Semasa kecil dulu, saya ingat seorang sepupu mendadak kehilangan ayahnya karena penyakit jantung. Oom saya itu terbilang masih muda, juga terlihat gagah karena anggota tentara. Semalam sebelum meninggal, ada yang mendengar suara mendengkur sangat keras dari kamarnya.
Belakangan, baru saya ketahui bahwa mendengkur perlu diwaspadai sebagai salah satu gejala gangguan penyakit jantung.
Dari sisi kedokteran, keluhan tidur yang paling berkaitan dengan kesehatan jantung adalah penyakit obstructive sleep apnea (henti nafas). Ciri utamanya adalah mendengkur dan rasa kantuk yang berlebihan.
Sayangnya, mendengkur jarang dianggap sebagai keluhan serius. Umumnya, orang menyangka tidur mendengkur = tidur nyenyak. Kalaupun ada keluhan, paling-paling datang dari pasangannya yang menjadi tak bisa tidur pulas.
Padahal sleep apnea diakui sebagai faktor risiko berbagai gangguan jantung, stroke, dan diabetes. Sleep apnea bahkan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular hingga lima kali lipat, tanpa memandang faktor usia, kegemukan, kebiasaan merokok, dan tekanan darah. Kok bisa?
Saat mengalami sleep apnea, tubuh kekurangan O2 dan kelebihan karbondioksida (CO2). Naiknya kadar CO2 akan mengaktifkan sensor tertentu yang kemudian memberi sinyal pada otak untuk membangunkan tubuh dan ’menyuruh’ pasien bernafas.
Pasien pun terbangun, tapi tidak sampai terjaga. Periode micro arousal ini bisa terjadi berkali-kali sepanjang malam dan membuat kualitas tidur menjadi buruk, meski ia tidur delapan jam sehari.
Dan yang paling berbahaya jika periode sleep apnea terlalu panjang hingga menyebabkan tubuh benar-benar tidak mendapat asupan O2, sehingga terjadi serangan jantung mendadak yang bisa berakibat fatal.
Jadi, waspadalah bila suami tidur mendengkur.
Artikel terkait: Wanita Rentan terhadap Penyakit Jantung
Pasangan Anda adalah salah satu orang yang memiliki ganggguan tidur, seperti mengorok? Hal ini sangat menjengkelkan bukan, karena Anda menjadi sulit untuk tidur dengan nyenyak. Sesekali terdengar suaranya yang sangat keras, tetapi tahukah Anda bahkan gangguan tidur ini bukan sesuatu hal yang sepele. Mengorok jangan sekedar dianggap sepele atau tanda bahwa seseorang tidur dengan nyenyak atau kelelahan. Yuk simak kenali bahaya mendengkur atau mengorok.
Apa Itu Mengorok?
Mengorok adalah kondisi menyemptinya saluran pernapasan pada saat tidur, lalu keluarlah suara kasar dari mulut seseorang tersebut. Biasanya kondisi ini dianggap remeh atau sepele. Terkadang, orang yang mengorok dalam tidurnya dianggap tidur dengan sangat nyenyak. Atau orang yang kelelahan akan mengorok ketika tidur. Akan tetapi, jangan anggap ngorok adalah suatu fenomena sepele.
Akhir akhir ini diketahui mengorok merupakan gangguan tidur yang menandakan adanya gangguan kesehatan dalam diri seseorang. Mengorok dapat diindikasikan dengan gejala penyakit jantung yang harus diwaspadai karena jantung adalah pusat kehidupan. Keluhan tidur yang berhubungan dengan kesehatan jantung adalah penyakit sleep apnea atau hentinya nafas secara tiba tiba.
Bahaya Lainnya Dari Mengorok
Telah dibahas sebelumnya bahwa mengorok dapat diindikasikan sebagai gejala gangguan kesehatan jantung yang dapat berakibat henti napas saat tidur. Inilah yang menyebabkan seseorang terkena serangan jantung tiba tiba pada saat tidur. Mengorok jangan pernah dianggap sepele, karena dapat menjadi alasan gangguan kesehatan yang tidak pernah terdeteksi sebelumnya.
Tidak hanya jantung, sleep apnea juga merupakan gejala yang dapat mengindkasikan penyakit stroke dan diabetes. Oleh karena itu, tidak jarang tiba tiba seseorang menderita penyakit terkait padahal tidak ada riwayat penyakit tersebut sebelumnya. Selain itu, henti napas yang tiba tiba tersebut dapat menjadi alasan penyakit kardiovaskular. Saat itu terjadi, tidak lagi memandang faktor, usia, kebiasaan, berat badan, atau tekanan darah.
Bagaimana hal tersebut terjadi? Sleep apnea merupakan kondisi dimana seseorang kekurangan oksigen dalam tubuh dan kebanyakan karbondioksida. CO2 yang meningkat menyebabkan sensor tertentu menjadi aktif dan mengirimkan sinyal kepada otak untuk membangunkan tubuh. Lalu menyuruh pasien bernapas, padahal kondisi tubuh sedang tertidur.
Kondsi pasien terbangun itu tidak sampai benar benar terjaga. Jika kondisi ini terjadi secara terus menerus, pasien akan memiliki kualitas tidur yang beruk. Hal tersebut dapat terjadi, meskipun pasien tidur selama delapan jam. Paling parah, pasien dapat benar benar tidak memiliki O2. Hanya mendengkur dapat menyebabkan serangan jantung mendadak karena tidak memiliki O2 dalam tubuh, berbahaya bukan?
Mengorok selalu dianggap sepele, ulasan tersebut dapat mengedukasi beberapa orang bahwa kondisi ini jangan diremehkan. Gangguan tidur tersebut dapat mengakibatkan serangan jantung yang sangat fatal, sehingga harus segera disembuhkan. Pasien dengan keluhan mengorok, sebaiknya segera ke dokter untuk mengkonsultasikan kesehatannya. Agar segera dapat diperiksa mengenai kesehatannya secara keseluruhan.