Beberapa hari lalu, media massa banyak menyorot pemberitaan Mara Martin, seorang model pakaian renang di acara peragaan pakaian renang tahunan Sports Illustrated. Mara Martin adalah ibu dari Aria yang masih berusia lima bulan, yang kini dikenal sebagai model menyusui bayi di catwalk.
Minggu, 15 Juli, Mara berniat untuk menjalankan tugasnya sebagai model bikini di Sports Illustrated Swim Search Show di Miami. Siapa sangka, ternyata dia menghadapi satu masalah, Aria menangis dan ingin menyusui.
Meskipun tugasnya telah menanti di depan mata, namun keinginan Aria untuk menyusui tidak bisa ditahan. Oleh karena itulah Mara memutuskan untuk tetap berjalan di catwalk sambil menyusui Aria.
Seperti yang kita ketahui, tidak jarang seorang ibu dituntut untuk bisa multitasking. Mengerjakan beberapa tugas dalam satu waktu. Hal inilah yang dilakukan oleh Mara Martin.
Kepada BBC, Mara mengaku kalau dirinya tidak menyangka bahwa apa yang ia lakukan banyak disorot media, bahkan menjadi headline.
Pasalnya, ia mengaku apa yang dilakukan merupakan kegiatan yang sehari-hari ia lakukan.
Tak hanya mendapat sorotan pemberitaan yang menjadi berita utama, warganet juga banyak memberikan komentar. Ada yang pro dan mengatakan bahwa apa yang ia lakukan bisa dijadikan inspirasi, namun tidak sedikit yang memberikan komentar negatif.
“Tunggu sampai bayi kamu tumbuh melihat foto ini! Saya harap dia tidak akan malu dan diejek oleh teman-temannya nanti.” “Tidak, kamu tidak bisa melakukan semua itu. Kamu itu seperti tidak mengerti sopan santun. Hanya mencari perhatian saja. Itu adalah ide buruk. Benar-benar tidak profesional dan sangat konyol. Ini bukan tentang payudara kamu yang terlihat. Itu bukanlah tempat yang tepat untuk melakukannya dan jangan hanya berkata bahwa harus menyusui bayi kamu. Itu bohong. Saya tahu apa itu menyusui, saya melakukannya dalam waktu lama. Kamu bertindak seperti model yang sedang putus asa, menggunakan anak sendiri untuk mendapatkan perhatian… Model? Model murahan. Tinggalkan saja bayi kamu di rumah jika memang peduli dengan bayi dan segala keperluannya. Kamu benar-benar tidak tahu malu!” “Putus asa dan melakukan itu hanya untuk mencari perhatian”
Selain komentar dengan nada menyerang, namun tidak sedikit orang-orang yang memberikan tepuk tangan untuknya bahkan memberikan hashtag #normalizingbreastfeeding dan mengatakan bahwa ia berjalan di atas catwalk dengan rasa percaya diri meskipun dengan tubuh yang berisi.
“Ini membuat hariku lebih bersemangat. Anda adalah ibu baru yang luar biasa dan sudah menjadi teladan bagi anak Anda. Terima kasih telah mendukung para ibu untuk menyusui!” “Ini luar biasa!! Terima kasih telah melakukan ini dan menunjukkan pada dunia (terutama orang-orang yang senang membaca berita olahraga) bahwa ini adalah hal yang paling alami yang dilakukan di dunia dan memperlihatkan apa fungsi utama dari payudara perempuan!”
“Mara, aku belum berhenti tersenyum sepanjang hari…. Anda telah menunjukkan dunia bagaimana tubuh yang normal di atas catwalk… bangga dan kuat dan cantik. Terima kasih telah memberi semua perempuan inspirasi!”
Komentar positif seperti ini pun terus bergulir, seakan menenggelamkan komentar negatif datang.
Biar bagaimana pun, yang lebih mengganggu dan terasa menyedihkan, orang-orang yang memberikan komentar negatif justru datang dari para perempuan, dan tidak sedikit dari mereka yang sudah menyandang status sebagi ibu.
Beberapa orang merasa bahwa situasi catwalk tersebut sangat ‘menegangkan’ bagi bayi sekecil itu. Yang lain juga menganggap bahwa bahwa keputusan untuk menyusui di atas catwalk adalah langkah yang tidak diperhitungkan, hanya untuk menarik perhatian.
Namun apa hanya itu masalahnya? Jika bayi sedang merasa stres atau tidak nyaman, mereka tentu saja tidak peduli di mana mereka berada. Mereka hanya bisa menangis untuk memperlihatkan apa yang sedang dirasakan, karena itulah cara bayi berkomunikasi.
