Kita mungkin sering mendengar laki-laki berfantasi tentang istri sahabatnya tapi tidak sebaliknya. Namun pernahkah Anda mendengar tentang seorang istri yang membayangkan pria lain yang adalah sahabat suaminya sendiri?
Linda* baru saja membuat pengakuan bahwa ia pernah mengalaminya.
Membayangkan pria lain
Kita menghabiskan hari-hari dengan melakukan rutinitas yang biasa: bangun pagi, menyiapkan sarapan dan bekal untuk suami serta anak, menyiapkan anak ke sekolah, mengantar suami sampai depan pagar saat ia akan berangkat kerja, hingga akhirnya kita sendirian di rumah.
Lalu, tiba-tiba kita teringat sesuatu yang sulit dilepaskan dari pikiran kita.
Bagi Linda, hal itu adalah sahabat suaminya. Ia menyimpan rapat-rapat hal ini dan tak pernah melakukan apapun untuk mewujudkannya.
Tapi bukan berarti Linda tidak mengalami dilema antara keinginan untuk mewujudkan fantasinya dengan kebutuhan untuk tetap berada dalam batas. Memuja sahabat suami atau tidak, seseorang tidak bisa terhindar dari ‘imajinasi liar’-nya.
Ia diam-diam berfantasi tentang sahabat suaminya
Inilah pengakuan yang ditulis Linda:
Lima tahun yang lalu aku bertemu pria yang sekarang menjadi suamiku. Hubunganku dan Tom* berawal sebagai teman biasa karena aku baru saja putus dari seorang pria yang kupikir adalah yang terbaik untukku.
Aku masih sangat sakit hati dengan hubunganku itu sehingga ketika Tom mendekatiku di sebuah pesta, aku merasa tersanjung tetapi tidak tertarik menjalin hubungan lebih dari sekedar teman.
Aku setuju untuk pergi minum kopi bersamanya dan karena obrolan kami sebatas teman biasa tanpa ada niatan menggoda, akhirnya aku menikmati kebersamaan kami. Saat itu dengan jujur aku menceritakan situasiku yang baru saja putus cinta dan Tom meyakinkanku untuk pelan-pelan saja.
Kami hanya sekadar teman nongkrong dan kemudian hubungan kami berkembang. Selama hampir dua tahun, hubungan kami hanyalah teman biasa.
Aku senang karena Tom memberiku ruang dan kesempatan untuk menjadi diriku sendiri. Ia tidak pernah menuntut untuk lebih dari sekedar teman.
Kami bertemu beberapa kali dalam sebulan dan lebih sering menonton di bioskop atau minum kopi. Kami bahkan tidak bergandengan tangan atau berciuman karena hubungan kami murni seperti sahabat.
Lama-lama aku percaya pada Tom dan menikmati kebersamaan kami. Aku tahu ia adalah pria yang baik sehingga akhirnya kuputuskan bahwa aku telah siap menjalin hubungan baru dengannya.
Aku telah mengenalkan teman-temanku pada Tom dan begitu juga sebaliknya. Setelah beberapa bulan kami resmi jadian, aku diperkenalkan dengan seorang sahabatnya yang bernama Nick*.
Selama setahun terakhir Nick bekerja di luar negeri dan walau Tom pernah bercerita tentangnya sebelumnya, aku tidak pernah punya kesempatan bertemu.
Terpikat pada fisiknya
Kuakui itu adalah nafsu pada pandangan pertama saat bertemu dengan Nick. Ia adalah pria paling tampan yang pernah saya temui dan dengan sekali bertemu saja, aku berpikir akan mudah jatuh cinta dengannya.
Jangan salah, hubunganku dengan Tom sungguh menakjubkan, dan aku tidak akan menukarnya hanya karena tergiur wajah tampan – apalagi wajah itu adalah sahabat pacarku sendiri.
Nick telah kembali ke Singapura setelah tugasnya di luar negeri berakhir. Ia mulai sering nongkrong bareng Tom, dan kadang-kadang aku diajak juga.
Aku dan Tom telah jadian beberapa bulan ketika itu dan intensitas kami bertemu dengan Nick biasanya beberapa kali dalam sebulan. Setiap kali melihat Nick, napasku tercekat.
Entah itu sore-sore di pantai atau saat makan malam di restoran mewah, Nick selalu tampil rapi dan ganteng dalam pakaian apapun, di waktu kapanpun. Bahkan saat aku dan Tom menghampirinya di kantornya karena Nick harus bekerja sepanjang akhir pekan, ia tampak mempesona meski kelelahan dan stres.
Tentu saja aku menyimpan sendiri obsesiku membayangkan pria lain. Aku bahkan tidak bisa menceritakannya pada teman-temanku, dan tentu saja aku menyembunyikannya dari Tom.
