Buat apa memberi angpao Lebaran pada anak?
Entah siapa yang memulai tapi kebiasaan memberi uang saku pada anak-anak, baik anak sendiri, keponakan, cucu, anak tetangga, maupun anak kerabat, telah mendarah daging pada sebagian masyarakat di Indonesia.
Tak ada aturan mengenai jumlah nominal standar angpao Lebaran untuk anak. Yang penting ikhlas, begitulah yang sering saya dengar.
Sudah siapkah angpao Lebaran untuk anak Anda?
Tapi kalau dipikir-pikir, sebenarnya untuk apa kita memberikan angpau Lebaran kepada anak? Toh setiap hari kita memberi mereka uang jajan atau uang transpor sebelum berangkat ke sekolah. Kalau mereka butuh sesuatu seperti baju seragam, buku atau sepatu, mereka tinggal bilang saja pada kita.
Seorang pembaca setia theAsianparent beranggapan memberikan angpao Lebaran pada anak tidak penting karena anak belum tahu tentang nilai uang.
Sementara pembaca lain khawatir anak akan menghabiskan uang angpao Lebarannya untuk sesuatu yang kurang bermanfaat seperti bermain game online di warnet, membeli mainan, petasan atau membeli jajanan yang kurang higienis.
Hikmah di balik angpao Lebaran
Selain menerima angpao Lebaran dari Anda, anak dipastikan akan menerima angpao Lebaran juga dari kakek/nenek, paman/bibi, tetangga, kerabat atau rekan-rekan kantor Anda.
Biasanya sih semakin banyak orang yang Anda kunjungi saat Lebaran, semakin banyak pula angpao Lebaran yang didapatkan anak Anda.
Orang-orang itu memberikan angpao Lebaran pada anak Anda bukan karena mereka menganggap Anda tidak mampu.
Tapi karena Hari Raya Idul Fitri, atau Lebaran, adalah hari yang seharusnya membahagiakan buat semua orang, termasuk anak-anak.
Jadi mengapa tidak memberi mereka sedikit uang jika Anda yakin hal itu akan membuat senyum mereka semakin mengembang?
Angpao Lebaran yang didapatkan anak adalah milik mereka sepenuhnya. Namun karena mereka masih awam tentang nilai uang dan cara membelanjakan uang dengan bijaksana, peran Anda dibutuhkan sebagai penasehat keuangan bagi anak Anda.
Beberapa cara mengajarkan nilai dan manfaat uang pada anak
1. Jelaskan tentang cara Anda mendapatkan uang
Sebelum anak dapat memahami nilai uang, ia perlu mengetahui bagaimana cara seseorang mendapatkan uang. Ceritakanlah pada anak tentang pekerjaan Anda atau pekerjaan ayahnya.
Dengan menjelaskan hal ini, anak juga akan memiliki gambaran tentang apa pekerjaan orang-orang yang telah memberinya angpao Lebaran. Ia pun akan mengerti bahwa cara mendapatkan uang tidaklah mudah.
2. Tanyakan apa yang ia inginkan
Anak ingin sekali main ke Dufan atau membeli minifigure Lego edisi terbaru, tapi Anda tak mengabulkannya dengan alasan tidak punya uang.
Katakan pada anak kalau ia menyimpan semua angpao Lebaran yang didapatnya ia bisa pergi ke mana pun atau membeli mainan apa saja yang diinginkannya.
3. Menabung angpao Lebaran
Mengajarkan anak untuk menabung sejak usia dini tidak akan sia-sia karena ini akan membentuk perilaku bijaksana anak dalam hal keuangan saat ia dewasa. Anak yang telah mengetahui bahwa uang tidak mudah didapat akan mengerti mengapa ia harus menyimpan sisa angpao Lebarannya baik-baik.
Ajak anak untuk mencatat jumlah angpau Lebaran yang didapatkan, berapa yang telah dibelanjakan dan sisanya. Jika ia belum punya rekening bank, Anda bisa membelikan celengan yang bentuknya lucu atau berbentuk tokoh kartun favoritnya agar ia makin termotivasi untuk menabung uang sisa angpao Lebaran.
4. Mendermakan uang
Angpao Lebaran adalah contoh yang tepat jika Anda ingin mengajarkan tentang kedermawanan pada anak. Banyak orang telah memberinya angpao Lebaran dengan uang yang telah didapat secara susah payah. Jadi mengapa ia tidak melakukan hal yang sama pada mereka yang membutuhkan?
Selamat Lebaran.
Baca juga:
Tak Ingin Berat Badan Naik Saat Lebaran? Ini Tips Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.