Banyak keuntungan yang bisa didapatkan anak bilingual/multilingual. Sebuah penelitian menunjukkan anak bilingual cenderung lebih cerdas dan memiliki kemampuan analisa lebih baik dibanding anak monolingual (berkomunikasi dengan satu bahasa).
Untuk itu sebagai orangtua, kita harus sadar bahwa perkembangan zaman menuntut anak-anak untuk menguasai lebih dari satu bahasa.
Masyarakat Indonesia sangat beruntung karena dengan beragamnya bahasa daerah dapat membantu anak menjadi bilingual/multilingual sejak kecil.
Layaknya kemampuan belajar yang lain, untuk menjadi anak bilingual/multilingual, Parents perlu melatih anak-anak sejak dini.
Lihatlah cara-cara berikut dan pilih model yang paling sesuai dengan keluarga Anda.
5 Contoh strategi agar anak menjadi bilingual/multilingual
Contoh #1. Bila salah satu orangtua bisa bahasa daerah/bahasa asing namun lingkungan berbahasa Indonesia
Misalnya, ayah berbahasa Indonesia dan ibu berbahasa Jawa, dan mereka tinggal di Jakarta.
Ayah | Ibu | Lingkungan /sekolah | Strategi |
Bahasa Indonesia | Bahasa Jawa | Lingkungan di Jakarta (Bahasa Indonesia) | Ayah mengajak anak bicara bahasa Indonesia, ibu mengajak anak bicara dengan bahasa Jawa, agar anak menguasai bahasa Jawa juga walaupun di sekolah berbahasa Indonesia. |
Contoh lain, ayah fasih berbahasa Inggris, ibu berbahasa Indonesia dan bisa berbahasa Inggris, dan mereka tinggal di Jakarta.
Ayah | Ibu | Lingkungan /sekolah | Strategi |
Bahasa Inggris | Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris | Lingkungan di Jakarta (Bahasa Indonesia) | Ayah dan ibu mengajak anak bicara bahasa Inggris, karena anak dapat belajar bahasa Indonesia di sekolah dan lingkungan lainnya. |
Contoh #2. Bila kedua orangtua dan lingkungan menggunakan bahasa daerah
Misalnya, ayah dan ibu berbahasa Jawa tinggal di Jawa Tengah, di mana lingkungan banyak menggunakan bahasa Jawa dan juga bahasa Indonesia.
Ayah | Ibu | Lingkungan /sekolah | Strategi |
Bahasa Jawa | Bahasa Jawa | tinggal di Jawa Tengah (Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa) | Ayah dan ibu mengajak anak berbahasa Jawa maupun bahasa Indonesia. |
Contoh #3. Bila bahasa orangtua tidak dominan dan tanpa dukungan lingkungan
Ayah | Ibu | Lingkungan/sekolah | Strategi |
Bahasa Mandarin | Bahasa Mandarin | Bahasa Indonesia | Ayah dan ibu menggunakan bahasa Mandarin di rumah, anak akan tetap belajar Bahasa Indonesia di sekolah. |
Contoh #4. Kedua bahasa orangtua sama sekali berbeda dengan bahasa di lingkungan
Contoh: ayah berasal dari Minangkabau dan ibu berasal dari Jawa, tinggal di Jakarta
Ayah | Ibu | Lingkungan
/sekolah |
Strategi |
Bahasa Minangkabau | Bahasa Jawa | Lingkungan Jakarta, Bahasa Indonesia | Ayah dan ibu mengajak anak bicara dalam bahasa daerahnya masing-masing. Sedangkan di sekolah, anak belajar bahasa Indonesia. Anak bisa menjadi multi-lingual. |
Contoh #5. Kedua orangtua hanya menggunakan bahasa Indonesia
Ayah | Ibu | Lingkungan/sekolah | Berbagai alternatif strategi |
Bahasa Indonesia | Bahasa Indonesia | Bahasa Indonesia | 1. Mengajarkan anak bahasa lain melalui kursus
2. Menyekolahkan anak di sekolah bilingual |
Parents, semoga informasi di atas dapat bermanfaat.