Beranjak Remaja, Ini 5 Hal yang Dilakukan Maya Septha Saat Dampingi Anak

Menjadi seorang teman dan luangkan waktu, inilah hal yang selalu dilakukan Maya Septha saat dampingi anak yang mulai beranjak remaja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, mendampingi anak yang mulai beranjak dewasa memang bukan hal mudah, ya. Sama seperti kita, artis Tanah Air Maya Septha juga merasakan hal serupa saat harus dampingi anak yang sebentar lagi menginjak usia remaja. 

Tak sedikit orang tua yang mulai merasa was-was saat anak yang sudah mereka asuh mulai tumbuh besar. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga merasakan perubahan pada pikiran perilakunya.

Nah, perubahan juga tidak hanya dialami oleh sang anak, lo, orang tua pun ikut mengalaminya. Bagaimana pun hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh masing-masing orang tua. 

Hal itu pun dirasakan oleh Maya Septha. Ibu dari 3 orang anak itu membagikan pengalamannya saat anak-anaknya sudah mulai tumbuh besar.

Baru-baru ini, melalui unggahan di laman Instagram pribadinya, aktris sekaligus presenter cantik itu menceritakan hal-hal yang ia lakukan sebagai orang tua dalam menghadapi sang anak yang hendak remaja.  

Maya berusaha untuk menjadi teman untuk sang anak agar anak merasa lebih terbuka dan mendapat tempat untuk bercerita dan berkeluh kesah.

Sesibuk apa pun kita sebagai orang tua harus bisa meluangkan waktu untuk sekadar mendengarkan cerita sang buah hati. Jangan sampai ada penyesalan kelak di masa mendatang akibat kita sebagai orang tua tidak bijak memposisikan diri sebagai orang tua yang perhatian dan peduli.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lalu, bagaimanakah usaha Maya Septha menghadapi persoalan ini? Yuk, kita simak!

Hal yang Dilakukan Maya Septha Saat Dampingi Anak yang Hendak Remaja

1. Berusaha Menjadi Seseorang yang Dapat Dipercaya

Ibu dari Devon Sidarta (8), Kathleen Sidarta (5) dan Davinka Sidarta (2) itu mengungkapkan pandangannya sebagai orang tua saat dihadapi oleh sang anak yang makin beranjak besar.

Ia memposisikan dirinya dan berusaha untuk menjadi teman yang bisa dipercaya. Maya mengekspresikan dirinya sebagai orang yang dapat mendampingi sang anak tanpa menghakimi apalagi berbohong kepada sang anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 “Waktu anak mulai gede aku: pertama, berusaha jadi teman yang bisa dipercaya. Terutama dalam memberi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan random yang muncul di kepalanya ?.

Saya paling nggak mau kasih jawaban bohong atau nakut-nakutin. Kalau ngga tau saya akan jawab ngga tau dan kita google sama-sama jawabannya,” tulis Maya di postingan instagramnya.

Lalu, ia menambahkan bahwa ia pun tetap terus mengajarkan hal-hal yang ingin anaknya ketahui berdasarkan kebenaran. Maya juga berusaha menjadi seseorang yang dapat diandalkan. Sehingga, kelak anak yakin sang ibu dapat membantu ketika mereka menghadapi jalan buntu dalam suatu masalah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Maya juga beranggapan bahwa tiap anggapan positif maupun negatif anak terhadap orang tua adalah cerminan perilaku yang diperlihatkan orang tua tersebut sehari-hari.

“Tapi jangan sampai juga anak sangka kita itu apa apa gatau ya ? Apalagi sampe dianggep alah paling si mami jawabannya ngaco / suka ngarang ?,” catatnya.

“Yup semua anggapan anak ke kita berasal dari kelakuan kira sehari-hari ?,” tambahnya.

Artikel terkait: Ciptakan Anak Bahagia, 4 Aspek Ini Wajib Dipenuhi Orang Tua Menurut Maya Septha

2. Berupaya Menjadi Teman yang Baik

Lalu, perempuan yang semakin dikenal sejak berperan sebagai asisten rumah tangga (ART) Sule dalam acara Ini Talkshow itu juga menjelaskan bahwa ia berupaya menjadi teman yang baik untuk anak-anaknya. Upaya tersebut agar sang anak lebih terbuka dan merasa bahwa di dalam keluarga, keberadaan mereka itu penting.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Yang kedua, berusaha jadi pendengar yg baik. Seberapapun saya ngga ngerti ceritanya atau itu ngga menarik buat saya ? Karena konon katanya, kalau kita terbiasa males dengerin cerita anak, anak pun nanti males dengerin kita,”

Ia juga berujar bahwa apapun bentuk obrolan sang anak dan apakah menarik atau tidak pembicaraan tersebut sebisa mungkin ia ‘ada’ untuk anaknya.

