Hamil merupakan momen yang paling ditunggu oleh perempuan yang telah menikah. Namun di balik itu, ada banyak mitos yang muncul mengenai kehamilan, misalnya mencukur alis.
Secara ilmiah tidak ada bukti jika mencukur alis bisa membahayakan kehamilan. Tapi perlu diingat jika alis berfungsi sebagai pelindung mata dari debu dan keringat. Maka dari itu, Bunda mungkin bisa berpikir dua kali jika ingin mencukurnya. Pasalnya hal ini dapat mengurangi berbagai fungsi perlindungan tersebut.
Kapan mencukur alis saat hamil dibolehkan?
Walau demikian, bukan berarti jika Bunda dilarang untuk cukur alis saat hamil. Bunda masih boleh melakukannya dengan hati-hati.
Sebab, perubahan hormon yang tidak stabil pasti dialami oleh ibu hamil. Hal itu bisa berdampak pada pertumbuhan rambut yang menebal termasuk alis.
Artikel terkait: 12 bentuk alis dan maknanya yang menggambarkan kepribadian Anda
Kondisi menebalnya rambut alis ini mungkin saja hingga menutupi ruas kulit yang lebih banyak bahkan bentuknya pun bisa tak sempurna. Dengan demikian, timbul keinginan untuk cukur alis agar membuat bentuk yang lebih bagus demi menunjang penampilan.
Bunda tetap boleh melakukan cukur alis ketika hamil. Asalkan cara yang dilakukan tetap aman untuk diri sendiri dan bayi yang dikandung.
Kondisi yang tidak disarankan untuk mencukur alis
Ada beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk cukur alis. Dilansir dari laman Healthline, berikut kondisi yang tidak disarankan.
- Bila di area alis ada luka yang terbuka
- Terdapat pembuluh darah yang besar
- Ada ruam dan jaringan parut di sekitar area alis
- Terdapat tahi lalat, jerawat, dan kutil di sekitar alis
- Serta daerah di mana obat jerawat diterapkan.
Kelebihan cukur alis saat hamil
Mencukur alis selama kehamilan dapat memiliki berbagai kelebihan lo, diantaranya:
- Bunda bisa tampil cantik dengan cara yang aman. Mencukur alis cukup aman dilakukan karena tidak melibatkan bahan kimia atau zat apa pun, seperti yang digunakan saat waxing alis.
- Tidak sakit. Teknik merapikan rambut alis, seperti waxing dapat menyakitkan. Dengan mencukur alis, Bunda dapat merapikan alis tanpa rasa sakit seperti waxing alis.
- Cukup sulit untuk membentuk alis yang bagus menggunakan teknik lain. Sementara itu, mencukur alis cukup efektif untuk untuk membentuk alis yang bagus. Mencukur alis dapat membuat Bunda memiliki bentuk alis yang diinginkan.
Efek samping mencukur alis saat hamil yang perlu diwaspadai
Meskipun aman untuk dilakukan, tapi nyatanya mencukur alis saat hamil pun memiliki efek samping. Apa sajakah efek sampingnya?
Pertama yaitu menyebabkan jerawat pecah, hal ini bisa terjadi ketika di area alis terdapat jerawat. Akibatnya akan timbul rasa sakit yang luar biasa dan komplikasi lainnya, seperti timbul lebih banyak jerawat.
Efek samping kedua yaitu pori-pori menjadi lebih mudah terpapar oleh udara luar yang membuatnya rentan terhadap infeksi bakteri tertentu. Jika ini terjadi, kulit akan menjadi sangat merah dan teriritasi, serta menyebabkan perubahan pigmentasi di daerah tersebut.
Serta efek samping ketiga yaitu rambut di area alis akan tumbuh terus menerus. Sebab mencukur sifatnya tidak permanen untuk menghilangkan rambut alis.
Cara aman melakukan berbagai perawatan kecantikan saat hamil
Berikut adalah beberapa pertimbangan sebelum melakukan perawatan kecantikan apa pun selama kehamilan:
- Pastikan Bunda tidak melakukan prosedur apa pun yang meningkatkan suhu tubuh Anda. Sangat penting bagi Anda untuk menjaga suhu tubuh selama kehamilan.
- Hindari penggunaan bahan kimia yang keras, karena risiko bahan kimia tersebut tidak hanya membahayakan kesehatan Anda, tetapi juga janin.
- Yang terbaik adalah memastikan bahwa salon yang melayani Bunda memiliki cara khusus untuk melakukan perawatan kecantikan pada ibu hamil. Jika Bunda belum memiliki tanda kehamilan yang bisa dilihat, beri tahu mereka bahwa Bunda sedang hamil.
- Pastikan Bunda melakukan perawatan kecantikan di ruangan yang berventilasi baik, sehingga Bunda tetap merasa nyaman.
Dengan demikian, larangan mencukur alis saat hamil hanyalah mitos. Jika ingin melakukannya, pastikan bahwa alat cukur yang digunakan baru dan tidak digunakan bersama dengan orang lain, tujuannya untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi.
Semoga informasi ini bermanfaat.