Ini kisah saya kurang lebih anak saya sekarang usianya 2,5 tahun. . Teringat bagaimana perjuangan seorang ibu yaitu nenek dari anak saya yang dulu pernah berjuang juga untuk melahirkan saya, dan alhamdulillah saya bisa di temani ibu saya saat melahirkan. Posisi saya waktu itu masih merantau dan bekerja di ibu kota bersama suami, ibu saya bersi kukuh untuk bisa datang ke ibu kota untuk menemani saya lahiran. Padahal waktu itu posisi lagi maraknya pandemi Covid19, alhamdulillah ibu saya bisa menemani saya di masa – masa tersulit saya dan suami. Awalnya saya dan suami sudah pasrah karena posisi saya saat itu sudah lewat HPL dokter dan dokter memberikan pilihan untuk tetap lanjut atau mau SC saja, sebelumnya saya di jadwalkan SC di hari senin. Atas ijin allah di hari sabtu jam 6 pagi sudah ada pembukaan, namun dari RS masih mengijinkan pulang karena masih pembukaan awal, sampai sore masih bisa jalan jalan santai dan mencari makanan untuk berbuka puasa, sudah ada pembukaan namun belum lengkap sampai saya beranikan diri untuk minta HB sama suami. Alhamdulillah selang beberapa jam sudah mulai nambah pembukaan dan saya langsung di bawa ke RS dan langsung mengikuti prosedur yang ada dengan Rotgen dan Antigen.
Posisi saya waktu masuk ke ruang persalinan kebetulan berbarengan dengan ibu ibu yang mau melahirkan anak kembar dan urgent karena sudah lama di perjalanan dan sudah bolak balik RS manapun sayangnya belum ada yang mau menangani karena posisi bayi kembar dan kekurangan BB, singkat cerita alhamdulillah ibu itu melahirkan 2 bayi kembar namun yang 1 Meninggal. Saya merasa tertekan dan takut karena perawat yang jaga lebih exstra ke ibu tersebut sementara saya dari pertama masuk belum dapat giliran karena mungkin pembukaan saya belum lengkap, tapi rasanya luar biasa sudah merasa lemas dan udah mau lahiran. Tapi saya pasrah mungkin yang terbaik memang mendahulukan ibu tersebut, sampai akhirnya giliran saya yang sudah pembukaan lengkap di jam 5 pagi dari jam 9 malam masuk ke ruang Persalinan, alhamdulillah ada ibu dan suami yang setia bergantian menunggu saya, air teh manis udah abis 3 Gelas 😉
alhamdulillah lahir saat di temani ibu saya,karena saat itu suami lagi keluar beli makan. Maha kuasa allah swt karena saya bisa merasakan apa yang pernah ibu saya rasakan dulu melahirkan saya, dengan bonus jahitan etah berapa karena perawatnya gak bilang yang saya lihat narik benangnya saja sampai keatas 😀
Alhamdulillah sekarang anak saya usianya 2,5 lahir di masa pandemi Mei 2020 terimakasih nak sudah mau berjuang bersama ibu 😘
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.