Proses pencernaan makanan yang masuk ke usus melibatkan bakteri yang melepaskan hidrogen, karbondioksida, dan gas metana yang membutuhkan jalan keluar dari tubuh.
Gas di perut juga dihasilkan dari udara berlebih yang kita telan ketika mengunyah permen karet, minuman bersoda, merokok, atau bernapas lewat mulut.
Gas berlebih tersebut harus dikeluarkan, entah melalui mulut maupun melalui lubang anus. Keduanya mungkin bukan pilihan yang baik bila Anda sedang bersama orang lain.
Namun menahan gas yang seharusnya keluar, akan memicu masalah perut, bahkan diserap kembali dan keluar lewat mulut dengan bau yang kurang sedap.
Dr. Kyle Staller, seorang pakar gastroenterologi di Massachusetts General Hospital mengatakan, pria dan wanita bisa mengeluarkan gas lewat anus sebanyak 20 kali sehari. Jumlah ini sudah termasuk gas buang dalam jumlah kecil yang tidak berbau dan tidak berbunyi.
Bila pengeluaran gas ini terlalu berlebihan hingga berdampak negatif pada Anda, sebaiknya segera menghubungi dokter. Karena bisa menjadi indikasi adanya masalah pencernaan seperti radang usus, intoleransi laktosa, atau refluks gastroesophageal.