Apa benar video game tidak bermanfaat sama sekali?
Beberapa waktu lalu motivator Mario Teguh menulis twit yang berbunyi, “Bagaimana Anda bisa berpikir smart dan inovatif pada umur 25, kalau sampai umur 18 pikirannya hanya games dan pacaran?”
Twit yang cukup ‘menohok’ itu mungkin mewakili kegalauan para orangtua terhadap perilaku para anak muda pecandu video games yang semakin anti sosial dan menghalalkan segala cara agar bisa nge-game online di warnet (termasuk mencuri dan membohongi orangtuanya).
Namun, hasil riset Queensland University of Technology justru menyatakan sebaliknya. Menurut riset itu aktivitas gaming (bermain game konsol maupun game online) dapat mencerahkan suasana hati anak, meningkatkan vitalitas, membentuk keinginan berkompetisi dan meningkatkan rasa harga diri anak dan daya tahan tubuhnya.
Selain itu, video games juga baik untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan teman-teman sebayanya.
Dr Daniel Johnson, direktur Games Research and Interaction Design Lab di universitas tersebut mengatakan, penelitian didanai oleh sebuah lembaga internasional dan dilakukan untuk memperkenalkan manfaat video games kepada masyarakat.
Penelitian tentang manfaat video games itu diharapkan dapat menghapus stigma negatif yang selama ini menempel pada jenis permainan tersebut.
Manfaat video games bagi anak dan orangtua
“Nge-game bersama teman dapat meningkatkan aktivitas otak, memperbaiki kualitas hubungan dengan orang-orang di sekitar,” jelas Johnson.
So, jangan biarkan anak video games sendirian, Parents. Duduk dan bermain game konsol (PS, Xbox, dll.) bersama anak adalah sebuah aktivitas yang mengasyikkan baik bagi anak maupun Anda.
Anak jelas akan gembira mengetahui orangtuanya menyukai hal yang sama dengannya. Nge-game juga baik buat Anda untuk melepaskan stres setelah bekerja seharian.
Di sela-sela permainan Anda bisa mengajak anak mengobrol santai tentang sekolah atau teman-temannya. Selain itu, nge-game bersama anak juga perlu Anda lakukan untuk mengontrol jenis-jenis video games yang boleh dimainkan anak.
Durasi nge-game yang ideal
Apapun yang dilakukan secara berlebihan akan kurang baik hasilnya, demikian juga gaming. Manfaat video games baru bisa tampak pada diri seorang anak hanya ketika ia tidak bermain secara overtime.
Menurut tim Dr Johnson durasi nge-game normal antara satu anak dengan lainnya berbeda. Akan tetapi tim dari Oxford University menyatakan waktu ideal bagi seorang anak melakukan aktivitas gaming adalah sampai dengan satu jam per hari.
Tim Dr Johnson juga menemukan bahwa anak yang bermain video games antara 1 hingga 3 jam per hari tidak menampakkan dampak negatif maupun positif pada perilaku mereka.
Kesimpulan ini diambil setelah hasil studi menunjukkan bahwa anak-anak dengan jam nge-game yang lebih sedikit cenderung lebih bahagia daripada anak yang tidak pernah nge-game.
Mereka juga lebih peka terhadap perasaan orang lain dan lebih terbiasa untuk peduli terhadap lingkungan sosial.
Parents, apakah video games favorit putra-putri Anda? Silakan share pada kolom komentar di bawah ini.