Cukupi kebutuhan protein si kecil dengan 11 jenis makanan ini!
Protein merupakan nutrisi yang penting untuk tubuh. Untuk menjaga asupan protein tetap optimal, ini makanan tinggi protein yang dapat Anda konsumsi.
Parents, sudah tak dipungkiri lagi kalau protein adalah nutrisi yang sangat penting untuk tubuh. Sebab protein diperlukan untuk pertumbuhan dan beberapa fungsi tubuh. Kecukupan protein ini juga dapat dipenuhi dari berbagai makanan tinggi protein.
Perlu diketahui, protein memiliki fungsi yang sangat penting untuk tubuh. Fungsi protein in antara lain,
- Meningkatkan massa otot
- Membantu pembentukan sel otak
- Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh,
- Membentuk sistem kekebalan, menunjang pertumbuhan tulang, otot, dan organ-oragan vital, serta
- Menjadi bahan baku dari enzim dan hormon.
Karena fungsinya yang amat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan si kecil, Parents perlu mengetahui apa saja makanan tinggi protein yang bisa dikonsimsi si kecil sejak dini.
11 Makanan tinggi protein yang bisa dikonsumsi
1. Dada ayam
Ayam adalah salah satu makanan berprotein tinggi yang paling sering dikonsumsi. Tiga ons (85 gram) dada ayam tanpa kulit panggang akan memberi Anda sekitar 27 gram protein dan 140 kalori.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan dada ayam disertai diet protein tinggi lainnya dapat membantu menurunkan berat badan. Manfaat yang sama juga terlihat ketika daging sapi, yang juga merupakan sumber protein utama.
Namun, kandungan nutrisi ayam sangat dipengaruhi oleh makanannya. Ayam yang dipelihara di padang rumput memiliki tingkat antioksidan dan omega-3 yang lebih tinggi. Selain protein, ayam adalah sumber niasin, vitamin B6, selenium, dan fosfor. Kandungan protein dalam 100 gram: 31 gram (80% kalori).
2. Telur
Telur, lebih tepatnya putih telur, merupakan salah satu makanan sehat dan bergizi. Sebab ia mengandung vitamin, mineral, lemak sehat, antioksidan dan semua asam amino.
Sebagian besar vitamin, mineral, dan antioksidan dalam telur ditemukan dalam kuning telur. Namun, putih telur mengandung setidaknya 60% protein dalam telur.
Satu cangkir putih telur (243 gram) menawarkan 27 gram protein dan hanya sekitar 126 kalori. Sedangkan kandungan protein dalam 100 gramtelur ialah, 11 gram (91% kalori).
3. Udang termasuk makanan tinggi protein yang perlu dikonsumsi
Jenis makanan laut ini termasuk menu yang bagus untuk dimasukkan dalam diet harian Anda dan si kecil. Tidak hanya tinggi protein, udang juga rendah kalori, karbohidrat, dan lemak.
Tiga ons (85 gram) udang mengandung 12 gram protein dan hanya 60 kalori. Udang kaya akan selenium, kolin, dan vitamin B12, dan mengandung jumlah yang baik dari niacin, seng, vitamin E, dan vitamin B6.
Terlebih lagi, udang mengandung antioksidan seperti astaxanthin, yang mengurangi peradangan dan kerusakan oksidatif. Kandungan protein dalam 100 gram udang adalah sebesar 23 gram (77% kalori).
4. Ikan Tuna
Ikan Tuna sangat rendah kalori dan lemak, sehingga menjadikannya makanan yang hampir murni mengandung protein. Sebanyak tiga ons (85 gram) tuna yellowfin yang dimasak bungkus sekitar 25 gram protein dan hanya 110 kalori.
Tuna juga merupakan sumber vitamin B yang baik, ditambah mineral seperti magnesium, fosfor, dan kalium. Keunggulan lainnya ialah, tuna memiliki sifat antioksidan karena jumlah selenium yang tinggi. Hanya 3,5 ons (100 gram) mengandung 196% dari Nilai Harian.
Selain itu, ikan tuna adalah sumber asam lemak omega-3 yang baik, yang memerangi peradangan. Meski demikian, ikan ini cenderung mengandung merkuri, tetapi kandungan seleniumnya yang tinggi membantu melindungi dari keracunan merkuri. Makan tuna kalengan seminggu sekali sepertinya aman.
Namun, ibu hamil dan menyusui tidak boleh makan tuna mentah, rebus, atau bakar lebih dari sebulan sekali.
Kandungan protein dalam 100 gram tuna ialah 29 gram (90% kalori).
5. Keju cottage
Merupakan jenis keju yang sangat rendah kalori dan lemak.
Kandungan nutrisi dari keju cottage juga tak kalah dari makanan tinggi protein lainnya. Keju ini mengandung kalsium, fosfor, selenium, vitamin B12 dan nutrisi lainnya.
Sebanyak satu cangkir keju cottage mengandung 2% lemak, 27 gram protein dan 194 kalori.
6. Yoghurt
Mengonsumsi yogurt juga sangat membantu memenuhi asupan protein harian. Karena sebanyak 170 gram yoghurt mengandung 17 gram protein dan 100 kalori.
7. Susu
Sudah tak mengherankan kalau susu termasuk makanan tinggi protein. Susu mengandung banyak nutrisi tunggal yang dibutuhkan oleh manusia, yaitu serat kalsium, fosfor dan vitamin B2.
Dalam satu cangkir susu dengan lemak 1% mengandung 8 gram protein dan 103 kalori.
8. Daging sapi merupakan makanan tinggi protein
Daging sapi tanpa lemak juga termasuk makanan tinggi protein. Kandungan dalam daging sapi seberat 85 ons yang dimasak dengan lemak 10% mengandung 22 gram protein dan 184 kalori.
9. Gandum utuh
Anda termasuk penggemar gandum sebagai menu sarapan? Beruntunglah karena gandum termasuk ke dalam makanan tinggi protein yang sangat baik untuk dikonsumsi.
Gandum mengandung serat sehat, mangan, vitamin B1, magnesium dan beberapa nutrisi penting lainnya. Sedangkan kadar proteinnya, gantum mentah memiliki 13 gram dan 303 kalori.
10. Kacang almond
Kacang almond juga termasuk salah satu jenis kacang yang mengandung nutrisi penting termasuk serat, vitamin E, mangan dan magnesium. Sedangkan kadar protein yang terkandung dalam almond adalah sebanyak 6 gram per 1 ons.
11. Ikan Cod
Cod adalah ikan air dingin dengan daging putih yang lezat. Ikan ini mengandung tinggi protein, rendah kalori dan memiliki sedikit lemak. Sebanyak tiga ons (85 gram) mengandung 16 gram protein dan hanya 72 kalori.
Ikan Cod juga termasuk sumber vitamin B3, B6, dan B12 yang baik, serta asam lemak omega 3, yang semuanya memberikan manfaat bagi kesehatan jantung. Selain itu, cod mengandung selenium, magnesium, fosfor, dan kalium. Kandungan protein dalam 100 gram: 19 gram (89% kalori).
***
Itulah tadi 11 makanan tinggi protein yang bisa Anda konsumsi. Namun perlu diingat, bila Anda ataupun si kecil memiliki alergi dari daftar makanan di atas, sebaiknya jangan dikonsumsi.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Referensi: Healthline, webMD, health
Baca juga
Jangan Abaikan! 4 Penyakit Ini Berisiko Dialami si Kecil Jika Kekurangan Protein