Rahasia Sukses MPASI: Tips Memulai dan Panduan Jadwal untuk Si Kecil

Memulai MPASI perlu dipersiapkan sehingga tumbuh kembang si Kecil pun akan jadi lebih optimal. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Memulai Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan salah satu momen penting dalam pertumbuhan si Kecil. Sejak lahir hingga usia sekitar 6 bulan ASI merupakan asupan nutrisi utama dan satu-satunya yang didapat si Kecil, namun setelah usia di atas 6 bulan, ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak sehingga diperlukan tambahan nutrisi dari MPASI. Dengan menyediakan nutrisi tambahan dari MPASI di waktu yang tepat, tumbuh kembang si Kecil pun akan jadi lebih optimal. 

Tanda Si Kecil Siap Memulai MPASI

Namun, kapan waktu yang tepat memulai MPASI? Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, ada beberapa tanda-tanda yang bisa menunjukkan kalau si Kecil sudah siap menerima MPASI, yaitu:

1. Anak Memiliki Kontrol Kepala

Saat si Kecil sudah bisa duduk dan menahan kepalanya untuk tetap tegak, tandanya si Kecil sudah bisa masuk ke tahap MPASI. Cobalah untuk mendudukkan si Kecil di bangku makan dan lihat apakah kepalanya tetap tegak dan stabil tanpa dibantu.

2. Selera Makannya Naik

Jika si Kecil menunjukkan tanda-tanda lapar dan tetap tidak tenang bahkan setelah Bunda menyusuinya secara rutin, ini artinya selera makan si Kecil naik. ASI saja sudah tak cukup untuk memenuhi kebutuhan energinya sehari-hari.

3. Refleks Menjulurkan Lidah Berkurang

Refleks ini membantu si Kecil terhindar dari tersedak, jadi ketika refleks menjulurkan lidah yang dimiliki si Kecil sudah berkurang tandanya ia sudah siap masuk ke tahap MPASI.

4. Tertarik Terhadap Makanan

Si Kecil menunjukkan ketertarikan seperti rasa ingin tahu atau mencoba meraih ke arah makanan saat melihat makanan juga merupakan salah satu tanda-tanda kalau ia sudah bisa masuk ke tahap MPASI.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Membuka Mulut Saat Disodori Makanan

Bila si Kecil sudah bisa membuka mulutnya ketika disodori makanan tertentu atau membuka mulut ketika disodori sendok ke dekat mulutnya, tandanya ia sudah siap memasukin tahap MPASI. 

Jika si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda kesiapan MPASI saat mendekati usia 6 bulan, maka Bunda sudah mulai bisa memberikan MPASI sejak hari pertama anak berusia 6 bulan.

Frekuensi dan Jumlah MPASI 

Selain memerhatikan tanda-tanda kesiapan si Kecil, yang juga perlu diperhatikan saat memasuki periode MPASI adalah frekuensi dan jumlah MPASI yang dibutuhkan oleh anak. Berikut merupakan panduan dari Kementerian Kesehatan RI terkait frekuensi dan jumlah MPASI sesuai usia si Kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Usia

Frekuensi MPASI

Jumlah MPASI

6-8 bulan

3-4x makan besar dan 2x makanan selingan

2-3sdm sampai dengan setengah mangkuk ukuran 250ml

9-11 bulan

3-4x makan besar dan 2x makanan selingan

½-¾ mangkuk ukuran 250ml

12 bulan ke atas

3-4x makan besar dan 2x makanan selingan

¾-1 mangkuk penuh ukuran 250ml

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat memberikan MPASI, Bunda juga perlu menerapkan jadwal makan yang teratur dan konsisten untuk si Kecil. Menjalani jadwal ini dapat membantu si Kecil beradaptasi, dari yang tadinya hanya minum ASI menjadi minum ASI serta MPASI. Jadwal yang teratur juga akan memudahkan si Kecil untuk belajar dan memahami tanda-tanda lapar dan kenyang dengan lebih baik. Sehingga ke depannya si Kecil memiliki pola makan yang lebih sehat. Tak hanya itu, menetapkan jadwal juga membantu Bunda mengatur waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan MPASI si Kecil.