“Hal2 yg anak omongin dan sepele buat kita, buat mereka itu penting. Dan mereka memperhatikan reaksi kita. Apakah kita peduli, apakah kita dengerin dan menganggap mereka penting, apakah kita temen yg nyenengin. Atau malah disuruh diem berisik sana mama sibuk ?,” tegas Maya.

3. Meski Sibuk, Maya Septha Tetap Berusaha Selalu Dampingi Anak 

Perempuan berumur 35 tahun itu menegaskan bahwa sesibuk apapun orang tua, jangan pernah merasa bahwa kita tidak punya waktu untuk anak. Tetap luangkan waktu disela-sela pekerjaan walau hanya 1 menit untuk menanggapi ocehan si kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Saya belajar bahwa ortu selalu menganggap anak selalu minta perhatian kita saat yang gak tepat.

Tapi masalahnya kan kita SELALU punya sesuatu untuk dikerjakan / dipikirkan. Ngga pernah ada saat yang tepat buat anak butuh waktu kita. Memang kita yg harus usahakan ajak main sebentar. Jawab sebentar. Stop kerjaan kita 1 menit aja untuk jawabin ocehannya,” tulis Maya sambil menambahkan emoticon tersenyum di akhir kalimat.

4. Sama-sama Belajar dengan Anak untuk Memperbaiki Diri

Orang tua adalah manusia yang memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pengaruh yang baik bagi anaknya. Baik atau buruk pertumbuhan anaknya bergantung pada perilaku orang tua dalam merawat anaknya.

Itu juga lah yang diyakini Maya Septha bahwa seperti pepatah mengatakan bahwa perilaku anak adalah cerminan dari perilaku orang tuanya. Membenahi perilaku tidak ada salahnya untuk memiliki komunikasi dan hubungan yang terjalin dengan anak.

“Nanti pas tua baru kita punya byk waktu.. Tapi waktu anak2 besar tentu mereka akan sibuk sama hidupnya sendiri. Dan saat itu keadaan yang terbiasa dilakukan sudah terbentuk. Udah telat,” ujarnya.

“Kalau selalu ditolak dan ngga didengerin, anak ngerasa ngga deket dan kita ga asik/ga peduli. Juga, kalau selalu dimarahi/dikritik, mereka malas berdekatan. Kalau tiap bicara ngga dianggap penting, mereka akan males ngomong lagi,” tambahnya.

Maya juga berpendapat bahwa kelak jika anak menjadi renggang dan mengabaikan orang tua, sebelum itu terjadi ada baiknya kita berkaca dan membenahi perilaku kita terlebih dahulu. 

"Kalau kita selalu ngga punya waktu buat mereka, mereka pikir oh itu ngga penting. Karena ngga pernah dicontohin dan bahwa itu prioritas. Jika kelak mereka jadi ngga punya waktu buat kita, tebak itu darimana asalnya?” tegas Maya.

Artikel terkait: Ibarat Teaser Film, Ini Makna Masa Pacaran Menurut Maya Septha

5. Pentingnya Peran Orang Tua bagi Masa Depan Anak

Itulah mengapa peran orang tua sangatlah penting bagi keluarga karena anak juga akan mewarisi sebagian karakter dari orang tua. Jika orang tua baik, maka warisan yang akan mereka terima juga baik. Begitu pula sebaliknya, jika orang tua tidak baik, maka warisan yang mereka terima berupa ketidakbaikan yang akan menurun ke anaknya. 

“Saat jadi anak kita ngga punya pilihan. Saat jadi orangtua, pilihan ada di tangan kita.

Kedekatan hubungan sangat penting dipelihara. Apa yg kita tanam saat mereka kecil akan kita tuai saat mereka besar.” tutupnya.

Demikian cerita Maya Septha mengenai usahanya untuk tetap menjaga ikatan kuat dengan anak-anaknya saat mereka sudah besar. Semoga Parents terinspirasi dan makin siap untuk meningkatkan lagi peran orang tua dalam membimbing dan menemani setiap langkah anak menuju kedewasaannya, ya!

***

Baca juga: 

id.theasianparent.com/potret-baby-leslar

id.theasianparent.com/film-horor-thailand

id.theasianparent.com/chelsea-olivia-keracunan-makanan