Ini 5 alasan Anda tak perlu mencukur rambut kemaluan secara rutin

Melakukan waxing atau mencukur rambut kemaluan juga ada aturannya. Jika salah, kesehatan area sensitif Anda yang jadi taruhannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tidak sedikit perempuan yang mempunyai rutinitas melakukan waxing atau mencukur rambut kemaluan. Alasannya tentu tidak terlepas sebagai salah satu langkah menjaga kebersihan organ intim. Sebagian perempuan memang berpikir bahwa dengan mencukur bulu kemaluan dapat menekan risiko terjadinya infeksi.

Namun, sadarkah Anda bawa ada beberapa hal penting yang perlu diketahui saat Anda ingin melakukan waxing,  menghilangkan mencukur rambut kemaluan? Dan apakah benar mencukur bulu kemaluan efektif menjaga kebersihan organ intim Anda?

Para ahli justru banyak yang mengatakan bahwa mencukur rambut kemaluan sebenarnya justru memiliki beberapa risiko. Bahkan mungkin saja justru bisa menghilangkan beberapa bakteri baik yang justru bermanfaat yang tidak pernah Anda duga sebelumnya.

American Journal of Obstetrics and Gynaecology mengeluarkan sebuah fakta mengejutkan bahwa 60% perempuan setelah mencukur rambut kemaluan justru akan berisiko mengalami minimal satu gangguan.

Jika selama ini Anda masih ragu dan sering bertanya-tanya apakah waxing bulu kemaluan harus dilakukan atau tidak, berikut ada beberapa alasan sebaiknya tidak perlu mencukur rambut kemaluan.

1. Sanitasi

Rambut kemaluan Anda sebenarnya adalah penghalang alami. Rambut kemaluan ini justru bisa membuat alat kelamin Anda bersih, mengurangi kontak dengan virus dan bakteri dan melindungi kulit kelamin dan area sensitif dari iritasi.

Saat ini para ahli telah menemukan bahwa area vagina bisa berisiko terinfeksi herpes sesaat melakukan waxing. Ini mungkin terjadi karena luka yang disebabkan waxing atau ketika Anda bercukur kemudian terpapar oleh virus yang dapat menyebar melalui mulut atau alat kelamin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Pelumasan

Rambut kemaluan Anda juga sebenarnya berfungsi bisa mempertahankan kelembapan di area genital. Kehadiran rambut membantu dalam menyerap kelembapan di daerah organ intim.

Tanpa rambut kemaluan, keringat bisa langsung terserap di pakaian. Sementara, saat pakaian tergesek dengan kulit berkeringat tentu saja dapat sebabkan terjadinya iritasi atau kemerahan. Adanya rambut kemaluan mencegah situasi ini, sehingga bisa mengurangi terjadinya infeksi dan kerusakan kulit. Ini juga melindungi Anda dari iritasi selama hubungan seksual.

3. Menjaga suhu tubuh

Rambut kemaluan Anda juga berguna untuk mengatur suhu di area organ intim. Folikel rambut terdapat kelenjar sebasea yang menyediakan sebum. Sebum merupakan zat berminyak yang dapat berfungsi melepaskan minyak pada bulu kemaluan dan minyak ini naik ke permukaan kulit. Ketika minyak menguap maka secara alami dapat mendinginkan kulit yang terkadang berada dalam suhu yang panas.

4. Meningkatkan sensasi saat berhubungan seksual

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Folikel rambut memiliki ujung saraf di bagian bawah. Artinya, adanya rambut kemaluan sebenarnya bisa menimbulkan sedikit sensasi pada area ujung saraf vagina. Kulit di bawah bulu atau rambut kemaluan ini dirangsang oleh sentuhan-sentuhan.

Jadi, dengan rambut kemaluan,  Anda mungkin bisa mengalami lebih banyak sensasi. Jadi, apakah Anda benar-benar ingin mencukur bulu kemaluan dan kehilangan sensasi tersebut?

5. Perlindungan terhadap vagina

Rambut kemaluan pada alat kelamin Anda dapat menawarkan perlindungan yang lebih baik, termasuk dalam kasus terjadinya kutil di area ini. Memang adanya rambut kemaluan  tidak dapat sepenuhnya mencegah, namun setidaknya dapat membantu menghindari kontak kulit langsung.

Kutil adalah tonjolan atau pertumbuhan yang bisa datar, timbul, tunggal, banyak, kecil atau besar. Pada wanita mereka dapat ditemukan di area seperti vulva, vagina, leher rahim atau anus.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga : Ini 10 Tanda vagina tidak sehat yang harus diwaspadai semua wanita!

Berikut adalah beberapa hal penting untuk kebersihan organ intim yang baik :

  • Satu hal yang perlu dilakukan dalam menjaga organ intim, Anda harus menghindari terjadinya iritasi. Aturan sederhana yang dapat Anda ingat adalah bagaimana Anda menjaga kebersihan organ intim.
  • Beberapa potensi yang dapat menimbulkan iritasi adalah menggunakan sabun, gel,  pembersih tisu, pantyliner, produk pewangi, disinfektan dan pelembut pakaian yang mengandung bahan kimia.
  • Untuk itu Anda dapat membatasi penggunaan atau benar-benar menghindari penggunaan beberapa produk yang telah disebutkan di atas. Anda juga dapat membersihkan organ intim Anda dengan produk khusus sekali sehari.
  • Menjaga kulit di area bagian vagina agar tetap kering adalah hal penting yang harus dilakukan.  Jika area sensitif Anda terlalu basah dapat menyebabkan iritasi, hingga  dapat menyebabkan ruam dan kemerahan . Jadi, pertahankan keseimbangan suhunya.
  • Meskipun begitu, jangan biarkan terlalu lembap ataupun terlalu kering. Lembapkan kulit Anda jika Anda merasa sangat kering. Teruslah mengganti pakaian dalam dan pembalut atau tampon Anda ketika sedang menstruasi.
  • Hindari gesekan  yang berlebihan. Setelah mandi, pastikan Anda menepuk kulit secara perlahan untuk memastikannya kering. Jangan menggosoknya dengan handuk. Terlebih jika sampai  tergores dengan kuku Anda. Bersikaplah lembut dengan kulit genital Anda.
  • Kenakan pakaian longgar, terutama di malam hari.

Dengan mengikuti tips sederhana ini, Anda dapat menjaga kebersihan area genital Anda dan menghindari infeksi atau iritasi.

 

 

Artikel  ini sebelimnya telah diterbitkan di TheAsianParent Singapura

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

5 Makanan untuk Kesehatan Vagina yang Harus Bunda Coba

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan