Berbagai penelitian diadakan untuk mencari formula yang tepat agar cinta dalam pernikahan dapat bertahan lebih lama. Baru-baru ini sebuah riset di Jurnal Pernikahan dan Keluarga menunjukkan bahwa berbagi dan melihat foto-foto lucu atau imut dapat menambah cinta pada pasangan, lho!
Kok bisa?
Hobi dan kebiasaan pasangan biasanya akan berpengaruh pada keseharian kita. Jika pasangan sering melihat foto-foto imut, maka hal itu akan membuat mood-nya jadi lebih baik karena adanya hormon dopamin yang diproduksi tubuh setiap kali merasa senang karena suatu hal.
Saat melihat pasangan memiliki mood yang baik, otomatis kita pun ikut merasa senang, dan hubungan dengan pasangan pun semakin erat.
Hipotesis ini dikuatkan oleh tim psikolog dari Universitas Negeri Florida. Mereka mengungkapkan bahwa pasangan yang sering berbagi foto anjing, kucing, bahkan anak lucu di media sosialnya memiliki ikatan cinta yang lebih kuat daripada yang tidak pernah berbagi foto tersebut.
Dalam variabel penelitiannya, para psikolog membedakan antara pasangan suami istri yang sudah punya anak dan yang belum. Hasilnya, pasangan yang sudah memiliki anak akan menghabiskan waktu bersama-sama lebih sering daripada yang tidak punya anak.
Disebutkan juga bahwa membagikan foto-foto imut berkaitan dengan proses stimuli positif pasangan suami istri. Stimuli positif inilah yang akan mempererat hubungan cinta serta membuat pernikahan jadi awet karena mereka cenderung memiliki hidup yang lebih bahagia.
Para peneliti menyodorkan foto-foto imut berupa anjing, kucing, maupun dari pasangan mereka sendiri. Foto tersebut kemudian dibandingkan dengan foto-foto penuh kesadisan dan hal negatif lain.
Hasilnya, pasangan yang melihat suami atau istrinya berbagi hal positif memiliki gambaran baik tentangnya dalam pernikahan. Berbanding terbalik dengan suami istri yang sering berbagi gambar mengerikan, termasuk juga foto-foto hoax.
Secara mental, perilaku pasangan yang menyukai hal-hal imut dapat menunjang kepuasan batin pasangannya atas kebahagiaan pernikahan. Hal itu terjadi karena stimulasi positif dari pasangan membuat suami dan istri tersebut ingat hal apa yang membuatnya jatuh cinta pada pasangan.
Jurnal akademik Universitas Oxford juga mengungkapkan bahwa stimulasi positif berpengaruh pada pasangan yang sudah menjalani pernikahan dalam jangka panjang dengan variabel berupa pernikahan monogami yang dikaruniai anak. Hasilnya, pasangan yang saling berbagi novel, film, maupun segala sesuatu yang seru, pernikahannya akan lebih awet dan bahagia dibanding mereka yang berbagi hal yang membuat pasangannya stres.
Baca juga: 8 Tips Pernikahan Awet dan Langgeng dari Michelle Obama
Variabel lain dari penelitian ini juga melibatkan pasangan yang berusia 39-67 tahun dengan jangka waktu pernikahan antara 10-29 tahun disertai dengan perbandingan pemasukan keluarga yang mapan dan tidak mapan secara ekonomi.
Universitas Stony Brook dan Universitas New York juga ikut mendukung penelitian Oxford di atas dengan adanya persetujuan dari komite pengembangan manusia.
Maka dari itu, tak ada salahnya sekarang mulai ‘bersih-bersih’ media sosial kita yang berbau kebencian demi kemesraan dalam rumah tangga.
Beri tahu pasangan Anda juga ya soal artikel ini. Karena usaha yang manjur untuk membuat pernikahan awet itu adalah usaha berdua, bukan usaha sendiri saja.
Jadi para Bunda, jangan pernah ragu untuk tag ayah di media sosial supaya dia juga sering melihat foto imut yang Anda bagikan.
Baca juga:
4 Alasan Mengapa Kentut di depan Pasangan akan Membuat Hubungan Lebih Awet
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.