Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah mencapai 130/80 mmHg atau lebih. Individu dengan hipertensi rentan mengalami komplikasi yang dapat mengancam nyawa seperti gangguan saraf mata (retinopati), serangan jantung, gagal jantung, dan stroke. Agar tidak terjadi komplikasi, hindari makanan pantangan darah tinggi.
Komplikasi tersebut bisa muncul karena aliran darah yang membawa oksigen dan zat gizi ke organ-organ penting terganggu akibat pembuluh darah menyempit, tersumbat, atau pecah. Oleh sebab itu, penderita hipertensi perlu memerhatikan gaya hidupnya agar kondisinya tidak semakin memburuk.
Gaya hidup yang dimaksud berkaitan dengan apa yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi, tidak merokok, membatasi konsumsi alkohol, menjaga berat badan ideal, mengelola stres, dan rutin berolahraga (minimal 30 menit per hari, total 150 menit per minggu).
Daftar Makanan Pantangan Darah Tinggi atau Hipertensi
Terkait dengan apa yang dikonsumsi, ada beberapa makanan yang perlu dibatasi atau makanan pantangan darah tinggi. Makanan ini perlu dihindari penderita hipertensi agar tekanan darahnya tidak meningkat.
Apa saja makanan pantangan darah tinggi atau penderita hipertensi? Berikut daftarnya:
1. Garam
Garam mengandung mineral natrium yang bersifat menarik air sehingga dapat meningkatkan tekanan di dalam darah. Karena itu, asupan garam harian perlu diperhatikan agar tidak melebihi batas yang direkomendasikan, yakni 2,4 gram per hari atau kurang dari 1 sendok teh. Sebagai alternatif, dapat digunakan garam rendah natrium saat memasak makanan untuk penderita hipertensi.
Garam juga terdapat pada makanan olahan seperti kue, keripik, dan makanan kering lainnya, serta pada makanan yang diawetkan seperti ikan asin, sosis, daging asap, dendeng, terasi, acar, asinan, dan tauco. Oleh sebab itu, konsumsi makanan-makanan ini sebaiknya dihindari.
2. Gula
3. Makanan siap saji
Makanan siap saji (fast food) umumnya tinggi garam untuk memberikan rasa gurih. Kandungan lemak trans dan lemak jenuhnya pun cenderung tinggi. Akibatnya, bila dikonsumsi berlebihan, makanan siap saji dapat memicu hipertensi baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan menyebabkan obesitas.
4. Makanan kaleng
Makanan kaleng seringkali menjadi pilihan karena praktis untuk dikonsumsi kapan saja dan pengolahannya mudah. Biasanya, Anda hanya perlu menggoreng atau merebusnya seperti sarden dan kornet kalengan. Beberapa makanan kaleng, seperti buah-buahan, bisa langsung dikonsumsi tanpa diolah terlebih dahulu.
Akan tetapi, makanan-makanan ini juga dapat memicu hipertensi karena kandungan gula dan garamnya cenderung tinggi. Sebelum memutuskan untuk membelinya, sebaiknya Anda mengecek terlebih dahulu kandungan natrium pada label kemasan. Ini juga berlaku untuk minuman kaleng seperti minuman bersoda, yang juga tinggi gula dan garam.
5. Makanan Pantangan Darah Tinggi atau Hipertensi, Makanan beku
Sama halnya dengan makanan kaleng, makanan beku cenderung tinggi garam sehingga perlu dihindari. Garam banyak digunakan pada kedua makanan tersebut karena berperan sebagai pengawet agar tahan lama dan bisa disimpan dalam jangka panjang.
6. Makanan berlemak
Lemak yang berbahaya adalah lemak trans dan lemak jenuh. Lemak trans adalah yang paling buruk untuk kesehatan. Lemak jenis ini merupakan hasil samping proses hidrogenasi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk cair minyak sayur (yang sebetulnya sehat) menjadi bentuk padat, serta untuk mencegahnya menjadi tengik.
Pada label kemasan, lemak trans sering disebut sebagai partially hydrogenated oil atau lemak/minyak terhidrogenasi parsial. Lemak jenis ini bisa ditemui pada margarin, makanan-makanan kemasan, siap saji, cake dan cookies.
Sedangkan lemak jenuh tak selalu buruk selama konsumsinya dibatasi di bawah 10 persen kebutuhan kalori harian. Ini karena lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL, yang juga berperan dalam proses terjadinya hipertensi. Lemak jenuh bisa ditemui di dalam daging merah, susu full cream, keju, minyak kelapa, dan es krim.
7. Daging Merah, Salah Satu Makanan Pantangan Darah Tinggi atau Hipertensi
Bila ingin mengonsumsi daging dengan aman, perhatikan cara pengolahannya. Untuk menghindari lonjakan tekanan darah, pilih bagian daging yang rendah lemak dan disarankan untuk mengolahnya dengan cara direbus atau dikukus. Hindari juga menambahkan banyak garam dan santan saat mengolah daging.