Daun sirih banyak dipilih sebagai pengobatan tradisional beragam penyakit. Ada berbagai jenis manfaat sirih yang bisa diperoleh, antara lain:
- Membantu proses penyembuhan luka
- Meredakan sakit tenggorokan dan flu
- Efektif menurunkan berat badan
- Menyembuhkan sakit gigi
Di samping manfaat sirih di atas, banyak wanita yang menjagokan daun sirih agar area kewanitaan selalu bersih dan terawat. Namun, amankah menggunakan ramuan sirih atau produk berbahan dasar sirih untuk organ intim wanita?
Apakah vagina saya sudah bersih?
Vagina memiliki aroma yang khas. Itu sebabnya tak sedikit wanita memutuskan membeli produk berbahan dasar sirih yang diklaim ampuh menyegarkan vagina. Selain segar, iklan produk sirih menjanjikan dapat menghilangkan bau tak sedap pada organ intim yang kerap membuat tidak nyaman.
Padahal, sebenarnya wajar jika vagina mengeluarkan aroma tertentu. Dengan kata lain, organ kewanitaan memang memiliki aroma khasnya sendiri.
Organ intim wanita yang normal mengandung bakteri tidak membahayakan, bahkan menjaga kesehatan vagina secara alami yang disebut lactobacillus. Bakteri ini bermanfaat merawat vagina serta menjaga keasaman pH vagina yang normalnya berkisar antara 3.8-4.5.
Selain itu, bakteri tersebut turut mencegah infeksi bakteri patogen yang berbahaya untuk kesehatan area intim secara keseluruhan.
Dengan demikian, jangan khawatir berlebihan jika terdapat aroma tertentu pada organ intim. Waspada diperlukan jika area intim mulai mengeluarkan aroma tajam atau mengeluarkan cairan kental yang menunjukkan adanya masalah kesehatan tertentu.
Jangan sungkan berkonsultasi ke dokter jika terdapat flek yang abnormal, muncul aroma gatal dan sensasi panas saat buang air kecil serta timbul tanda iritasi.
Perlukah mencuci organ intim dengan produk sirih?
Manfaat sirih memang sudah teruji dalam mengatasi masalah kesehatan, tak heran sirih akrab dengan masalah kewanitaan.
Kendati demikian, penggunaan cairan pembersih vagina berbahan dasar sirih yang keliru justru dapat meningkatkan risiko ketidakseimbangan pH atau bakteri dalam vagina. Jadi jangan sembarangan Bun, kondisi ini bahkan dapat menimbulkan infeksi.
“Sirih mengandung senyawa yang memang menghambat pertumbuhan bakteri, namun cairan pembersih tidak terlalu direkomendasikan karena yang ada akan mengganggu seluruh bakteri termasuk bakteri yang baik,” ungkap Dr.Irmanida Batubara dari Tim Pusat Kajian Studi Biofisika Tropis, Institut Pertanian Bogor.
Hal ini diamini oleh pakar kesehatan dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), yang menyebutkan bahwa wanita sebaiknya tidak menggunakan pembersih vagina termasuk yang berbahan dasar sirih. Terutama bila tidak disarankan dokter.
Biarkan vagina memiliki aroma khas yang semestinya. Produk pembersih hanya boleh digunakan jika bau tak sedap dalam vagina sangat kuat, yang menandakan adanya infeksi.
Pembersih mengandung sirih hanya dianjurkan jika Bunda mengalami keputihan mengganggu saat menstruasi dan jika tak ada luka di vagina yang berbahaya.
Bunda juga harus cermat saat memilih produk yang banyak beredar di pasaran. Pilihlah yang tidak mengandung parfum, terutama untuk Anda yang memiliki kulit sensitif.
Manfaat sirih sudah teruji, begini cara aman menggunakannya
Jika memang Bunda harus menggunakan cairan pembersih vagina dalam kondisi tertentu, gunakanlah sesekali saja. Aplikasikan cairan ini hanya pada area luar.
Hindari memasukkan busa cairan hingga ke permukaan dalam vagina, karena dikhawatirkan akan membunuh bakteri baik yang sebenarnya menguntungkan organ intim. Cukup jaga kesehatan vagina agar selalu kering, karena area yang lembab berisiko mengakibatkan infeksi jamur yang merugikan.
Jaga kesehatan vagina dengan menghindari penggunaan pakaian dalam terlalu ketat, dan pembersih dengan aroma yang kuat. Hal ini karena rentan menimbulkan iritasi.
Bersihkan vagina dengan air saat mandi, dan jangan lupa rutin mengganti pembalut tiap 4 jam sekali saat Anda sedang menstruasi.
Penggunaan cairan pembersih kewanitaan diperbolehkan hanya untuk mengusir jamur, bakteri dan parasit merugikan. Pilihlah antiseptik khusus yang mengandung povidone-iodine yang aman untuk organ intim.
Referensi : Women’s Health Magazine, Everyday Health, Steemit
Baca juga :
Vagina sakit saat hamil? Kenali penyebab dan cara mengatasinya berikut ini