Kucing merupakan hewan peliharaan yang sering kita temui di rumah seseorang. Saya adalah salah satu orang yang memiliki kucing sebagai hewan peliharaan. Kucing merupakan hewan yang bersih karena memiliki perangkat pembersih yang disebut Lysozyme, hal ini telah dibahas dalam salah satu artikel di The Asian Parent.
Artikel tersebut membahas bahwa kucing dapat menyebabkan ibu hamil terkena toxoplasma. Toxoplasma merupakan sejenis parasit yang sangat kecil sehingga untuk melihatnya harus menggunakan mikroskop elektron. Parasit tersebut tidak hanya menginfeksi kucing, namun seluruh hewan berdarah panas atau mamalia dan burung. Pada kucing, parasit tersebut berkembang dalam ususnya, maka kucing yang terkena toxoplasmosis memiliki kotoran yang mengandung parasit Toxo.
Parasit Toxo tidak hanya menyerang wanita, melainkan juga pria. Penderita toxoplasmosis juga tidak selalu menyebabkan kemandulan, keguguran serta cacat pada janin, melainkan juga bisa mengakibatkan radang paru-paru, hidrosefalus dan gangguan penglihatan.
Parasit Toxo dapat menyerang manusia melalui 4 cara yaitu:
1. Memakan sayuran yang telah dicemari parasit toxo dan tidak dicuci bersih
2. Memakan daging yang mengandung parasit toxo dan tidak dimasak sampai benar-benar matang
3. Infeksi melalui plasenta bayi dalam kandungan apabila sang ibu terinfeksi toxoplasma
4. Transfusi darah atau organ dari seorang pendonor yang menderita toxoplasma
Jadi sebenarnya wanita yang hamil maupun tidak hamil tidak perlu khawatir untuk memelihara kucing kecuali pada orang yang alergi terhadap bulu kucing. Jika tidak alergi terhadap bulu kucing, maka kita hanya perlu memperhatikan kebersihan dan kesehatan kucing kita saja.
Saat hamil saya membatasi interaksi saya dengan kucing saya karena tidak dapat memastikan aktivitasnya di luar rumah. Saya hanya memberinya makan sesekali saja ketika kucing saya memintanya, saya jarang memegangnya apalagi menggendongnya. Menurut saya lebih baik selama hamil kita jangan ikut membersihkan kotorannya, lebih baik minta tolong pada anggota lain di rumah untuk melakukannya.
Anjing juga menjadi salah satu hewan yang dilarang dipelihara ketika hamil. Ibu hamil yang memelihara anjing perlu memastikan bahwa anjingnya telah mendapatkan vaksin rabies khusus untuk hewan agar mencegahnya terkena penyakit tersebut maupun menularkannya kepada ibu hamil. Kesehatan dan kebersihannya pun perlu dijaga, namun jangan membersihkan sendiri kotoran maupun kandangnya.
Ibu hamil yang memelihara burung sebaiknya memastikan bahwa hewan peliharaannya telah mendapatkan vaksin flu burung, jangan sekali-kali membersihkan kotorannya. Saat hamil sebaiknya sementara mengurangi kontak dengan burung maupun kotorannya. Kesehatan dan kebersihannya juga perlu dijaga agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
Manfaat memelihara hewan saat hamil
Memelihara hewan saat hamil memang beresiko, namun juga memiliki manfaat, diantaranya:
1. Membuat ibu hamil tetap aktif agar resiko terkena komplikasi kehamilan lebih rendah
2. Meningkatkan daya tahan tubuh janin, sebagian anak yang terlahir dari orang tua yang memelihara hewan cenderung memiliki sistem imun yang lebih kuat, hal tersebut dapat mengurangi bayi terkena alergi dan obesitas di kemudian hari.
3. Menghindari stres, kesepian, kecemasan dan menjadikan ibu hamil bahagia
Tips aman memelihara hewan saat hamil
1. Jangan membersihkan sendiri kotoran maupun kandang hewan
2. Jika terpaksa membersihkan kotoran maupun kandang hewan sebaiknya menggunakan sarung tangan karet dan masker, kemudian cuci tangan menggunakan sabun hingga benar-benar bersih
3. Hindari terkena air libur hewan peliharaan, jika terlanjur terkena, segera bersihkan tangan dengan sabun hingga bersih
4. Rajin membersihkan tangan dengan air hangat dan sabun
5. Jangan memberi daging mentah atau kurang matang pada hewan peliharaan
6. Jaga jarak dengan hewan peliharaan sementara saat hamil
7. Jauhkan hewan peliharaan dari dapur atau tempat penyimpanan makanan
8. Pastikan hewan peliharaan diperiksa secara rating oleh dokter hewan dan mendapatkan vaksinasi sesuai anjuran
9. Segera periksakan diri ke dokter jika merasa sakit setelah mengurus hewan peliharaan
Ibu hamil boleh saja memelihara hewan seperti kucing, anjing, hamster maupun ikan, namun perlu berhati-hati. Karena ada sejumlah penyakit yang bisa ditularkan hewan peliharaan pada ibu hamil dan dapat membahayakan janin jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, contohnya penyakit toksoplasmosis dan rabies.
Jika ibu hamil memiliki hewan peliharaan, kebersihannya perlu dijaga serta rutin periksakan hewan peliharaannya ke dokter hewan dan memeriksakan dirinya ke dokter kandungan agar kondisi kesehatannya selalu terpantau.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.