Resepsi pernikahan wajarnya dihadiri kedua pengantin dan keluarga masing-masing, tapi tidak dengan resepsi pernikahan yang satu ini.
Demam berdarah membuat Antonius Wisudarmoko (Koko), pengantin pria, terlalu lemah untuk menghadiri resepsi pernikahan. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit setelah menjalani sakramen pernikahan di gereja bersama mempelai wanita, Gitaditya Witono, minggu lalu (14/6).
Tapi show must go on, resepsi pernikahan tetap harus jalan karena undangan telah disebar. Gitaditya hadir tanpa kehadiran belahan jiwanya
Dengan berurai air mata ia berjalan sendiri menuju pelaminan dan duduk di sana seorang diri sambil memegang sebilah keris, yang mewakili kehadiran Koko di resepsi pernikahan. Masyarakat Jawa percaya, keris adalah lambang sosok pria, juga kebanggaan dan tanggung jawabnya.
Para tamu undangan pun tersentuh dengan upacara pernikahan yang tak lazim itu. Mereka menangis haru melihat ketegaran sang pengantin wanita, begitu juga para netizen. Foto-foto resepsi pernikahan Gitaditya yang diunggah di Instagram menuai simpati, pujian dan doa agar pasangan ini bahagia sampai akhir hayatnya.
Tetap LDR di hari pernikahan
Kisah asmara Gitaditya dan Koko pun bisa dibilang unik. Kedua sejoli ini menjalin long distance relationship (LDR), karena Gita bekerja di Bangkok dan Koko bekerja di Papua. Mereka menjalin hubungan setelah dipertemukan oleh sebuah aplikasi kencan.
Sakit yang diderita Koko membuat dirinya tetap terpisah dari Gita di hari pernikahan mereka. Namun jarak tidak menjadi penghalang untuk mengikrarkan jalinan kasih mereka.
Parents, hadir dan tidaknya pasangan sebaiknya bukan jadi penyebab lunturnya cinta kita kepadanya. Jaraklah yang akan menguji tulus atau tidakkah jalinan antara Anda dan pasangan.
Semoga cinta antara Anda berdua tidak akan padam, meski terpisah ribuan kilo jauhnya.
Baca juga:
id.theasianparent.com/video-pernikahan-mengharukan-menikah-sebelum-meninggal