangan terlihat mirip. Bahkan terlihat seperti adik kakak.
Ternyata, ada penjelasan ilmiah mengenai fenomena pasangan terlihat mirip ini. Simak uraiannya di bawah ini.
1. Pasangan yang terlihat mirip sejak awal
Bukan rahasia jika kita sering merasa tertarik pada orang yang mirip dengan kita, entah sifat-sifatnya, hobinya, maupun ciri fisiknya.
Fenomena ini disebut dengan kawin asortatif (assortatvie mating), dimana seseorang tertarik dengan orang yang memiliki karakteristik mirip dengan dirinya sendiri, entah dari segi fisik, ekonomi, pendidikan, atau kemiripan dalam rencana hidup di masa depan.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Colorado, menunjukkan bahwa orang seringkali tertarik pada pasangan seumur hidup yang memiliki kemiripan DNA. Peneliti menyatakan, hal ini terjadi karena secara tidak sadar kita ingin mengabadikan ras dari gen kita sendiri supaya tidak terputus.
2. Berbagi pengalaman yang mengubah raut wajah
Dikarenakan banyaknya pengalaman baru yang dijalani bersama pasangan, baik maupun buruk, raut wajah pasangan menua dengan cara yang sama. Garis tawa dan kerutan cenderung muncul dengan cara yang sama.
Sebuah studi yang dilakukan oleh ahli psikologi bernama Robert Zajonc menegaskan hal ini. Awalnya tim peneliti memasangkan foto laki-laki dan perempuan berdasarkan kemiripan wajah, tanpa mengetahui siapa yang ada dalam foto tersebut. Setelah diungkap identitas foto, ternyata mereka adalah suami istri yang telah menjalani pernikahan selam 25 tahun.
3. Tingkat kebahagiaan menjadi proporsi dalam tingkat kemiripan antar pasangan
Penelitian yang dilakukan Robert Zajonc berakar dari prinsip psikologi yang lebih mendalam, yakni peniruan secara tidak sadar. Hal ini terjadi saat kita tidak sengaja meniru setiap gerak gerik pasangan kita, bagaimana cara ia tertawa, nada bicaranya, bahkan cara ia berdiri dan berjalan.
Alam bawah sadar kita membuat peniruan ini, karena hal tersebut membuat kita merasa lebih terikat dengan pasangan dan lebih puas dalam hubungan pernikahan.
Beberapa studi juga menyatakan bahwa, pernikahan yang bahagia, atau hubungan jangka panjang berkaitan erat dengan kemiripan genetik dari orang yang menjalani hubungan tersebut.
Fenomena ini tentu saja menarik, karena pepatah yang bilang bahwa pasangan yang mirip adalah jodoh itu ternyata bukan isapan jempol belaka. Tapi ada penjelasan ilmiahnya.
Apakah Bunda dan suami juga memiliki kemiripan? Yuk berbagi di kolom komentar.
Baca juga:
7 Manfaat Mandi Bersama Pasangan, No.5 Jadi Aktivitas Favorit!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.