Pertanyaannya, apakah saat itu Aria menangis? Tidak.
Apakah dia menggeliat untuk mencoba memperlihatkan bahwa dirinya tidak nyaman berada di dekapan ibunya? Tidak.
Seperti yang dapat Anda lihat dengan jelas di video, Aria terlihat sangat tenang, jika saat itu terdengar suara yang bisa mengganggunnya, ia ‘diselamatkan’ karena menggunakan headphone.
Lagi pula, keputusan Mara untuk menjadi model bersama anaknya tentu tidak terlepas dari berbagai pertimbangan lebih dulu. Sebagai seorang ibu, dirinya tentu mencintai anaknya dan ingin memberikan yang terbaik.
Mara pun membuat keputusan menyusui di depan umum dengan mempertimbangkan bahwa putrinya akan baik-baik saja. Lagi pula, tidak ada ibu yang secara sadar akan membahayakan bayinya, bukan?
Perlu diketahui bahwa aksi menyusui bayi sambil berjalan di catwalk sebenarnya tidak ia rencanakan karena dilakukan secara spontan.
Editor Sports Illustrated Swimsuit MJ Day mengatakan bahwa sebelum fashion show berlangsung di hotel W di Florida, AS, ia melihat bayi Mara Martin dalam keadaan tenang sedang menyusu dengan mata terpejam. Kemudian ia pun bertanya apakah Mara Martin mau berjalan di catwalk sambil menyusui.
“Saya suka dengan ide membolehkan Mara tetap menyusui untuk menyoroti betapa luar biasa dan cantiknya perempuan. Bagi saya, saya sendiri menyusui dua anak, hal seperti ini menunjukkan hal yang powerful yang bisa dilakukan tubuh perempuan,” kata MJ Day.
Mara Martin menyusui di catwalk, adalah ‘kemenangan’ untuk semua perempuan
Tidak bisa dipungkiri saat ini perempuan masih sering dianggap sebagai objek, terlepas dari upaya para pejuang hak-hak perempuan di masa lalu dan sekarang.
Ketika Mara melangkah di catwalk itu, dia dengan yakin menghapuskan beberapa stereotip yang menyedihkan tentang perempuan yang ada di masyarakat. Mengapa?
Yang pertama, tentu sudah sangat jelas. Ia seakan mengingatkan kita semua bahwa menyusui adalah sesuatu hal normal dilakukan semua perempuan.
Pada dasarnya, Mara juga memperlihatkan pada semua orang bahwa menyusui di depan umum adalah suatu hal normal, di mana ada daerah lain tindakan ini masih terus diperdebatkan bahkan masih dikecam sejumlah kalangan masyarakat. Artinya, Mara membantu menghancurkan stigma ini.
Selanjutnya, dia memberi contoh kepada perempuan di seluruh dunia, bahwa saat seorang ibu memutuskan kembali bekerja sebenarnya bisa terus menyusui.
Para pengusaha ataupun perusahaan yang mempekerkaan perempuan yang telah berstatus seorang ibu tentu saja harus memerhatikan hal ini dan memberikan kesempatan pada karyawan perempuan untuk bisa terus menyusui. Misalnya dengan cara memberikan fasilitas pada para ibu menyusui.
Selain itu, Mara pun bisa memperlihatkan bahwa citra indah tubuh seorang perempuan tidaklah harus memiliki tubuh langsing. Seperti yang kita lihat sendiri, tubuhnya tentu saja tidak selaras dengan anggapan yang selama ini melekat terkait dengan bentuk tubuh seorang model.
Mara memiliki kaki dan paha yang kuat, payudara berisi, dan bagian panggul yang besar dan terlihat seksi. Dia jelas tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain. Dirinya terlihat sangat bangga dengan tubuhnya yang berisi setelah memiliki anak.
Mara menjadi salah satu sosok perempuan yang memperlihatkan bahwa seorang perempuan ataupun ibu bisa tampil dengan penuh percaya diri karena keputusannya menyusui di depan umum.
theAsianparent sendiri memuji apa yang telah Mara lakukan. Ia membantu mematahkan stereotip tentang perempuan.
Inilah mengapa penting bagi kita, sesama perempuan, untuk berdiri di belakang Mara dan bertepuk tangan untuknya. Tak hanya itu, bukankah kita perlu menghilangkan prasangka yang buruk sebagai sesama perempuan dan sesama ibu?
Bagaimana pendapat Parents dengan keputusan Mara Martin terkait menyusui di depan umum?
Artikel ini disadur dari artikel Nalika Unantenne, theAsianparent Singapura