Komitmen pasangan sejatinya dijaga dengan satu tameng berharga, yakni kesetiaan. Kesetiaan akan membuat hubungan berkualitas, sayangnya kerap kali dinodai oleh perselungkuhan. Lantas, bisakah mendeteksi perselingkuhan sejak awal?
Semua Orang Bisa Saja Selingkuh
Merujuk jurnal bertajuk Attachment Insecurity and Infidelity in Marriage: Do Studies of Dating Relationships Really Inform Us about Marriage? yang ditulis oleh V. Michelle Russell, disebutkan bahwa perselingkuhan tidak mengenal gender.
Dari riset yang ia lakukan, lebih dari 25% pria dan 20% perempuan yang telah menikah masih terlibat seks di luar nikah selama pernikahan mereka. Salah satu faktor paling kuat adalah kehadiran teman dekat yang akhirnya mengarah pada pola menanggapi orang tersebut.
Terlebih jika orang dekat ini mampu menyediakan waktu dan berperilaku sesuai harapan, tidak menutup kemungkinan perselingkuhan akan terjadi. Faktor lainnya yang dapat memicu selingkuh dalam hubungan yakni adanya rasa tidak aman.
Tidak aman yang dimaksud bisa mencakup beragam aspek, salah satunya kebutuhan seks yang tidak terpenuhi. Selanjutnya, dia akan mencari individu lain yang memungkinkan untuk menjalin keintiman.
Data juga menyebutkan bahwa perselingkuhan sejatinya memiliki dampak negatif untuk kedua belah pihak. Tidak hanya menyebabkan tekanan dalam hubungan, pengkhianatan dalam bentuk berselingkuh telah menghancurkan kepercayaan yang telah dibangun sebelumnya.
Baik korban maupun pelaku selingkuhan dapat mengalami kondisi intrapersonal yang buruk. Sebut saja harga diri menurun drastis, berisiko mengalami masalah kesehatan mental, selalu merasa bersalah, bahkan depresi.
Artikel terkait: Siapkan Hati, 10 Film Indonesia Tentang Perselingkuhan Menguras Emosi
Bisakah Mendeteksi Perselingkuhan Sejak Awal?
Apapun alasannya, perselingkuhan tetaplah hal yang tidak dibenarkan dalam sebuah hubungan. Terlebih jika hal ini sudah berlangsung lebih dari sekali, baik dari pihak pria maupun perempuan.
Mengutip riset lain yang dilakukan oleh University of Denver, sebanyak 44% partisipan mengakui telah selingkuh dengan melibatkan perasaan, bahkan ada yang sampai berhubungan seks dengan orang lain tanpa sepengetahuan pasangannya.
Selain itu, sebanyak 30% partisipan melaporkan bahwa mereka diselingkuhi oleh pasangannya.
Lantas, apakah orang yang sekali berselingkuh akan mengulanginya kembali?
Riset tersebut membuktikan bahwa orang yang pernah berselingkuh nyatanya memiliki kemungkinan 3x lebih besar untuk berselingkuh kembali di masa depan. Dari segi korban, ia akan merasa tak lagi percaya dan memiliki keyakinan bahwa pasangannya akan mengulanginya lagi.
Studi lain yang dilakukan pada tahun 2016 turut mendukung temuan ini. Sebanyak 30% orang yang pernah selingkuh cenderung selingkuh lagi. Hanya ada 13% orang menyelingkuhi pasangannya ketika mereka belum pernah selingkuh sebelumnya.
Lantas, apakah bisa Mendeteksi perselingkuhan sejak awal?
Bisakah mendeteksi perselingkuhan sejak awal affair dilakukan?
Matt Garrett dari Huffington Post menyebutkan bahwa untuk menebak perilaku seseorang di masa depan maka tengoklah pola perilakunya di masa lalu. Sederhananya, orang yang pernah selingkuh di masa lalu memiliki kemungkinan untuk selingkuh lagi di masa depan.
Mengutip akun Instagramnya, Roslina Verauli, M.Psi.,Psi. Psikolog Anak dan Keluarga menyebutkan bahwa perselingkuhan sejatinya sukar dideteksi sejak awal. Namun, bukan berarti kita tidak bisa menggunakan radar bilamana hal itu terjadi.
Artikel terkait: Ada Orang Ketiga, 7 Artis Ini Pernah Mengaku Berselingkuh dari Pasangannya
Ada yang Berubah dari Pasangan, Tanda Awal Perselingkuhan
Waspadai jika ada banyak hal yang berubah dari pasangan, utamanya dari sisi karakter, aktivitas seksual, atau penampilannya. Bila pasangan cenderung lebih rajin merawat penampilan dan wangi dibandingkan sebelumnya, bisa jadi ia memiliki pujaan hati lain.
Vera menambahkan bahwa perselingkuhan sesungguhnya dapat diantisipasi. Yaitu dengan mengusahakan komunikasi mendalam dan lebih sehat. Lakukan komunikasi ini hanya dengan pasangan, bukan teman lain. Jadikanlah pasangan sebagai teman curhat terbaik.
‘Upayakan untuk saling memenuhi kebutuhan satu sama lain, baik secara fisik, emosional, sosial, dan intelektual. Penting untuk belajar memahami bahasa kasih versi pasangan dan melibatkan relasi seksual yang sehat.’ tutur Vera dalam postingan tersebut.
Vera menyadari bahwa pernikahan tidaklah selamanya berisi kebahagiaan, ada saja batu kerikil menghampiri. Jika sudah begini, tidak ada salahnya melakukan konseling ke pakar yang dapat dipercaya.
Setelah mendeteksi perselingkuhan, sebaiknya konsultasi ke pakar.
Setidaknya, pakar akan membantu menangani adanya masalah dalam hubungan Anda. Mengingat perselingkuhan sulit ditebak, maka kita patut mencegah hal tersebut terjadi dalam hubungan.
Jika perselingkuhan sudah terjadi dan Anda bimbang akan meneruskan hubungan tersebut atau tidak, komunikasi perlu dilakukan lebih dalam lagi, demikian menurut Frank Dattilio, Ph.D., seorang psikolog klinis asal Pennsylvania, Amerika Serikat.
Bila pasangan Anda mengelak kendati sudah ada bukti yang kuat, maka sejatinya pasangan Anda tidak menghargai kesetiaan dan kepercayaan yang sudah diberikan. Sedangkan bila pasangan mengakui kesalahan dan benar-benar menunjukkan perubahan sikap, Anda bisa mempertimbangkan untuk belajar memercayainya lagi.
Selalu ada kemungkinan seseorang berhenti dari kebiasaan berselingkuh dan berubah menjadi lebih baik. Semoga informasi ini bisa membuka wawasan Anda dan kesetiaan tetap menjadi yang utama dalam hubungan Anda.
Baca juga:
Viral Drama Layangan Putus, Kenapa Suami Bisa Selingkuh? Ini Kata Psikolog
5 Cara Cegah Perselingkuhan ala Maya Septha, Wajib Catat!
8 Fakta Layangan Putus, Serial Terbaru Reza Rahadian Tentang Perselingkuhan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.