Maksudku, wanita macam apa sih yang naksir sahabat pacarnya sendiri. Iya kan?
Jangan biarkan fantasi membayangkan pria lain merusak hubunganmu
Syukurlah aku tak pernah membiarkan kegilaanku yang membayangkan pria lain memengaruhi hubunganku dengan Tom. Terlepas dari wajah Nick yang tampan, aku tidak tertarik dengan pribadinya.
Nick pernah dan masih tetap seorang playboy. Meski ia baik padaku dan Tom maupun teman-temannya, Nick bukanlah contoh pacar yang baik.
Aku telah bertemu beberapa wanita yang pernah berkencan dengan Nick beberapa tahun belakangan. Nick tak hanya menyukai wanita karena fisiknya saja, tetapi bahkan ia membuangnya setelah beberapa kali berkencan.
Nick bukanlah tipe pria yang bisa berkomitmen dalam hubungan dan itu membuatku il-feel (ilang feeling).
Namun, sikapnya itu tidak menghentikanku dari berfantasi membayangkan pria lain. Tom dan aku menikah dua tahun yang lalu, dan hubungan seks kami menakjubkan.
Aku senang bercinta dengan Tom tapi setelah beberapa bulan, seks hanyalah bagian dari rutinitas saja. Aku tidak menyalahkan siapa-siapa, hanya saja kami menjalani kehidupan yang begitu sibuk karena pekerjaan yang membuat stres.
Walau kami ingin berhubungan seks, terkadang sulit menjadwalkannya. Terlebih lagi kami hanya punya sedikit waktu sehingga bercinta dilakukan dengan terburu-buru sehingga aku sering merasa tak puas.
Artikel terkait: Mengapa Seseorang Selingkuh Sekalipun Pernikahannya Bahagia?
Imajinasi yang liar
Suatu malam saat aku dan Tom berada di ranjang, aku mulai memikirkan Nick. Kami baru saja membicarakan tentang pesta ulang tahun Nick minggu depan dan hadiah apa yang akan kami berikan untuknya.
Entah bagaimana pikiranku kembali pada percakapan itu. Aku berpikir betapa gantengnya Nick mengenakan setelan jas karena pestanya akan berlangsung mewah di hotel.
Tiba-tiba aku sadar bahwa pikiran tentang Nick membuatku terangsang. Ya, Tom memang sedang membelai dan menciumku ketika itu tapi aku jauh lebih terangsang daripada biasanya.
Aku tahu pikiran tentang Nick yang membuatku senang. Jadi, aku terus membayangkan pria lain dan akhirnya mengalami sesi bercinta yang luar biasa dengan Tom.
Tentu saja suamiku itu tak tahu apa-apa. Ia senang karena kami berdua bisa mencapai klimaks dengan sangat bahagia malam itu.
Dan malam itu bukan satu-satunya saat aku berfantasi membayangkan pria lain saat berhubungan seks dengan Tom. Aku tidak selalu memikirkan Nick setiap kali bercinta dengan Tom, hanya ketika aku tidak terangsang seperti biasanya atau jika aku membutuhkan ‘dorongan’ agar bisa orgasme.
Pikiran dan tindakan
Aku tidak melihat ada yang salah dengan semua pikiranku tentang Nick. Banyak wanita berfantasi tentang selebriti saat berhubungan seks dengan suaminya.
Jadi, apa yang kupikirkan ini tidak jauh berbeda, bukan? Bedanya hanyalah karena aku mengenal pria yang sedang kukhayalkan ini.
Toh, aku tidak pernah melakukan apapun dengan Nick. Bahkan tidak pernah sedikit pun terlintas dalam pikiranku untuk berselingkuh dari Tom.
Aku mencintai suamiku dan tidak membayangkan pergi meninggalkan dia untuk orang lain atau bahkan berselingkuh.
Akhir-akhir ini Nick banyak bepergian untuk bekerja sehingga aku tidak sering melihatnya seperti dulu, dan buatku tidak apa-apa. Tapi aku dengan senang hati ‘mengundangnya’ masuk dalam fantasiku kapanpun aku mau.
Baik Nick maupun Tom – atau teman-temanku tidak perlu mengetahui hal ini.
Kami tahu bahwa setiap wanita juga pasti memiliki rahasia kecil yang dipendamnya sendiri seperti yang terjadi pada Linda. Paling penting adalah menjaga kesetiaan Anda pada pasangan yang telah Anda pilih untuk membangun rumah tangga bersama.
Kira-kira bagaimana pendapat Bunda tentang kisah Linda ini? Silakan share di kolom komentar ya.
Baca juga:
5 Fantasi Seksual Istri yang Selama Ini Tak Terungkap
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.