Jadwal Pemberian ASI dan MPASI

Contoh jadwal pemberian ASI dan MPASI dari Ikatan Dokter Anak Indonesia bisa Bunda manfaatkan untuk menyusun jadwal si Kecil. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jadwal

6-8 bulan

9-11 bulan

12 bulan ke atas

06.00

ASI

ASI

ASI

08.00

Makan Pagi

Makan Pagi

Makan Pagi

10.00

Makanan Selingan

Makanan Selingan

Makanan Selingan

12.00

Makan Siang

Makan Siang

Makan Siang

14.00

ASI

ASI

ASI

16.00

Makanan Selingan

Makanan Selingan

Makanan Selingan

18.00

Makan Malam

Makan Malam

Makan Malam

20.00

ASI

ASI

ASI

24.00

ASI (hanya bila perlu/saat anak ingin)

ASI (hanya bila perlu/saat anak ingin)

ASI (hanya bila perlu/saat anak ingin)

02.00

ASI (hanya bila perlu/saat anak ingin)

ASI (hanya bila perlu/saat anak ingin)

ASI (hanya bila perlu/saat anak ingin)

Bunda tentu bisa menyesuaikan jadwal ini dengan kebiasaan di rumah. Untuk menyusun jadwal, sebaiknya Bunda memahami waktu pengosongan lambung anak sehingga jarak antara waktu menyusui dan makan tidak terlalu dekat.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, dalam kondisi normal waktu rerata pengosongan 50% isi lambung adalah 100 menit untuk makanan padat dan 75 menit untuk makanan cair. Nantinya seiring bertambah besar usia si Kecil, kapasitas lambungnya akan semakin besar sehingga jarak waktu antara pemberian makanan pun bisa berubah. 

Hal lain yang tak kalah penting menjadi kunci kesuksesan MPASI adalah menyajikan makanan yang bervariasi baik dari tekstur dan rasa. Dari segi tekstur, untuk anak usia 6-9 bulan, tekstur makanannya berbentuk saring atau lumat. Saat masuk usia 9-11 bulan, teksturnya naik menjadi cincang halus atau kasar. Kemudian untuk si Kecil usia 12 bulan ke atas sudah bisa mengikuti makanan yang dimasak dan dimakan oleh keluarga. 

Variasi rasa juga tak boleh dipandang sebelah mata, karena UKK IDAI justru menganjurkan kalau MPASI harus memiliki varian rasa. Hal ini penting karena MPASI yang hambar tanpa rasa bisa saja menurunkan selera makan anak. Tak hanya itu, variasi rasa juga penting dalam tahapan MPASI untuk memperkenalkan si Kecil kepada berbagai rasa yang ada. Dengan MPASI yang enak dan kaya rasa, Bunda bisa menghindari risiko terjadinya Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada si Kecil.

Untuk menyajikan MPASI yang enak dan kaya rasa, Bunda dapat menambahkan bumbu khusus, seperti Royco Kaldu Spesial yang cocok untuk MPASI yang memiliki dua varian: kaldu jamur dan kaldu ayam. Bunda tak perlu khawatir karena Royco Kaldu Spesial kemasan hijau ini tidak mengandung micin (non-msg), lebih rendah garam, tidak mengandung pengawet serta pewarna. Kandungan garam dalam Royco Kaldu Spesial MPASI ini juga sudah mengikuti Angka Kecukupan Gizi 2019 untuk resep MPASI 6 bulan, MPASI 9 bulan, dan MPASI 12 bulan, sehingga penggunaan Royco Kaldu Spesial Hijau untuk MPASI si Kecil masih sesuai dengan ketentuan yang ada.

Sebagai persiapan untuk memberikan menu MPASI yang enak dan kaya rasa untuk si Kecil, Bunda juga bisa mengikuti berbagai resep MPASI dari Royco! Simak resep berbagai sajian MPASI dari Royco di sini.  

Memulai tahapan MPASI si Kecil memang proses yang membutuhkan waktu dan dan kesabaran. Namun, dengan beberapa panduan tadi, Bunda bisa mempersiapkan MPASI si Kecil dengan lebih baik sehingga si Kecil bisa melewati tahapan MPASI dengan optimal.

Penulis

Sita