Ternyata, mendengarkan musik bukan hanya untuk membuat kita senang. Menurut psikolog klinis Dr. Emma Gray, mendengarkan musik sambil belajar dapat meningkatkan efektifitas belajar.
Dr Emma bersama dengan Spotify, sebuah perusahaan layanan musik digital, melakukan penelitian terhadap pelajar-pelajar yang mendengarkan musik sambil belajar. Bukan hanya musik klasik, tetapi musik-musik pop terbarupun memiliki dampak pada beberapa mata pelajaran tertentu.
Pengaruh mendengarkan musik saat mempelajari mata pelajaran tertentu
1. Pelajaran IPA, IPS dan Bahasa Indonesia
Pelajaran IPA, IPS dan Bahasa memerlukan kemampuan untuk memproses informasi faktual dan menyelesaikan masalah. Untuk pelajaran-pelajaran tersebut, kita lebih menggunakan otak bagian kiri.
Bila anak mendengarkan lagu dengan irama 50-80 ketukan per menit, maka hal tersebut akan menenangkan otak. Hingga pada akhirnya, anak dapat lebih berpikir logis dan mengingat fakta baru.
Sarankan anak untuk mendengarkan lagu seperti Man Down (Rihanna), Halo (Beyonce), Breakin' Up (Gwen Stefani), Wide Awake (Katy Perry), Lilin-lilin Kecil (Chrisye), Bunda (Potret) dan sejenisnya ketika mempelajari pelajaran-pelajaran tersebut di atas.
2. Mendengarkan musik ketika belajar Matematika
Manfaat musik klasik memang tak perlu diragukan. Mendengarkan musik klasik yang memiliki irama 60-70 ketukan per menit yang dapat membantu anak belajar lebih lama dan menyerap lebih banyak informasi. Variasi melodi dan nada pada musik klasik menciptakan kondisi yang kondusif ketika anak belajar matematika.
Statistik menunjukkan bahwa pelajar yang mendengarkan musik klasik saat belajar matematika memiliki nilai ujian 12% lebih tinggi daripada pelajar yang tidak melakukannya. Ketika diuji coba kepada pelajar-pelajar di berbagai tingkatan kelas, hasilnya sama.
Contoh musik klasik dengan irama 60-70 ketukan per menit : Fur Elise (Ludwig van Beethoven), Largo (George Frideric Handel), Waltz in D Flat Major (Chopin), Swan Lake (Pyotr Ilyich Tchaikovsky), dsb.
3. Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Kesenian
Otak kanan memproses pemikiran yang original dan kreatif. Peneliti menyimpulkan bahwa mendengarkan lagu-lagu pop dan rock yang menggugah emosi dapat menimbulkan rasa senang serta menambah kemampuan artistik.
Perdengarkan lagu-lagu semacam Firework (Katy Perry), Diamonds (Rihanna), I Can't Get No Satisfaction (Rolling Stones), Yogyakarta (KLA Project), Kebebasan (Singiku), Laskar Pelangi (Nidji), Mengejar Matahari (Ari Lasso), dsb ketika anak belajar bahasa Inggris dan kesenian!
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba, ya, Parents!
***
Baca juga:
id.theasianparent.com/pengaruh-musik-klasik-untuk-bayi
Tahukah Anda bahwa alunan musik dapat meningkatkan efektivitas belajar anak? Sebuah penelitian dilakukan oleh Dr. Emma Gray bekerja sama dengan Spotify untuk membuktikan pernyataan tersebut. penelitian itu dilakukan dengan cara melihat perkembangan pelajar yang belajar sambil mendengarkan alunan musik. Ternyata ditemukan fakta bahwa kebiasaan pelajar mendengarkan musik dapat berdampak pada mata pelajaran yang dipelajarinya. Yuk simak ulasannya di sini.
Pengaruh Alunan Musik Terhadap Beberapa Mata Pelajaran
1. IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia
Pelajaran pelajaran tersebut menuntut seorang siswa untuk mampu memproses informasi faktual dan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, otak bagian kiri yang berperan banyak dalam menghadapi ketiga jenis mata pelajaran tersebut. untuk menyelesaikan persoalan tersebut, anak disarankan mendengarkan lagu dengan 50 hingga 80 ketukan per menit.
Lagu lagu dengan ketukan tersebut disinyalir mampu menenangkan otak, sehingga pelajar mampu berpikir logis dan menemukan fakta fakta baru. Dengan begitu proses belajar menjadi lancar. Beberapa lagu yang direkomendasikan, yaitu Man Down, Halo, Breakin’ Up, Lilin Lilin Kecil, atau Bunda. Tidak hanya lagu barat, Anda juga dapat mendengarkan lagu Indonesia.
2. Mengdengarkan Lagu Saat Belajar Matematika
Muslik klasik dengan ketukan 60 hingga 70 ketukan per menit mampu membuat anak betah belajar dengan durasi yang lebih lama. selain itu, anak juga dapat menyerap informasi lebih banyak daripada biasanya. Ditemukan fakta bahwa nilai pelajar yang mendengarkan lagu klasik 12% lebih tinggi daripada yang tidak mendengarkan. Menarik bukan?
3. Bahasa Inggris dan Kesenian
Beberapa mata pelajaran memang mengandalkan kemampuan otak kanan, seperti bahasa Inggris dan kesenian. Oleh karena itu, sangat cocok dengan mendengarkan musik pop ataupun rock. Pelajar yang mendengarkan lagu lagu tersebut dapat menggugah emosi, sehingga timbul rasa senang dan memunculkan kreativitas dalam berkarya di bidang kesenian.
Pernahkah Anda mencoba belajar sambil mendengarkan lagu? Ternyata hal tersebut sangat bermanfaat dalam menunjang belajar siswa. Pelajar yang memiliki kebiasaan tersebut dapat menyerap informasi dan melakukan tugasnya dengan baik. Tidak hanya itu, bahkan nilai yang dicapai lebih tinggi daripada yang tidak mendengarkan lagu. Hal ini tentu sangat menarik dan patut untuk diterapkan dalam proses belajar. Jadi tunggu apa lagi? Yuk segera diterapkan!