Manfaat Bercocok Tanam Bagi Anak di Kala Pandemi

Yuk, manfaatkan waktu di rumah dengan mengajak anak bercocok tanam!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banyak waktu di rumah selama Pandemi COVID-19, kenapa tidak dimanfaatkan untuk mengajak anak bercocok tanam saja?

“Asyik…markisanya sudah berbuah lagi”, teriak putra saya di suatu sore.

“Mami lihat itu, markisanya ada yang gede banget. Nanti kita buat jus ya,” teriaknya dengan semangat.

Lalu dia menghitung ada berapa buah markisa yang jatuh dan menyimpannya. Melihat semangat dan antusiasnya, saya tersenyum geli bercampur senang.

Putra saya sangat menyukai jus markisa buatan saya, katanya paling enak sedunia. Haha,,rayuan gombal. Biasanya kami meminum jus markisa bersama di malam hari sebelum tidur. Momen minum jus sebelum tidur itu merupakan momen tersendiri baginya. Dari segelas jus markisa bisa menimbulkan kehangatan keluarga di antara kami. Sambil bercerita tentang sekolahnya, teman-temannya ataupun hal lainnya.

Kami memiliki pohon markisa yang lebat buahnya dan kami sudah sering menikmati buahnya. Tetangga dan saudara pun pernah menikmati segarnya buah markisa tersebut. Sejak berusia 4 tahun, putra saya memiliki ketertarikan akan tanaman dan tumbuhan.

Sebelum pandemi, di kala libur, kami mengajaknya ke tempat-tempat yang bisa mengenalkannya akan tumbuhan dan tanaman. Berlibur ke taman kota, hutan kota, bahkan ke tempat penjual tanaman. Sekalian cuci mata dan mengenalkan cinta lingkungan kepadanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Putra saya sangat antusias melihat beraneka tanaman, pepohonan dan buah-buahan. Rasa ingin tahunya muncul dan juga mencoba menanam tanamannya sendiri. Awalnya dia menanam biji salak di halaman rumah tanpa diajari oleh siapapun.

Bahkan, dia rutin menyiramnya dengan air segayung penuh dan minta supaya diberi pupuk. Namun, salaknya tidak tumbuh. Akhirnya dia minta ditanam pohon markisa. Alasannya sederhana, karena kami suka minum jus markisa. Bagaimana sih buah markisa itu? Warnanya apa? Bentuknya bagimana? Begitu tanyanya dulu.

Apalagi sejak pandemi COVID-19, di mana disarankan untuk #dirumahaja , bercocoktanam menjadi salah satu ide kegiatan di rumah. Ketika anak sibuk dengan belajar secara online, anak butuh suatu kegiatan yang bisa menyegarkan pikirannya. Bercocok tanam bisa menjadi salah satu kegiatan yang cocok bagi anak di kala pandemi.

Mengajak Anak Bercocok Tanam

Berikut beberapa manfaat mengajak anak bercocok tanam

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Membantu menyegarkan pikiran dan relaksasi bagi anak.

Setelah seharian berkutat dengan layer gadget, buku dan alat tulis, melihat tanaman hijau dan tumbuhan aneka warna bisa menyegarkan pikiran dan membuat hati anak tenang.

Selain itu juga mengurangi risiko anak terpapar radiasi secara terus-menerus jika anak bermain game pada gadget. Setelah setahun lebih belajar secara online, tak bisa dipungkiri bahwa anak sudah semakin tergantung dengan gadget. Tak hanya untuk belajar, digunakan juga untuk bermain game bersama teman sehingga anak perlu melakukan kegiatan lain yang nyata yang berhubungan dengan lingkungannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Mengenal tumbuhan dan buah

Anak saya sangat tertarik dengan tanaman buah. Ketika melihat pohon salak, dia sangat takjub. Kok pohonnya ada duri-durinya? Kenapa salaknya gak menggantung seperti markisa? Ketika melihat pohon belimbing, dia juga antusias. Bagaiamana menanamnya? Rasanya manis atau asam? Diberikan pupuk apa? Kok ukurannya berbeda-beda? Apa manfaatnya? Terkadang saya bingung menjawab pertanyaannya. Namun, kami senang dengan rasa ingin tahunya dan juga anak saya menjadi suka makan buah.

3. Menikmati indahnya ciptaan Tuhan dan mengenal Sang Pencipta

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ketika anak lelah belajar secara online, begitu melihat pohon, bunga dan tanaman buah tentunya membawa kesegaran bagi mata dan pikiran. Menghilangkan penat dan lelah. Aneka tanaman yang berwarna-warni, udara segar, adalah ciptaanNYA. Ketika melihat aneka tumbuhan dan tanaman tersebut, selain menikmatinya, kami bisa mengajarkan kepada anak bahwa Tuhanlah yang menciptakannya. Tuhan yang hebat dan berkuasa mampu menciptakan apapun, termasuk menciptakan alam, tumbuhan, bunga dan buah yang bisa kita nikmati dan syukuri.

4. Menumbuhkan rasa cinta lingkungan

Salah satu bentuk syukur kepada Tuhan terhadap ciptaanNYA adalah dengan cinta lingkungan. Sikap cinta lingkungan dengan cara memelihara dan menjaga lingkungan. Dengan memelihara tanaman dan tumbuhan bisa mengurangi pemanasan global dan efek rumah kaca.

Mungkin hal tersebut belum dimengerti oleh anak seumuran putra saya. Tetapi tetap harus disampaikan, bahwa tumbuhan dan tanaman harus dijaga dan dipelihara. Misalnya dengan tidak merusak tanaman, tidak menginjak rumput sembarangan, memberi air dan pupuk pada tanaman, serta tidak membuang sampah sembarangan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Demikianlah beberapa manfaat mengajak anak bercocok tanam yang saya rasakan. Tentunya ketika semua anak mencoba untuk bercocok tanam dimulai dari rumah, bisa menghasilkan generasi penerus bangsa yang cinta lingkungan dan lingkungan yang asri.

Yuk, selamatkan lingkungan sambil bersenang-senang dengan anak. Semoga kita semua dapat melewati masa pandemi ini dengan sehat dan bahagia.

 

Ditulis oleh Andriana Rumintang, VIPP Member theAsianparent